Suara ponselku berbunyi begitu aku sampai di kamarku, sebuah pesan yang aku terima dari ibuku. Aku tersenyum begitu membacanya, dia mengkhawatirkanku dan penasaran dengan apa yang terjadi sampai aku bisa menemui ibu bersama dengan Chef Jonathan.
Tidak lama muncul suara ketukan di pintu kamarku, aku beranjak dari tempatku dan membuka pintu. Tidak lain dan tidak bukan, sahabat baikku Kayla mencariku dan khawatir jika aku belum kembali ke asrama.
"Astaga gue kira lo ngga bakal balik ke asrama Sa, lo kemana aja sih? Lo kan harusnya balik pagi dan ini udah sore." ucap Kayla begitu ia masuk ke kamarku.
Aku tersenyum, "Pihak FAC kasih tau gue kalo jadwalny mundur, lagian kalo gue ngga balik lagi kesini kenapa?" tanyaku dengan nada jahil.
"Lo tanya kenapa? Potensi lo untuk menang tuh gede Sa dan semalem gue liat dibeberapa sosial media, lo udah punya banyak dukungan dari orang-orang. Julukan lo kalo ga salah Queen of dessert!" ucap Kayla menggebu-gebu.
"Kalo gue queen of dessert, berarti lo queen of cerewet Kay. Lo ga cape abis rapat ngomel kaya gini ke gue?" ucapku seraya menertawakan wajah Kayla saat aku mengejeknya cerewet.
"Rapat gak jelas, mereka cuma nyuruh kita ada di ruangan doang Sa dan bahasan mereka terlalu bertele-tele." ucap Kayla membuatku sedikit tertawa, Kayla kesal dengan rapat palsu yang disebabkan olehku dan Chef Jonathan.
🥩
Jadwal perlombaan benar-benar mundur dan berlangsung dimalam hari membuat para peserta mengeluh karena biasanya pada malam hari merupakan waktu paling asik di asrama, tanpa penjaga tau bahwa banyak peraturan yang dilanggar oleh para peserta. Mulai dari adanya party di kamar, peserta yang berkencan, menginap di kamar secara bergantian atau melakukan hal panas antar peserta. Aku dan Kayla sering melihatnya, beberapa kali kami melihat para peserta bercumbu dan itu yang membuatku dan Kayla sedikit jealouse. Menyadari kenyataan bahwa aku tidak memiliki kekasih dan Kayla dengan hubungan jarak jauhnya, membuatku dan Kayla saling melengkapi satu sama lain.
"Selamat datang kembali teman-teman!" ucap Chef Reynald menandakan bahwa perlombaan dan syuting dimulai, aku yang sedari tadi tidak bisa mengarahkan pandanganku kearah depan kini terpaksa melihat Chef Jonathan disana.
Aku sangat lega karena Chef Jonathan menjaga ke profesional an dirinya, dia tidak terlihat terganggu dan gugup sepertiku. Setidaknya itu sangat membantuku yang kini gugup mengingat kejadian di parkiran tadi, aku takut untuk bertemu Chef Jonathan dan kini tidak lagi.
"Tantangan hari ini adalah memotong, kalian akan ditantang untuk memotong bahan yang sudah kami persiapkan dengan aturan yang kami berikan." ucap Chef Nata membuatku mengeluh karena aku merasa aku akan kesulitan di tantangan kali ini.
"Itu tandanya kalian akan lebih banyak menggunakan pisau hari ini, sebelum tantangan dimulai saya ingin kalian berhati-hati dan teliti." ucap Chef Jonathan.
Aku menggigit bibir bawahku ragu, namun semoga aku bisa menggunakan pisau dengan benar hari ini. Jangan sampai aku terluka lagi, aku ingin menang di tantangan kali ini atau setidaknya aku lolos dan maju ke babak selanjutnya.
"Baik, didepan kalian sudah ada box berisikan sayuran dan bahan yang bisa kalian potong." ucap Chef Nata.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Chef
Fanfictioncreate in [6 mei 2022] #1 agency [30 mei 2022] #1 disappointed [22 aug 2022] #1 model [17 sept 2022] #1 audition [1 july 2022] #1 Jonathan [27 januari 2023] #1 televisi [26 februari 2023] DISCLAIMER Karena cerita ini terinspirasi dari mci 5 dan den...