create in [6 mei 2022]
#1 agency [30 mei 2022]
#1 disappointed [22 aug 2022]
#1 model [17 sept 2022]
#1 audition [1 july 2022]
#1 Jonathan [27 januari 2023]
#1 televisi [26 februari 2023]
DISCLAIMER
Karena cerita ini terinspirasi dari mci 5 dan den...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pernikahanku dengan Jonathan berlangsung meriah, malam ini kami mengadakan pesta yang diselenggarakan di tempat yang sama dengan berlangsungnya acara pernikahan. Aku dan Jonathan masih mengenakan baju yang sama saat kita menikah tadi, jujur saja aku ingin segera membuka gaun ini dan menggantinya dengan pakaian casual. Kami harus berdansa sebelum jadwal acara dibebaskan, lagu mulai terdengar dan aku diajak oleh Jonathan menaiki tangga menuju lantai tengah yang akan dipakai untukku dan dirinya berdansa.
Bicara soal pernikahan, lagi-lagi aku diberi perhatian lebih oleh Tuan Natthan yang menyiapkan gedung ini untukku demi keamanan kami dan demi keberlangsungan acara pernikahan ini. Ia tidak bisa datang, namun kehangatannya amat sangat terasa. Di pesta ini aku hanya mengundang Kayla saja, selebihnya adalah teman-teman Jonathan. Berbeda saat pernikahan, ramai sekali orang yang datang bahkan beberapa peserta juga diundang oleh kami.
Acara dansa sudah selesai, kini aku bisa dengan bebas kemana saja tidak perlu untuk mengikuti jadwal acara. Jonathan mengajakku pergi, namun sepertinya Chef Nata dan Chef Reynald tidak membirkan kami pergi begitu saja. Aku dihampiri oleh Kayla dan harus berpamitan kepada mereka, Kayla mengajakku meminum wine dan aku dengan senang hati menerimanya.
"Gila, setelah sekian lama kita ga ketemu gue masih ga nyangka kalo lo bisa nikah duluan. Apa gue bilang? Lo pasti nikah duluan." ucap Kayla padaku membuatku tertawa kecil.
"Dan lo jadi juara FAC, hebat!" ucapku
"Lebih hebat lo lah, ga menang FAC tapi menangin hati juri. Seorang Jonathan Nelson, gue sih jadi lo udah bakal pamerin ke seluruh dunia tapi ko elo engga sih?" tanyanya penasaran
Aku menggelengkan kepalaku, "Males dihujat, kalo sekarang udah ga mempan say. Gue gak sedih liat hujatan mereka soal gue, gue sih lagi menikmati hidup gue sebagai istri Jonathan Nelson." ucapku membuat Kayla menutup mulutnya terkejut, ia tertawa sambil memukul pelan lenganku.
"Wah gue gak nyangka lo bisa ngomong kaya gitu Sa! Bagus! Lo emang udah seharusnya percaya diri dengan status lo sekarang, cuma lo satu-satunya cewe yang bisa dapetin seorang Jonathan Nelson dan matahin berita kalo dia gay." ucap Kayla kemudian membuatku terkekeh membenarkannya.
"Semoga lo bisa cepetan nyusul Kay, kita hamil bareng-bareng?" tawarku membuat Kayla tertawa kencang.
Kayla membisikkan sesuatu padaku, "Hamil sekarang juga bisa, gampang." ucapnya membuatku menggelengkan kepala seraya tertawa, Kayla memang anak yang bebas dan nakal namun hatinya sangat baik kepada siapapun.
Kayla tiba-tiba saja terdiam dari gelak tawanya bersamaku, wajahnya sangat serius membuatku bertanya-tanya apa yang terjadi dengannya. "Kay? Are you ok?" tanyaku
"Kapan lo mau cerita sama gue Sa?" tanyanya seraya menggenggam tanganku, mengelus bekas luka yang ada telapak tanganku.
Aku tersenyum, "Ada yang nyerang gue lagi waktu itu, tapi semuanya udah beres ko." ucapku
