19

1.1K 82 2
                                    

Ternyata Chef Jonathan sudah berada disekitar kami bersama kedua Chef yang lainnya, tidak ada yang menyadari kehadiran mereka karena kami tengah asyik bercengkrama dan bercanda. Bercanda perihal sikap Chef Jonathan saat ia mengomentari makanan, sialnya ia berada disekitar kita dan menyaksikan secara langsung lelucon yang tengah berlangsung.

Kami terdiam saat menyadari kehadirannya,  aku berpikir Chef Jonathan tersinggung karena dia hanya diam saja. Mati lah kamu, Lisa.

"Apakah saya terlihat seperti itu?" tanya Chef Jonathan.

"Tidak Chef, kami hanya sedang bercanda."

"Iya Chef kami tidak bermaksud apa-apa."

"Chef marah?"

"Dia mungkin tersinggung."

"Kita harus segera meminta maaf."

"Saya tidak tersinggung, kalian bebas melakukan lelucon apapun tentang saya. Tenang saja, saya tidak se kaku itu." ucap Chef Jonathan dengan wajah datarnya.

"Bagaimana bisa dia berkata seperti itu dengan wajah kakunya?" bisikku kepada Kayla

"Wajahku memang seperti ini, Lisa. Tidak kaku, normal seperti biasanya." ucap Chef Jonathan, dia mendengar bisikanku.

"Baiklah untuk mencairkan suasana alangkah baiknya kita pergi dari sini Jo, tidak baik menganggu keceriaan mereka." ucap Chef Reynald

Aku tidak setuju dengan apa yang dikatakan Chef Reynald barusan, "Tidak Chef, kalian bisa tetap disini ikut bersama kami atau jika berkenan kalian bisa mencicipi hidanganku?" tawarku.

Chef Reynald mengangkat bahunya, "Kenapa tidak? Saya akan mencobanya."

Tawaranku hanyalah sebuah tawaran basa basi, aku tidak menginginkan jawaban setuju karena aku tidak ingin dikomentari oleh mereka. Apalagi dengan hidangan yang aku sajikan sesimple ini, aku merasa sebentar lagi aku akan menangis karena mendengar kritik dari mereka.

Chef Jonathan ternyata ikut mencicipi, aku tersenyum senang. "Jika Chef suka aku akan membuatkannya untuk Chef, spesial." ucapku setengah berbisik, ia berada disebelahku sekarang.

"Tidak perlu."

Penolakan yang cukup menyakitkan, "Aku juara kemarin, apa chef ragu terhadap masakanku?"

Chef Jonathan terlihat menggelengkan kepalanya, "Tidak, kau harusnya beristirahat dan mempersiapkan dirimu untuk besok bukannya membuang tenagamu dengan hal seperti ini."

"Kau khawatir?"

"Jangan terlalu percaya diri."

Aku tersenyum, memang benar adanya jika Chef Jonathan khawatir padaku karena ia selalu memperhatikanku. "Kau berbohong, jujur saja Chef.. Kau mengkhawatirkanku kan?"

"Tidak, untuk apa mengkhawatirkanmu?"

"Untuk mendapatkan hatiku?"

"Simpan rasa percaya dirimu untuk lomba besok, semoga masakanmu bisa membuatmu juara lagi." ucap Chef Jonathan, ia menyimpan piringnya dan pergi.

Aku memajukan bibirku, Chef Jonathan menyebalkan. Pendekatanku selalu digagalkan olehnya, memangnya aku jelek ya sampai-sampai dia tidak mau didekati olehku.

"Gue bilang juga apa, nyerah aja lah Sa. Jonathan itu terlalu sulit buat digapai, saingan lo itu model terkenal." ucap Kayla, ia ternyata mendengarkan percakapanku dengan Chef Jonathan tadi.

"Lagian mereka belom resmi pacaran ko Kay, gak ada tuh klarifikasi dari Chef Jonathan kalo mereka pacaran." ucapku

"Kamu bener, Jonathan emang belom resmi pacaran. By the way, cakenya enak." ucap Chef Reynald.

"Astaga! Chef jangan kasih tau Chef Jonathan ya kalo kita ngomongin dia." ucapku

"Iya chef, ni lagian temen saya gak tau diri suka sama Chef Jonathan." ucap Kayla membuatku kesal.

"Kejar aja, kasian jomblo dari lahir." ucap Chef Reynald membuat Chef Nata terkekeh.

"Jomblo dari lahir?" tanyaku memastikan.

"Woah Olivia beruntung banget bisa jadi pacar pertama Chef Jonathan." ucap Kayla.

"Kay, mereka tuh gak pacaran. Iya kan Chef?" tanyaku kepada Chef Reynald.

"Karena kamu udah ngasih saya cake, saya kasih satu rahasia." ucap Chef Reynald membuatku bersemangat mendengarkannya.






~🫕~
Hi guys! How are you? I hope you guys ok. Maaf karena lama banget ga up, akhirnya utsku udah selesai. Untuk menebus permintaan maaf aku, aku bakal up beberapa part untuk hari ini.

Semoga kalian suka part ini ya, jangan lupa vote & comment🫶🏻

with love
author A

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang