pergi dengan keadaan yang berbeda

1.5K 141 13
                                    

Seminggu lebih 3 hari Velin dirawat dirumah sakit, sekarang dia sudah lebih baik walau kadang  merasakan sakit diperutnya karena bekas jahitan yang belum sepenuhnya kering. Sebenarnya Bayu ingin Velin lebih lama lagi dirawat dirumah sakit setidaknya sampai jahitan Velin kering tapi ibu tiga anak itu kekeh ingin pulang toh sikecil juga sudah boleh dibawa pulang.

"Utututu anak bunda mau pulang ya sayang ya" ucap Velin lembut dia tersenyum gemas kala melihat si kecil menguap imut dengan tangan yang mengepal.

Velin menggedong dengan hati-hati tubuh kecil Shaka, kabar baik dari dokter walau Shaka lahir secara prematur tapi termasuk bayi yang sehat, bobot shaka bertambah dari pada berat sebelumnya.

"Mau mimik iya shaka mau mimik" Velin mengarahkan mulut kecil shaka kearah puting nya dan shaka langsung melahap puting sang bunda rakus. Velin terkekeh melihat bagaimana bibir Shaka menyedot puting nya agak geli tapi Velin senang.

Diruang rawat Velin sekarang hanya ada Bayu, Velin dan juga baby shaka. Yang lain sedang keluar sarapan di kantin rumah sakit. Bayu yang sedari tadi memandang Velin dan Shaka dari kursi pun memelas bibir tipis nya sudah maju sedari tadi.

"Ayang" Bayu memanggil sang istri dengan nada amat sangat melas.

"Kenapa?" Tanya Velin tanpa melihat Bayu, Velin masiu betah memandang si kecil.

"Aku juga mau mimik" Velin yang mendengar itu berdiri dengan hati-hati dia berjalan ke arah laci samping ranjang mengambil air munim yang ada di botol minum milik Bayu.

"Nih" Velin memberikan botol minum tersebut bukan nya diterima bayu malah semakin cemberut.

"Ih bukan mimik itu"

"Loh terus mimik apa? Kamu mau kopi?"

"Ihh bukan lohhh, bukan kopii" ucap Bayu kesal.

"Terus apa sayang?"

"Susu bunda, aku mau susu." Velin mengangguk seolah dia paham. Velin berjalan kembali kearah laci megambil ponsel nya yang ada disana.

"Aku telfonin mamah dulu ya" bayu yang mendengar itu pun mengerutkan dahinya bingung. Untuk apa menelfon mamah? Pikir nya.

"Ngapain telfon mamah?"

"Katanya kamu mau susu, aku bilangin mamah biar sekalian dibeliin nanti, di kantin rumah sakit pasti ada susu. Kamu mau yang apa rasanya?" Bayu berdiri sembari menghentakkan kaki nya kesal.

"Bukan susu itu bundaaa" Bayu memeluk Velin dari belakang sembari menggerutu kesal di bahu sang istri.

"Loh terus susu apa?"

"Susu kamu, aku mau susu kamu ihh" Velin yang mendengar itu pun langsung menoleh ke arah suami nya. Mereka saling pandang mengabaikan shaka yang masih asik menyedot nippel sang bunda.

"Shaka terus yang dikasih, aku enggak ihh!!" Bayu semakin cemberut, dia tidak marah terhadap shaka, bayu juga tau bahwa shaka memang membutuhkan asi untuk nutrisi nya tapi tetap saja namanya Bayu dia akan iri dengan siapapun termasuk anak nya sendiri.

Velin terkekeh gemas, suaminya sedang manja sekarang. Velin melihat kearah Shaka si kecil sudah tertidur Velin berjalan kearah inkubator berniat menidurkan Shaka kembali.

"Bentar ya sayang, bunda sama ayah dulu ya soalnya nanti kalau bunda gak turutin ayah kamu makin rewel" ucap Velin dan didengar oleh Bayu. Bayu semakin cemberut mendengar nya dia duduk diranjang menunggu sang istri mendekat.

"Ayo ayo tadi siapa yang mau mimik?" Bayu tersenyum dengan cepat dia menarik tubuh istrinya.

"Aku, aku mau mimik bunda" Velin tertawa pelan kancing baju nya semakin dibuka dan setelah itu bibir tipis Bayu yang sedari tadi cemberut langsung melahap nippel istrinya dengan lahap.

Mas Bayu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang