sabar ya!

1.1K 119 14
                                    

Semenjak adanya Shaka, Bayu lebih rajin bangun pagi seperti sekarang ayah tiga anak itu sudah sibuk dengan air hangat untuk memandikan si kecil.

"Ayo ayo waktu nya Shaka mandi!" Velin masuk kamar mandi bersamaan dengan Shaka dan juga sikembar. Sikembar pun semakin hari semakin posesif apalagi jika berhubungan dengan sikecil.

Pernah kemarin waktu ada beberapa teman Bayu yang mejenguk sikecil, saat mereka ingin menggendong Shaka, sikembar lebih dulu melarang dengan memeluk tubuh Shaka menutupi badan kecil adik nya dari mereka.

"Jangan peluk-peluk adek, dak boleh!!" Ucap mereka, ekspresi sikembar yang lucu membuat mereka bukan nya marah ataupun tersinggung tapi lebih ke gemas. Jadi bukan nya sikecil yang dipeluk tapi mereka lah yang menjadi sasaran kegemasan para teman Bayu.

Acara mandi sikecil cukup heboh karena adanya sikembar dan Bayu. Sikembar yang tak henti-hentinya mencubit gemas Shaka, dan Bayu yang gemar menciumi Velin. Jadi Velin dan Shaka menjadi sasaran Ayah dan anak itu

Tidak begitu lama akhirnya mereka selesai, tubuh kecil shaka terbalut handuk lembut dan sekarang sudah ada digendongan sang ayah.

"Kaki adek kecil ya bunda?" Tanya Alex sembari menoel-noel kaki Shaka yang lebih kecil imut gemas

"Iya sayang, tapi lucu kan?"

"Hehehe iya lucu bunda" Alex dan Nata menatap hangat Shaka yang sekarang menguap sembari menutupi mulut nya.

Velin dengan telaten memakai kan Shaka baju, bobot shaka semakin hari semakin bertambah nutrisi yang shaka peroleh sangat cukup jadi dia tumbuh menjadi Bayi prematur yang sehat.

Setelah memakaikan Shaka baju, bertepatan Bayu juga masuk ke kamar tadi dia keluar untuk mengambil baju shaka yang sudah kering habis di cuci.

"Mas nanti kalau adek udah boleh keluar rumah, kita jenguk Ketrin ya!" Ucap Velin sesaat setelah sang suami ada didekatnya.

"Jenguk ketrin?"

"Iya soalnya Ketrin belum ngeliat shaka, dia kan pengen ngeliat ponakan nya"

Bayu terdiam dia tidak mengangguk ataupun menggeleng, Bayu menghela nafas nya pelan melihat Velin yang antusias ingin mempertemukan Ketrin dan Shaka membuat nya tidak tega untuk memberitahukan keadaan ketrin yang sebenarnya.

"Boleh kan mas?"

"Alex nata kalian jaga adek dulu ya, ayah mau bicara dulu sama bunda oke sayang?" Alex dan nata mengangguk, setelah itu Bayu menarik pelan tangan sang istri untuk mengikuti dirinya.

Velin yang ditarik seperti itu hanya mengerutkan dahinya bingung, sekarang mereka sudah ada di ruang keluarga. Bayu mendudukkan Velin disampingnya.

"Kenapa sih mas?"

"Sebenarnya aku gak tega ngasih tau kabar ini ke kamu"

"Kabar apa?!!" Tanya Velin menuntut, dia kesal jika dibuat penasaran seperti ini.

"Ketrin meninggal" jawab Bayu pelan

"Kamu becanda kan?!!" Bayu menggeleng dia menggenggam tangan Velin sembari mengelusnya.

"Ketrin ditemukan tewas di ranjang sel nya dengan sayatan yang cukup dalam diarea pergelangan tangan nya" ucap Bayu memberikan penjelasan yang dia ketahui dari orang tua Ketrin.

Bayu mengetahui ini dua hari setelah kepulangan Velin dari rumah sakit, saat Bayu dapat telfon dari papah nya Ketrin dan dia memberitahukan bahwa Ketrin meninggal didalam sel. Banyak yang menyakini bahwa Ketrin meninggal karena bunuh diri.

Awal nya Bayu shock mendengar itu, bukan nya dia sedih Ketrin meninggal tapi Bayu sedih jika Velin mengetahui kabar ini. Pasti Velin akan sangat terpukul karena mereka cukup dekat sebelum Velin mendapatkan musibah kemarin.

"Mas kamu jangan bercanda dong hiks!" Air mata Velin menetes mendengar perempuan yang sudah dianggap sahabat nya pergi sebelum sempat melihat Shaka.

" Aku gak becanda sayang, udah jalan nya sabar ya!" Bayu memeluk tubuh Velin yang bergetar.

"Hiks tapi kan Ketrin belum ngeliat shaka hiks" Velin memeluk erat leher sang suami, menumpahkan semua sedih nya disana.

"Ketrin udah ngeliat shaka dari atas sana" Bayu mencoba menenangkan sang istri, bayu senantiasa mengusap rambut Velin pelan dan sesekali mencium nya.

"Vindi juga meninggal di hari yang sama dengan Ketrin" untuk kesekian kalinya Velin terkejut. Dua perempuan yang sempat menjadi musuh nya pergi di hari yang sama.

"Kok bisa?!!"

"Aku gak tau, tapi kata polisi kemungkinan Vindi di bunuh soalnya banyak luka lebam gitu ditubuhnya terus tusukan di leher sama perut nya"

"Dibunuh sama siapa?"

"Aku tuh gak begitu paham sebenarnya, tapi kata polisi Vindi dibunuh sama Ketrin, soalnya kan yang disel cuma mereka berdua gak ada yang lain"

"Kok bisa Ketrin yang di tuduh?"

"Aku juga gak paham sayang, mungkin karena Vindi yang lebih banyak luka nya dari pada Ketrin" Velin mengangguk pelan. Menghela nafad berulangkali mencoba untuk menenangkan diri.

"Ketrin di kubur dimana?"

"Katanya sih jasad ketrin di bawa ke Amerika , soalnya kedua orangtuanya menetap disana sekarang" Velin menghela nafas pelan. Dia mencoba iklas mungkin memang sudah takdirnya, Ketrin pergi tanpa melihat bagaimana keponakan nya lahir.

"Ketrin nulis surat buat kamu, bentar aku ambilin" Bayu pergi ke kamar mereka mengambil surat yang kemarin diberikan Zidan kepadanya.

"Kemarin aku dikasih zidan surat ini katanya dari papah nya Ketrin buat kamu, itu surat di temukan dimeja samping ranjang milik Ketrin"

Velin menerima surat itu  Velin membaca setiap kata yang Ketrin tulis untuk nya,  tentang Ketrin yang membunuh Vindi seperti nya benar pasal nya di kertas itu Ketrin menulis alasan nya pergi dan ada bekas darah juga di kertas tersebut , pasti Ketrin menulis surat itu sebelum dirinya tewas.

Air mata kembali menetes kala membaca surat yang Ketrin tulis untuknya. Setelah selesai membaca surat tersebut, Velin kembali melipat nya.

"Mas hiks Ketrin mas" Velin kembali memeluk tubuh Bayu erat, sebenarnya beberapa hari tepat nya setelah dia melahirkan Shaka Velin sempat mempunyai perasaan tidak enak tentang Ketrin, velin selalu melihat foto ketrin dan dirinya setiap hari, rencananya setelah Shaka bisa dibawa keluar Velin akan menjenguk Ketrin bersama dengan Shaka tapi takdir berkata lain.

"Udah sayang emang udah jalan nya, sabar ya! Doain supaya Ketrin tenang disana!" Dan disana diruang keluarga hampir 15 menitan,Bayu dan Velin berpelukan dengan Velin yang tidak henti-hentinya menangis.

Untung saja Shaka masih terlelap tidur bersama dengan kedua kakak nya. Biarkan Velin menangis, karena terlepas dari kejahatan yang pernah Ketrin lakukan Ketrin sudah dianggap seperti sahabat bahkan saudara pantas saja Velin merasa kehilangan.





























Segini aja dulu ya🤗
Buat yang mau tau surat yang ditulis Ketrin buat Velin, insyaallah dichapter selanjutnya gue kasih tau oke tapi gak janji 😉

aing updet nih eyy
Happy reading!!!
Jangan lupa vote and coment, karna vote and coment kalian sangat berarti buat gue.
Selamat malam,
selamat beristirahat, jaga kesehatan, dan tetap patuhi protokol kesehatan.
See you next chapter!!
JANGAN BEGADANG PAHAM!!
Lovyu,🌈🤗

Mas Bayu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang