remeh

1.5K 155 21
                                    

Siang yang cukup panas,jam hampir menujukam pukul 12 siang, seorang wanita cantik tengah berjalan masuk kedalam sebuah gedung pencakar langit sembari membawa sebuah bingkisan yang dapat diyakini itu adalah makanan dari restoran ternama.

Wanita itu berjalan kearah resepsionis kantor, dengan gaya elegan terlihat berkelas dia tersenyum kearah pegawai perempuan tersebut.

"Selama siang nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya pegawai perempuan dengan nametag Rena tersebut.

"Saya ingin bertemu dengan tuan Bayu bisa?"

"Apakah sudah ada janji terlebih dahulu nyonya?"

"Belum, tapi ini penting urusan pekerjaan juga!"

Rena terdiam sejenak, dia memandang wanita didepan nya ini dengan raut wajah heran lebih ke aneh, Rena bukan aneh dengan wajah nya dia akui wanita didepan nya sangat cantik, seperti seorang miss univers tapi pakaian yang dia pakai sangatlah tak layak menurut nya.

Kemeja yang ketat, dengan kancing yang dibuka dua menampak kan belahan dada nya dan juga rok span yang cukup pendek bahkan hanya sampai sebatas pahanya.

Rena menatap intens wanita itu dari atas sampai bawah, jika benar wanita didepan nya ini ada urusan dengan bos nya, tapi kenapa pakaian nya harus seperti ini, apakah tidak ada pakaian yang lebih sopan. Jika wanita ini salah satu pegawai kantor sudah dipastikan dia akan dipecat hari ini juga.

Karna salah satu peraturan kantor adalah semua pegawai harus berpakaian sopan, terutama pegawai perempuan,mereka  diwajibkan  memakai celana jika bekerja, boleh memakai rok tapi harus dibawah lutut tidak boleh diatas lutut apalagi sampai terlihat paha nya.

"Sebentar saya hubungi pak Bayu dulu" wanita itu mengangguk, dia mengamati suasana kantor yang cukup ramai.

Rena mencoba menghubungi sang CEO tapi belum juga dia menekan nomer yang akan menyambungkan ke ruang atasan nya. Tiba-tiba ada seseorang memanggil nya, Rena meletakkan kembali telfon nya dan menatap orang yang tadi memanggil nya. Senyum manis Rena terpancar kala melihat siapa orang yang datang ke kantor sekarang.

"Tidak perlu menghubungi bapak, dia guru anak saya!" Ucap orang tersebut.

"Baik nyonya Velin" Velin mengangguk sembari tersenyum.

"Mari Miss Vindi saya antar keruangan suami saya!" Ucap Velin ramah, sembari tersenyum sangat manis bahkan manis nya membuat suasana kantor sangat damai

Vindi mengangguk samar,dia berjalan mengikuti Velin yang sudah berjalan kearah lift.

Didalam Lift mereka hanya diam, tidak ada obrolan sama sekali Velin memandang kotak makan yang dia bawa,setelah itu melirik bingkisan makanan yang Vindi bawa. Kekehan remeh terdengar sangat menjengkelkan ditelinga Vindi sekarang.

Akhirnya mereka pun sampai di lantai ruang CEO, Velin dan Vindi berjalan kearah ruangan dengan tulisan ROOM CEO, Tanpa mengetuk tanpa salam Velin masuk kedalam dan dia melihat Bayu tengah berbincang dengan Zidan dan juga Devan.

"Sayang" Bayu berdiri dia berjalan kearah Velin, menerima ciuman ditangan nya dan setelah nya Bayu membalas dengan mencium kening sang istri sayang.

Devan dan zidan tersenyum,saat melihat istri dari bos mereka datang, tapi kerutan di dahi mereka tercetak saat melihat seorang perempuan dengan pakaian tak sopan nya berdiri tepat dibelakang Velin. Dua sejoli itu saling pandang, tapi untuk menjunjung kesopanan mereka tidak bertanya siapa wanita tersebut.

"Nanti kita lanjutkan diskusi nya, kalian boleh keluar!!" Sekretaris dan tangan kanan nya mengangguk, mereka keluar ruangan setelah berpamitan Zidan keluar terlebih dahulu, tapi Devan dia malah berdiri disamping wanita itu menatap nya tajam sembari berdecih.

Mas Bayu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang