6

1.5K 94 3
                                    

Aku sudah bangun pagi sekali, ini adalah hari pertamaku berlomba. Kami disuruh untuk segera turun dan berkumpul dihalaman asrama, banyak pengarahan yang diucapkan oleh para staff dan kami memerhatikan ucapan mereka dengan baik.

Juri akan datang beberapa saat lagi, kami akan segera memulai perlombaan ini. Aku menundukkan kepala seraya berdoa semoga aku bisa melewati hari ini dengan lancar, suasana menegang semua orang terlihat sangat serius begitupun dengan aku.

Staff memberikan informasi bahwa juri telah memasuki gallery kitchen dan kami harus segera menuju kesana, ini merupakan perlombaan yang ditayangkan di stasiun televisi itulah alasannya mengapa banyak sekali kamera yang mengikuti kami sekarang.

Aku memasuki gallery tempat aku memasak nanti.

Tempat ini beberapa kali aku lihat di televisi, namun aku tidak menyangka bahwa ternyata tempat ini sangatlah luas dan besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tempat ini beberapa kali aku lihat di televisi, namun aku tidak menyangka bahwa ternyata tempat ini sangatlah luas dan besar. Aku tersenyum begitu melihat gallery dan suasana disini, sungguh sangat berbeda dengan apa yang aku bayangkan. Ingin rasanya aku memfoto seisi gallery dan membagikannya ke media sosialku, namun ponsel dilarang masuk kesini.

"Selamat datang di Find A Chef Amerika!" ucap chef Reynald membuat kami berteriak kencang dan bertepuk tangan.

"Kalian adalah dua puluh orang terpilih dari ribuan peserta yang datang untuk audisi dan selamat kalian sudah sampai di tahap ini, kalian akan memasuki beberapa tahap untuk menjadi the next Find A Chef Amerika." lanjut chef Reynold

Kini giliran chef Nata yang berbicara, "Saya sangat senang melihat kalian disini, saya Nata saya akan menjadi juri kalian dan saya yakin kalian bisa berkontribusi untuk negara dalam bidang kuliner di Amerika."

"Kami bertiga bertugas untuk membimbing, mengajar dan mewujudkan mimpi kalian untuk menjadi the next Find A Chef Amerika. Jika seseorang disini hanya mengejar uang dan menggaet popularitas, alangkah baiknya kalian meninggalkan tempat ini segera." ucap Chef Jonathan

Aku terdiam, tadinya aku akan bersorak karena idolaku tengah berbicara dihadapanku. Namun ternyata kata-kata yang ia keluarkan mampu membuat aku dan yang lainnya terdiam, aku melupakan kegarangan seorang Jonathan karena terpukau dengan wajahnya.

"Didepan kalian sudah ada Secret Box dan ini merupakan tantangan pertama kalian di gallery Find A Chef, isi dari dalam Secret Box adalah bahan utama yang harus kalian masak." ucap Chef Nata

"Apakah kalian siap?" tanya Che Jonathan

Kami serentak menjawab, "Siap Chef!"

"Tiga! Dua! Satu! Buka!"

Aku membuka secret box yang ada dihadapanku itu, begitu aku membukannya aku melihat ada daging ayam utuh. Aku menghela nafasku, setidaknya memasak ayam bukanlah hal yang sulit dibandingkan bahan yang lainnya. Aku menolehkan kepada Kayla, ia tersenyum seraya menganggukkan kepalanya meyakinkan aku bahwa aku bisa.

Aku kembali menatap bahan utama ini seraya memikirkan apa yang akan aku masak.

"Waktu masak kalian adalah sembilan puluh menit, dimulai dari sekarang!" seru Chef Jonathan, para peserta sedikit bersorak karena senang diberikan waktu yang lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Waktu masak kalian adalah sembilan puluh menit, dimulai dari sekarang!" seru Chef Jonathan, para peserta sedikit bersorak karena senang diberikan waktu yang lama.

Saat semua orang lari ke pantry, aku langsung memfilet daging ayam ini. Tentu aku menjadi sorotan karena aku tidak pergi ke Pantry saat itu, bahkan ke tiga chef langsung menghampiriku dan menanyakan apa yang akan aku buat.

"Lisa, kamu akan membuat apa." tanya Chef Nata

"Nashville hot chicken with ranch sauce, chef."

Chef Reynald mengangguk mengerti, "Tidak ke pantry terlebih dahulu?"

"Aku harus memasukan dagingnya kedalam kulkas selama kurang lebih satu jam, chef." jawabku.

"Jadi kamu akan menunggu dulu sampai satu jam?" tanya Chef Jonathan yang langsung dijawab anggukan olehku.

"Semoga waktumu cukup." lanjutnya, membuatku segera ingin cepat menyelesaikannya.

Kemudian pisau yang sedang aku gunakan terlempar sedikit, aku kaget dan segera mencari sesuatu yang bisa menahan luka ku. Sebuah tisu ada dihadapanku dan Chef Jonathanlah yang memberikannya padaku, ia segera meraih tanganku dan membungkus jariku dengan tisu itu.

~🫕~











hi guys, jangan lupa buat baca postingan yang udah aku up di profile aku ya!

Jangan lupa buat vote dan komen🥰

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang