59

643 47 0
                                    

Aku mengamati foto ini dengan serius, kapan mereka memotretku? Aku tidak mengetahuinya, kejadian ini sudah beberapa kali dialami olehku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengamati foto ini dengan serius, kapan mereka memotretku? Aku tidak mengetahuinya, kejadian ini sudah beberapa kali dialami olehku. Mereka benar-benar melakukannya dengan cepat sampai aku tidak mengetahuinya, kemudian aku mulai takut bahwa saat aku dengan Chef Jonathan tadi juga terekam oleh kamera. Aku melihat kearahnya dan Chef Jonathan langsung mengalihkan pandangannya padaku, "Kenapa sayang?" tanya Chef Jonathan kemudian mengalihkan kembali pandangannya ke arah jalan, ia sedang menyetir untuk mengantarkanku pulang.

"Sudah ada fotoku yang beredar, apakah saat aku di dekatmu tadi juga terekam oleh seseorang?" tanyaku, Chfe Jonathan mengerutkan keningnya kemudian ia berhenti di bahu jalan dan alat yang berada di telinganya.

"Urus kompensasi yang saya bicarakan, mereka telah melanggar perjanjian. Tidak, kirimkan padanya jangan pada rekening saya." ucap Chef Jonathan, ia kemudian menyentuhnya kembali dan sepertinya telpon diantara mereka sudah berkahir.

"Ada apa?" tanyaku

Chef Jonathan kemudian menggenggam tanganku, "Urusan pekerjaan, karena sudah mulai sore mari isi perutmu terlebih dahulu." ucap Chef Jonathan kemudian kembali mengendarai mobilnya

"Aku tidak ingin makan di restoran." ucapku tiba-tiba, Chef Jonathan kemudian mengangguk seraya tersenyum padaku.

"Sebut saja yang kamu inginkan sayangku."

Aku menahan senyumku dengan susah payah, ia membuatku terdiam sebentar sebelum aku menyebutkan keinginanku. "Aku ingin makan yang dimasak olehmu." ucapku, Chef Jonathan kemudian kembali menyentuh alat di telinganya.

"Saya akan mengirimkan list bahan yang harus dibeli, sekitar dua puluh menit lagi saya sampai dan pastikan bahan-bahan itu sudah tersedia di rumah. Bukan rumah yang itu, rumah yang dekat dengan Mona Lisa. Simpan saja-"

Aku kemudian mendekati Chef Jonathan dan mengatakan "Aku sendiri yang akan membeli bahan-bahannya, terimakasih." ucapku kemudian menyentuh alat itu seperti Chef Jonathan menyentuhnya tadi.

"What?" ucap Chef Jonathan dengan senyumannya, ia terlihat bingung namun juga terlihat tertarik dengan apa yang aku ucapkan.

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku untuk meyakinkannya bahwa aku akan membeli bahan masakan sendiri, "Boleh kan?" tanyaku

Chef Jonathan mengangguk, ia memutar balik untuk berkendara menuju Grocery Store terdekat. "Cek ponselmu, apakah resepnya sudah diterima?" tanya Chef Jonathan

Perkataanya tidak aku turuti, "Nope, aku akan memilih bahan-bahannya sendiri." ucapku

Chef Jonathan mengelus pipiku pelan, ia kemudian membelokkan setirnya dan kami sudah sampai di Grocery store. Aku mengambil tas kecilku dan bersiap untuk turun, "Bring my wallet, i've written down the pin if the tap doesn't work." ucap Chef Jonathan seraya mengambil dompet dari saku celananya, aku tidak gila uang namun saat melihatnya mengeluarkan dompet untuk aku berbelanja sungguh merupakan pemandan yang paling menggairahkan sejauh ini.

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang