4

1.6K 82 2
                                    

Aku tengah membaca artikel panas yang muncul pagi hari ini, kabar itu menjadi trending utama di seluruh media sosial. Seperti yang diramalkan olehku dan Kayla, kedatangan Olivia untuk menghampiri Jonathan akan menimbulkan keramaian di media sosial. Apalagi bagi fans yang menjodoh jodohkan mereka, mungkin itu akan menjadi topik yang menyenangkan bagi fansnya dalam waktu yang cukup lama.

 Apalagi bagi fans yang menjodoh jodohkan mereka, mungkin itu akan menjadi topik yang menyenangkan bagi fansnya dalam waktu yang cukup lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan ibu menepuk pundakku, "Sarapan sa, kita harus membereskan keperluanmu untuk besok." ucap ibuku

Aku mengunci layar ponselku, "Terimakasih sarapannya bu, aku agak sedih karena nanti aku tidak bisa bertemu denganmu sesering ini."

Ibuku tersenyum, "Aku akan mengunjungimu lebih sering, ya?"

"Aku tidak bisa jauh darimu, apa aku harus membatalkannya?" tanyaku

"Tidak, kau akan membatalkan apa yang membuat ibumu bangga?"

Aku menggelengkan kepala, "Aku akan kesulitan tanpamu, bu."

Ibu menghampiriku, ia mengusap rambutku lalu mendekapku. Aku ingin menangis, tapi aku takit ibu ikut menangis. "Sa, ibu percaya kamu bisa memenangkan perlombaan ini. Jadi, sesulit apapun ingatlah bahwa ibu menunggu kemenanganmu dan jadikan itu sebagai alasan untukmu berjuang disana sebaik mungkin." ucapnya.

Aku membalas dekapannya, "Baiklah aku akan berjuang untuk perlombaan itu, aku pegang janjimu untuk lebih sering mengunjungiku."

~🫕~

Malamnya, aku dan ibu telah membereskan persiapanku besok. Kini kami tengah berbaring diatas tempat tidurku, aku menatap atap kamarku seraya bersedih. Ibuku menyadari itu, ia meraih tanganku.

"Kau akan sendirian bu, tanpa aku." ucapku

"Aku tidak akan kesepian sa, tenanglah."

"Bu sebaiknya aku menyewa sebuah apartment dekat dengan tempat perlombaanku, agar kita bisa saling menyapa setiap hari."

"Kamu ini bukan anak dari orang kaya, memangnya ibumu ini mempunyai perusahaan apa?"

Aku tertegun, ide yang bagus namun tidak dengan kondisi dompetku. "Bu, bagaimana caraku mengetahui kabarmu setiap hari?" tanyaku

"Sa, ibu akan mengunjungimu tiap minggu."

"Terlalu lama bu, aku tidak akan bisa tidur jika tidak tahu kabarmu."

Ibuku memelukku, "Kamu sayang ibu ya?"

"Pertanyaan aneh, setiap anak menyayangi ibunya."

"Kalau kamu sayang, tolong jaga kesehatan dan jaga dirimu dengan cara tidur tepat waktu dan tidak terlalu banyak mengkhawatirkan aku. Tidak baik Sa berlama lama dalam kecemasan, selain kamu ibu juga janji akan menjaga diri dan kesehatan ibu. Mari berjanji bersama?" ucap ibuku, ia menunjukkan jari kelingkingnya.

Aku tersenyum, setelah itu jari kelingkingku bertemu dengan jari kelingkingnya. Kami tertawa bersama, aku akan merindukan masa-masa seperti ini bersama ibu untuk beberapa waktu kedepan. Kami memang seperti ini, meskipun usiaku telah menginjak dewasa namun aku tetap manja pada ibuku.

Ibuku merupakan wanita yang hebat, ia melahirkan dan membersarkanku tanpa peran suami disebelahnya. Maka dari itu aku sangat menyayanginya, ibu adalah sosok yang sangat aku banggakan. Selisih umur kami tidak begitu jauh, 18 tahun. Kami selayaknya adik dan kaka yang saling menyayangi, aku akan melakukan apapun untuk melindungi ibu.

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang