Sudah lama semenjak Chef Jonathan datang ke rumahku untuk membahas bunga Lily putih dan juga soal tawaran pekerjaan yang di kabarkan oleh Margaretha, ia memberikanku saran untuk tidak menerima tawaran itu. Aku awalnya cukup merasa bingung kenapa Chef Jonathan sampai menyarankanku untuk tidak menerima tawaran tersebut, ia hanya mengatakan bahwa pekerjaan itu terlalu beresiko untukku. Para penggemar hanya menginginkan aktivitas kedekatanku dengan Ken, sehingga program yang dinilai berkualitas itu nantinya akan berubah jadi acara perjodohan yang hanya ditonton oleh penggemar yang menjodohkanku dengan Ken.
"Jika memang harus memiliki pekerjaan bersamanya, setidaknya jangan di program televisi Sa." ucap Chef Jonathan, pada saat itu aku hanya menganggap bahwa Chef Jonathan hanya cemburu semata.
Namun anggapan itu ternyata salah besar, Chef Jonathan benar adanya. Penggemar ribut di media sosial perihal penolakkan kerja samaku dengan Ken, padahal tawaran itu dijawab secara pribadi olehku dan Margaretha namun entah mereka tahu darimana bahwa aku ditawari untuk bekerja sama dengan Ken. Banyak yang menyayangkan jawabanku terhadap tawaran itu, namun banyak juga yang memberikan dukungan padaku atas apapun keputusan yang aku ambil.
Chef Jonathan mengatakan bahwa nantinya tekanan tidak datang hanya dari staff dan kru program televisi saja, namun para penggemar yang menginginkanmu untuk menuruti apa yang mereka mau. Apa yang mereka inginkan? Tidak lain dan tidak bukan adalah hubungan kedekatanku dengan Ken, kenapa penggemar selalu membuat perjodohan untuk idolanya?
"Aku sudah cukup kewalahan dengan apa yang dikatakan orang-orang di sosial media tentangku, tawaran pekerjaan itu terlalu beresiko untukku yang baru mengenal entertainment." ucapku, memang benar adanya. Aku menyadari bahwa namaku kini cukup dikenal orang apalagi aku sudah memiliki julukkanku sendiri, Queen Dessert.
Namun hal mengejutkan datang padaku hari ini, sebuah dokumen tawaran pekerjaan yang dikirimkan langsung oleh Chef Jonathan padaku membuatku sangat-sangat senang. "Setiap tahun mereka menawari saya untuk menjadi bintang iklan produk mereka, namun saya tidak tertarik sama sekali." ucap Chef Jonathan, aku mengangguk mengerti karena aku dapat melihat di lingkungan mana Chef Jonathan berada.
"Chef Jonathan menawarkan aku kepada mereka?" tanyaku padanya, namun jawaban Chef Jonathan diluar ekspetasiku.
"Mereka menawarkannya kepada Olivia juga, padahal dia tidak menyukai memasak dan untuk apa dia membintangi iklan produk alat masak?" ucap Chef Jonathan membuatku agak sedikit kesal, aku sedang tidak ingin membahas Olivia.
"Lalu kenapa akhirnya Chef Jonathan membawa berkas ini padaku?" tanyaku
Chef Jonathan menangkup wajahku, "Karena mereka menginginkan kamu menjadi partner saya, tanpa berpikir panjang saya langsung kesini untuk membicarakannya denganmu Sa." ucap Chef Jonathan sangat lucu, ia terlihat bergembira memiliki tawaran pekerjaan bersamaku.
"Apa alasan mereka memilihku?" tanyaku ikut berbahagia, namun suasana wajahnya sedikit berubah meskipun ia tetap mempertahankan wajah senangnya.
"Ini tidak hanya berlaku untukmu, tapi untuk saya juga jadi jangan terlalu ambil hati karena kamu sudah harus terbiasa dengan ini Sa." ucap Chef Jonathan membuat senyumku pudar.
Chef Jonathan meraih tanganku, "Mereka menginginkan orang-orang yang sedang banyak dibicarakan di media sosial sehingga nantinya produk mereka banyak dilihat Sa, kamu sedang dibicarakan di media sosial akhir-akhir ini. Sama seperti saya dan Olivia yang selalu dibicarakan dimana mana, saya harap kamu mengerti dan terbiasa dengan ini." ucap Chef Jonathan, aku mengerti dan menjadi resiko untukku ketika mereka ingin memperkerjakanku karena aku sedang dibicarakan.
📸
Hanya sebuah foto yang berhasil aku dapatkan saat setelah aku menjalani syuting iklan bersama Chef Jonathan, mereka benar-benar mengkonsep tema syuting yang memancing para penonton beramai-ramai mengomentari iklan ini. Bagaimana tidak? Beberapa scene dibuat romantis dan sangat intim, aku tidak tahu menau perihal itu karena aku mempercayakannya kepada Chef Jonathan. Namun Chef Jonathan tampak menikmati syuting denganku dan tidak bermasalah dengan adegan romantis yang disuruh oleh mereka, aku hanya berharap bahwa tidak ada lagi yang membenciku di sosial media meskipun itu tidak mungkin.
"Chef Jonathan happy?" tanyaku dengan nada seperti ibu bertanya pada anaknya dan sialnya Chef Jonathan mengangguk-ngangguk layaknya anak kecil.
"Really happy, saya senang bisa berdekatan denganmu tanpa mengkhawatirkan apa yang mereka pikirkan Sa." ucap Chef Jonathan sungguh membuatku amat merasa bersalah, akulah satu-satunya yang tidak menginginkan publikasi di hubungan ini.
Aku hanya bisa diam karena rasa bersalahku yang berhamburan menyerangku begitu saja, "Sa, are you ok? Saya salah bicara ya?" tanya Chef Jonathan
Sungguh perasaanku campur aduk saat mendengar Chef Jonathan seperti itu, lelaki yang baik yang bertanya kesalahannya bahkan tanpa melakukan kesalahan apapun. Aku tidak bisa menahan air mataku yang mulai menutupi penglihatanku, Chef Jonathan terlihat panik. Ia mengambil handkercheif miliknya kemudian mengusapnya ke pipiku saat air mataku jatuh, "Sa kenapa? Maafkan saya." ucap Chef Jonathan, aku sudah tidak habis pikir dengan kebaikan lelaki ini.
Aku ingin memeluknya namun aku tidak bisa karena takut jika ada yang melihat kami berdua, bahkan dengan rasa bersalahku aku masih takut perihal itu. Aku tidak berhenti menangis membut Chef Jonathan menarikku ke sebuah ruangan dimana tidak ada siapapun disana, ia memberikan kode kepada seseorang untuk menjaga pintu ruangan ini.
"Sa?" ucap Chef Jonathan terkejut saat aku memeluknya dengan erat secara tiba-tiba, mungkin aku lupa namun sepertinya aku tidak pernah menyentuhnya terlebih dahulu sehingga ia terkejut dengan apa yang aku lakukan sekarang.
"Maaf karena aku belum jadi pasangan yang baik." ucapku, Chef Jonathan melepas pelukanku dan beralih menundukkan tubuhnya sejajar denganku
"Kata siapa Sa? Kamu banyak merubah saya menjadi lebih baik, saya yang harusnya meminta maaf karena-" ucapannya terhenti begitu aku kembali memeluknya.
Aku tidak dapat menahannya lagi, kata-kata yang dikeluarkan oleh Chef Jonathan sungguh sangat membuatku bersalah. Dia benar-benar lelaki yang baik persis seperti apa yang ibuku bilang, "Aku menyayangimu, Chef Jonathan percaya kan?" tanyaku
Chef Jonathan mengangguk, ia kemudian berusaha menggodaku. "Saya akan percaya jika kamu memanggil saya, Jonathan." ucapnya, aku kemudian bersembunyi dibalik jasnya dan menggelengkan kepalaku.
Sepertinya sampai kapanpun aku tidak bisa memanggilnya seperti itu, entah perasaan apa yang aku rasakan namun aku benar-benar dibuat tidak kuasa untuk memanggilnya dengan nama lain selain Chef Jonathan. Ia sepertinya berhasil menggodaku karena kini rasa sedihku berganti salah tingkah saat Chef Jonathan mengecup kepalaku terus menerus, aku kemudian menengadahkan kepalaku menghadap ke wajahnya dan Chef Jonathan mengecup dahiku.
"Jangan menangis lagi ya? Saya benar-benar akan mengutuk diri saya jika membuatmu menangis seperti itu lagi." ucap Chef Jonathan, aku mengangguk dan tersenyum padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Chef
Fanfictioncreate in [6 mei 2022] #1 agency [30 mei 2022] #1 disappointed [22 aug 2022] #1 model [17 sept 2022] #1 audition [1 july 2022] #1 Jonathan [27 januari 2023] #1 televisi [26 februari 2023] DISCLAIMER Karena cerita ini terinspirasi dari mci 5 dan den...