61

781 50 2
                                    

"Kau telah melanggar peraturan yang sudah kita sepakati, aku tidak marah perihal kalian tinggal bersama karena aku sangat mengharapkan kalian menikah. Namun lihatlah Nathan, bagaimana kamu akan melamar seorang wanita jika bersamamu saja ia tidak aman?" suara Mr.Rayn yang terdengar ke ruangan dimana aku berada

"Duepo harus turun tangan perihal masalah ini." ucap Chef Jonathan

"Duepo tidak ada urusannya dengan ini, aku memperingatkanmu untuk selalu ada di sekitarku agar aman." ucap Mr.Rayn

"Bagaimana Dad bisa tahu jika Duepo tidak ada urusannya dengan ini semua? Saya sudah beberapa kali ikut ke Duepo dan akan di rekrut untuk ujian akhir yang dibuat oleh kalian, apa dad ingin saya ikut bergabung dengan mereka?" tanya Chef Jonathan, lalu suara mereka menghilang karena sepertinya mereka berjalan menjauh.

Pintu diketuk oleh seseorang, aku mengizinkannya untuk masuk. Ibuku, aku menangis sejadi-jadinya saat melihatnya. "Bu, apakah kau baik-baik saja?" tanyaku

Kami saling berpelukan, "Aku sudah berada disini sejak kejadian itu, namun jika kamu melihatku saat proses pegobatan hanya akan membuatmu seperti ini nak. Ibu sangat sedih jika kamu terus menangis seperti ini, tegarlah nak agar kamu bisa sembuh dan kembali ceria lagi." ucap ibuku

"Bu, aku tau Chef Jonathan mengecewakanmu. Jika hubungan kita harus diakhiri, bilang saja karena aku akan menurutimu." ucapku kemudian menatap mata ibuku yang tengah memperhatikanku, ia terlihat tersenyum kepadaku seraya hati-hati menyentuh lenganku.

"Ibu tidak akan memberikanmu keputusan apapun, hidupmu pilihanmu nak. Apa yang terbaik untukmu maka lakukanlah, ibu akan selalu mendukungmu. Terkahir kali kamu terluka seperti ini ibu marah, namun kemudian ibu mengerti bahwa semua yang terjadi murni kecelakaan nak. Keluarga Jonathan tidak dengan sengaja menyakitimu, mereka menyayangi kita." ucap ibuku, aku kemudian sedikit bingung dengan apa yang ibu jelaskan padaku.

"Kenapa ibu bisa secepat itu percaya?" tanyaku

Ibu kemudian mendekatiku dan membisikanku, "Mereka memberikan perlindungan bukan hanya padamu nak, tapi kepadaku juga. Mungkin Jonathan tidak menceritakan ini, namun ia menjagaku jauh sebelum kalian dekat Sa." ucap ibuku

Aku kemudian menatapnya, "Sejak kapan bu?"

"Sejak kamu masuk ke FAC, mulai saat itu ibu menyadari banyak tetangga yang kemudian berpindah rumah dan digantikan oleh tetangga yang ramah-ramah padaku. Kita sama-sama tahu nak bahwa meskipun aku menjadi ketua organisasi wanita di lingkungan kita, mereka tetap menggunjingku di belakang. Hidupku tidak pernah semenyenangkan ini karena dikelilingi oleh orang yang memperlakukanku dengan baik, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku mengalami masalah yang berat karena mereka membantuku. Aku cukup menyadari keanehan itu, satu-satunya jawaban yang aku temukan adalah Jonathan." ucap ibuku

Aku menggelengkan kepalaku, "Bu tetap saja-"

"Nak, Jonathan dihukum oleh ayahnya didepan mataku sendiri." ucap ibuku membuatku sangat-sangat kaget

"Apakah Chef Jonathan baik-baik saja?" tanyaku

Ibuku mengangguk, "Ibu hanya ingin mengatakan bahwa ibu mengerti apa yang terjadi dengan keluarga Jonathan, beri ibu waktu untuk menjelaskannya ya? Jika kamu tidak bisa mempercayai Jonathan, kamu bisa mempercayaiku."

🥢

Sudah sepekan sejak kejadian terakhir yang aku alami di rumah Chef Jonathan, selama itu juga aku tidak membiarkannya menemuiku atau menghubungiku. Aku serius dengan trauma yang aku alami pertama kali dan kini aku harus merasakannya lagi untuk kedua kalinya, sungguh aku tidak ingin mengalami lagi. Bersama Chef Jonathan rasanya sangat mengerikan, aku ketakutan dan tidak pernah merasa tenang saat bersamanya.

"Sa sudah sepekan lamanya Jonathan mencoba untuk bicara denganmu, apa yang membuatmu masih belum memaafkannya?" tanya ibuku

Aku menggelengkan kepalaku, "Aku hanya tidak siap untuk bertemu dengannya bu." ucapku

"Jonathan bertemu dengan ibu, ia menangis dihadapan ibu berharap bahwa luka mu dan kejadian itu menimpa padanya bukan padamu. Ia bertanya padaku, apakah dengan memiliki luka yang sama denganmu akan membuatmu memaafkannya?" tanya ibuku

"Jelas bukan itu maksudku bu-"

Ibu memelukku, "Ibu minta maaf karena telah berbohong padamu perihal ayahmu nak, ia terpaksa pergi tanpa tahu bahwa ibu sedang mengandungmu." ucap ibuku membuatku bingung, terlalu membingungkan saat kita tengah membahas Chef Jonathan dan ayahku yang ibu bilang sudah meninggal sejak aku lahir.

"Ayahku masih ada?" tanyaku

Ibu menggelengkan kepalanya, "Ibu tidak tahu apakah ayahmu masih ada atau tidak, namun semenjak itu aku tidak pernah mendengar kabarnya lagi." ucap ibuku

Air mataku tak tertahankan, bagaimana ibu bisa menghadapi semuanya sendirian tanpa memberitahuku. "Ayah meninggalkan ibu?" tanyaku

"Ayahmu berpamitan sebelum pergi dan mengakhiri hubungan kami tanpa tahu bahwa aku sedang mengandungmu, ibu tahu betul bahwa ayahmu memiliki hal lain yang ibu pikir lebih penting dari diriku sendiri dan kamu Sa. Maaf ibu sudah egois membiarkanmu hidup tanpa seorang ayah, ibu sangat menyesal membiarkannya pergi." ucap ibuku dengan nada yang sangat merasa bersalah, namun aku sungguh tidak marah padanya. Cukup baginya untuk merasakan hal seberat ini, aku tidak perlu menambahkan bebannya dengan menujukkan sisi kemarahan dan kekecewaanku.

Aku tidak dapat memungkiri bahwa aku merasa kecewa dan marah, namun rasa sayangku pada ibu lebih besar daripada perasaanku yang lainnya. "Aku tidak marah bu, terimakasih sudah menceritakannya padaku." ucapku seraya memeluknya, kami menangis cukup lama sebelum ibu kembali melanjutkan pembicaraan.

"Ayahmu seorang anggota Duepo, organisasi besar yang di rahasiakan oleh negara kita Sa. Aku tidak tahu ayahmu masih hidup atau tidak, namun saat melahirkanmu keadaan negara kita sangat kacau. Tidak ada yang bisa mengacaukan negeri ini kecuali mereka, ibu tahu pengaruh mereka dan itu juga yang menjadi alasan ibu membiarkan ayahmu pergi karena ibu tau ibu tidak bisa melarangnya." ucap ibuku, Duepo? Chef Jonathan juga membicarakannya dengan Mr.Rayn.

"Apa ini ada kaitannya dengan Chef Jonathan?" tanyaku

Ibu mengangguk, "Jika Jonathan menginginkan Duepo untuk turun tangan perihal penyerangan yang terjadi kepada kalian, maka ibu mengerti bahwa serangan yang terjadi padanya berkaitan dengan orang yang tidak menyukai Duepo." ucap ibuku

"Bagaimana bisa orang-orang tidak menyukai Duepo? Bukankah mereka dirahasiakan?" tanyaku

Ibuku kemudian mengangguk, "Duepo memang dirahasiakan, namun negeri ini tidak kehabisan orang jahat yang ingin menguasai dunia. Mereka itu cerdik Sa, namun tidak sebesar Duepo yang bisa mengontrol para petinggi di negeri kita. Pelaku yang menyerangmu dengan cepat ditangkap dan diamankan oleh Jonathan, orang biasa mungkin akan segera menelpon pihak keamanan. Sa, apakah yang Jonathan lakukan selama ini didalam hidupnya merupakan kehidupan yang normal? Keluarganya menutupi identitas mereka, tetangga kita diisi oleh orang suruhan Jonathan untuk menjaga kita. Apakah itu merupakan hal wajar yang dilakukan manusia normal?" tanya Ibuku.







⛓️⚓️⛓️

Hi guys, buat kalian yang bertanya-tanya Duepo itu apa? Kalian bisa baca ceritaku yang berjudul Natthan. Sambil nunggu aku update cerita ini, kalian bisa baca Natthan terlebih dahulu ya karena aku ga akan jelasin detailnya disini.

Mungkin kalian pembaca baru, for your information.. Ceritaku selalu memiliki Cameo entah dari tokoh atau jalan cerita, runtutan ceritaku a bit related ke cerita sebelumnya dan cerita Find A Chef ini juga akan sedikitnya ada di ceritaku selanjutnya. Another life, another story but the same vibes. So, jangan lupa untuk baca Natthan untuk kelancaran kalian saat membaca cerita ini.

Thank you guys, with love
Author A

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang