Sesuai rencana kemarin malam, rama dan Velin bertemu tapi tidak jadi dibutik, mereka bertemu disebuah cafe yang tidak jauh dari butik.
"Utututu aka cini cini ikut om cini!" Rama dengan pelan membawa shaka ke gendongan nya. Sepertinya pria manis itu ingin mempunyai sesuatu yang persis dengan shaka, lebih tepatnya bayi manis dan lucu.
Velin yang melihat shaka anteng digendong Rama membuat ibu muda tiga anak itu tersenyum, bagaimana lembut nya rama memperlakukan shaka membuat nya terlihat sangat siap membina rumah tangga dan mempunyai buah hati nanti.
"Tadi kamu bilang mau curhat, curhat apa?" Rama kembali memandang Velin, wajah riang nya terganti dengan wajah sendu tapi lucu.
"Soal calon suami ku" velin mengangguk, rama belum tau bahwa velin mengetahui siapa calon suaminya.
"Emang kenapa?"
"Aku tuh udah seminggu ini gak ketemu dia, padahal bulan depan aku nikah"
"Kenapa gak ketemu, kamu ada masalah sama dia?"
Helaan nafas pelan velin dengar, dengan pelan velin mengambil shaka kembali dan menggendong nya, mencoba menidurkan sibuah hati. Sekalian velin memberikan ruang rama untuk bercerita.
"Sebenarnya masalah itu dari aku, aku yang besar-besarin masalah nya. Padahal dia gak salah"
Rama menceritakan semua keluh kesah nya selama ini, tentang awal permasalahan nya dengan raffa. Velin diam sembari menyimak cerita pria manis itu, velin bisa merasakan bagaimana sedih nya pria manis itu.
Dari semua cerita rama velin bisa menyimpulkan bahwa rama gengsi untuk mulai meminta maaf.
"Kamu gengsi buat memulai semuanya?" Rama mengangguk, tanpa membantah memang itu kenyataan.
"Saran aku coba kamu dengerin penjelasan calon suami kamu, jangan menghindar semakin kamu menghindar semakin juga masalah itu membesar." Ucap Velin sembari menatap hangat sang sahabat.
"Gitu ya?" Velin mengangguk, dengan sayang Velin mengusap rambut rama pelan. Velin seperti seorang kakak yang sangat menyayangi adik nya.
"Beruntung banget ya tuan Bayu punya kamu" ucap rama sembari ikut tersenyum.
"Kita sama-sama beruntung, tapi menurut ku aku yang beruntung dapetin mas bayu" ucap Velin sembari tersenyum.
"Aku mau tau gimana sih cerita kisah kamu sama tuan Bayu?"
"Panjang ram, bahkan dulu aku sempat pergi ninggalin dia"
Rama yang mendengar itu terbelalak, rama mendengar kan dengan seksama kisah yang Velin ceritakan.
"Dulu pertemuan kita diawali dengan aku yang ngelakuin kesalahan dikantor, waktu itu aku bikin salah sama sekretaris papah yang dulu, dia jatoh gara-gara ember yang aku taroh sembarangan. Aku mau disiram waktu itu tapi tiba-tiba mas Bayu dateng, dia ngelindungi aku dari air itu sampai ngebuat baju nya basah" ucap Velin sembari mengingat awal pertemuan nya dengan sang suami.
"Aku gak tau perasaan apa yang saat itu aku rasain, yang jelas aku deg-degan waktu mas Bayu peluk aku. Bahkan aku juga ngerasa wajah ku merah waktu itu."
"Jadi berita tentang maaf kamu OB dikantor tuan Bayu itu bener?"
"Bener kok, itu memang fakta makanya aku selalu bilang kalau aku yang beruntung bisa dapetin mas Bayu. Kamu bayangin deh, siapa sih yang gak mau sama mas Bayu dia ganteng, kaya, pinter, romantis, lembut, idaman pkok nya. Sedangkan aku cuma orang biasa, yatim piatu, seorang OB buat bersanding sama mas Bayu sebenarnya aku gak pantes. Mas Bayu bisa dapetin yang lebih dari aku, tapi takdir tuhan gak bisa ditebak aku orang biasa yang kerjanya jadi OB malah sekarang jadi istrinya mas Bayu, CEO dengan perusahaan yang menguasai Asia dan Eropa. Kadang tuh aku masih gak percaya, seberuntung itu aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Bayu 2
Randomkembali bersama ayah dan bunda hehehehe. YAOI area (MewGulf lokal)