Aku terdiam dikasurku menatap layar ponsel yang kini menampilkan berita yang tidak ingin aku lihat.
Aku kembali mendapatkan isu, semenjak ada disini beberapa isu mulai menghampiriku dan semenjak itu juga namaku mulai dinotice oleh beberapa orang. Tapi dikenal dengan isu-isu panas bukanlah keinginanku, aku tidak tahu bahwa kehadiranku disini membuat namaku naik. Baru saja aku merasa bahagia bisa nyaman berada disini bersama Kayla dan juga bersama Chef Jonathan, namun nyatanya perasaan nyaman itu datang hanya sebentar saja. Selebihnya aku mengkhawatirkan orang-orang disekitarku, seperti sekarang aku mengkhawatirkan karir Chef Jonathan.
Badanku kembali bergetar terkejut karena suara ketukkan pintu, trauma itu ternyata masih menghampiriku. Aku membuka pintu kamar dan menemukan ada Clara disana, "Stop ngotorin nama baik FAC, Mona Lisa." ucap Clara kepadaku sambil menunjukkan layar ponselnya.
Dia juga tengah membacanya, aku mengangguk. "Dan singkirin tangan kotor lo dari pintu gue, sekali lagi lo ketuk pintu gue gak segan-segan buat patahin tangan lo." ucapku kepada Clara, aku setuju dengan pendapatnya dan aku memberikannya pendapatku.
🥥
Keadaan di galeri cukup membuatku merasa terintimidasi, begitu aku masuk tadi tatapan para peserta lebih kaku terhadapku. Aku tidak tahu apakah aku akan bisa menyelesaikan perlombaanku hari ini atau tidak, seseorang dengan suara pelan menghampiriku dan mengajakku ke sisi sebelah galeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Chef
Fiksi Penggemarcreate in [6 mei 2022] #1 agency [30 mei 2022] #1 disappointed [22 aug 2022] #1 model [17 sept 2022] #1 audition [1 july 2022] #1 Jonathan [27 januari 2023] #1 televisi [26 februari 2023] DISCLAIMER Karena cerita ini terinspirasi dari mci 5 dan den...