Pagi seperti biasanya Velin sudah menjalankan kewajiban nya sebagai istri dan ibu, sekarang Velin tengah memasak sarapan sembari menggedong shaka.
"Pagi bunda" ucap Bayu dan sikembar serentak, sungguh ayah dan anak yang sangat kompak.
"Pagi juga sayang!" Ucap Velin sembari tersenyum manis.
Bertepatan mereka datang sarapan yang dimasak Velin pun matang, mereka menikmati sarapan sembari mengobrol hangat membicarakan apapun yang dapat dibicarakan, atau mendengarkan cerita alex dan nata tentang pelepasan mereka waktu itu.
Selesai mereka sarapan Karin pun datang, dengan seragam yang biasa dia pakai Karin tersenyum manis kearah Bayu, iya hanya kearah Bayu. Velin yang melihat kedatangan Karin tersenyum tapi berbanding terbalik dengan Bayu, Alex, dan Nata mereka hanya menunjukkan wajah datar.
"Ayo aku anter kamu ke butik!" Velin mengangguk, dia mengambil tas milik shaka dan juga tas nya.
"Bawa tas shaka!" Perintah Bayu kepada Karin, tugas Karin kan, jadi tidak salah jika Bayu memberikan perintah seperti itu. Karin menerima dengan sangat amat terpaksa tas milik Shaka yang cukup besar karena semua keperluan shaka ada disana.
"Ayo sayang!" Alex dan Nata jalan terlebih dahulu, disusul Bayu dan Velin setelah nya baru Karin.
Sampai didepan Velin mengunci rumah terlebih dahulu, setelah itu barulah mereka semua masuk kedalam mobil. Masih seperti posisi semula, Velin didepan dengan suaminya sedang Karin dibelakang dengan Alex dan Nata.
Karena pagi ini jalan cukup sepi jadi tidak ada insiden macet, hanya butuh 15 menit Bayu sampai di butik milik Velin. Bayu membukakan pintu untuk Velin dengan hati-hati dia menuntun Velin untuk keluar.
"Aku ke kantor dulu oke?"
"Hati-hati ya sayang!" Velin mencium tangan Bayu, dan dibalas kecupan dikening nya. Bayu juga tidak lupa mencium kening kedua anak nya, setelah itu barulah dia pergi menuju ke kantor milik nya.
Keharmonisan yang amat sangat harmonis itu membuat Karin yang sedari tadi terdiam dibuat geram, dia juga ingin keningnya dikecup oleh Bayu.
"Kok ngeliat nya gitu, kenapa? iri ya?" Tanya Velin pelan sembari tersenyum, senyum yang siapa pun yang melihatnya pasti terpesona tapi tidak dengan Karin, senyum yang Velin perlihatkan kepadanya seperti meremehkan dia yang fakta nya memang iri dengan Velin.
"Kasian yah, gak dapat kecupan dari mas Bayu, sabar ya!" Ucap Velin sembari tersenyum miring, setelah itu dia masuk kedalam butik menyusul kedua anak nya yang sudah masuk sedari tadi. Butik memang sudah dibuka sedari Velin belum sampai, kunci butik sekarang Al yang megang, karena Al sekarang menjadi asisten Velin di butik.
Velin sendiri yang meminta Al untuk membantu dirinya mengurus butik, karena menurut nya Al lah yang dapat dipercaya.
Karin menatap sengit Velin yang masuk kedalam, ingin sekali rasanya dia menghantam kan wajah songong Velin keaspal tapi apakah dia bisa? Jawaban nya tentu tidak. Jika dia menghantam kan wajah Velin keaspal, nanti Bayu bisa saja ganti merusak wajah nya dengan melindas nya mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Bayu 2
Randomkembali bersama ayah dan bunda hehehehe. YAOI area (MewGulf lokal)