20

1.3K 76 1
                                    

Aku membenamkan wajahku ke bantal dan berguling-guling di kasurku saat tahu rahasia dari Chef Reynald, "Setidaknya aku memiliki harapan untuk bersama Chef Jonathan." ucapku

Olivia mengejar Jonathan sejak dulu namun Jonathan tidak pernah menganggapnya lebih dari seorang teman selebriti, namun pada kenyataanya akupun sama. Sama-sama mengejar Chef Jonathan yang mungkin hanya menganggapku seorang peserta biasa, bukan seorang wanita yang ingin dimilikinya.

"Siapa yang peduli? Gue bakal deketin Chef Jonathan sampe dapet." ucapku

Aku bukan tidak tahu malu, aku hanya ingin menunjukkan kegigihanku dalam memperjuangkannya agar Chef Jonathan tau bahwa aku benar-benar menyukainya. Hingga akhirnya dia juga bisa menerimaku menjadi pasangannya, aku sangat menunggu-nunggu hal itu terjadi secepatnya.

"Tapi gue bingung harus gimana?!" ucapku setengah berteriak.

"Kamu kenapa sayang?"

"Ibu? Astaga aku lupa kita tengah melakukan panggilan video." ucapku kemudian mengambil ponsel dan tertawa karena tingkahku sendiri.

"Jadi apa yang membuatmu bingung nak?" tanya ibuku, ia sedang memerhatikanku sembari memakan makanannya.

"Bu tapi janji ya jangan marah?"

Kalian harus tahu bahwa aku sama dengan Jonathan, jomblo sedari lahir dan tidak pernah berpacaran. Awalnya aku berpikir bahwa aku tidak ingin berpacaran, namun nyatanya tidak. Semenjak aku mengidolakan Jonathan, aku ingin menjadi pasangannya. Sebenarnya sejak jaman sekolah aku juga ingin menjadi pacar seorang idola, namun kali ini aku ingin bersama Jonathan karena ia satu-satunya idolaku di umurku sekarang.

Mungkin aku bukan tidak mau berpacaran, tapi tipeku yang ketinggian. Mungkin alasan aku jomblo sejak dulu itu karena aku halu.

"Apakah ibu pernah marah?" tanya ibu kepadaku, benar memang ibu tidak pernah marah. Ibu merupakan ibu terbaik, jika aku salah dia akan mengajakku berbicara baik-baik setelah itu ia mengajakku bermain dan bersenang-senang sehingga aku tidak bersedih.

"Aku menyukai Chef Jonathan, bu." ucapku

"Siapa yang tidak menyukainya, ibu saja suka."

"Bu jangan jadi sainganku, aku tidak ingin dia jadi ayahku melainkan menjadi suamiku." ucapku kesal, setelah Olivia kini sainganku adalah ibuku?

Ibu terlihat terkejut lalu ia tertawa, "Ibu menyukainya karena dia pintar memasak nak, bukan menyukainya sebagai pria yang akan ibu jadikan sebagai pasangan."

"Kenapa ibu tidak bilang? Aku kan jadi malu karena menuduh ibu."

"Ceritakan dengan jelas kalau begitu, jangan setengah-setengah agar tidak salah paham."

"Aku tidak pernah menyukai seseorang didalam hidupku bu, kecuali idolaku saat sekolah. Idolaku sekarang adalah Chef Jonathan dan ia berada didekatku sehingga aku ingin memilikinya, apa ibu tahu? Aku takut ibu marah karena aku mulai ingin berpacaran." ucapku terus terang dan mengatakannya tanpa jeda sehingga ibu tertawa melihatku yang terburu buru.

"Ibu tidak pernah marah, lagipula bagus kalau kamu mulai ingin mencari pasangan. Ibu memang tidak pernah membahas perihal pasangan karena ibu ingin membebaskanmu untuk memilih, siapapun dan kapanpun ibu tidak masalah. Awalnya ibu khawatir kalau anak kesayangan ibu ini tidak ingin mempunyai pasangan dan menikah, namun syukurlah bahwa kamu kini mengatakan bahwa kamu ingin memiliki pasangan. Walaupun ibu masih sedikit khawatir karena kamu ingin berpasangan dengan Jonathan, hehe."

Aku beranjak dari tempatku, kalimat terkhir ibu menyinggungku membuatku kesal. "Khawatir untuk apa bu? Aku akan mendapatkan Chef Jonathan, jangan meragukan kemampuanku."

"Kamu belum pernah menjalin hubungan, lalu aku tidak boleh meragukanmu?"

Aku terdiam setelah mendengar fakta bahwa apa yang diucapkan ibu adalah hal yang benar, "Tapi bukan hanya aku yang belum pernah menjalin hubungan, tapi Chef Jonathan juga."

Ibuku terlihat sangat terkejut, ia kemudian tertawa kencang setelahnya. Berkali-kali ibu menanyakan kebenaran yang aku ceritakan dan berkali-kali pula ibu tertawa, "Seorang Jonathan tidak pernah berpacaran? Ini akan menjadi lelucon terbaik selama satu minggu kedepan."

Selain Chef Reynald dan Chef Nata, Ibu bahkan menertawakan Chef Jonathan karena tidak pernah berpacaran.





~🫕~
Hi guys! Aku up lagi untuk menebus penantian kalian, makasih banyak udah mau nunggu. Aku kira udah gakan ada yang baca lagi, tapi ternyata vote & comment masuk ke notif aku bikin aku seneng dan langsung nulis lagi🥰

Hope u guys love this chapter, jangan lupa vote & comment ya🤍

with love
author A

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang