70 [END]

1.4K 47 0
                                    

[Content Warning 21+]

Suamiku terkekeh begitu aku meminta permintaan yang aku sendiripun terkejut bisa mengatakannya, ia menyentuh rambutku dan mencium keningku lalu tertawa gemas. "Kenapa tiba-tiba sekali? Apa di kamar mandi ada yang membuat tubuhmu bereaksi seperti ini?" tanya suamiku.

Aku menggelengkan kepalaku, aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku telah menonton sebuah video dewasa yang dikirim oleh Kayla. Jujur saja aku tidak pernah melihat hal-hal seperti itu, namun saat kali pertama aku melihatnya aku menjadi sangat penasaran serta tubuhku rasanya panas dan menginginkan sesuatu.

"Aku hanya menginginkannya." ucapku

Suamiku mengecup bibirku, "Ini kali pertama kamu mencium saya." ucapnya membuatku malu, sepertinya ia juga tengah salah tingkah.

Aku kembali mengecupnya membuat suamiku tersenyum, rasanya panas sekali padahal rumah kami ada di daerah atas yang seharusnya dingin. Ia meraba tubuhku membuatku semakin panas dan ingin segera melakukannya, lalu aku tiba-tiba terdiam saat perutku berbunyi karena aku lapar. Suamiku hanya bisa terkekeh, "Lets eat something." ajakku kepadanya.

Ia terlihat cemberut begitu aku mengajaknya untuk makan, "Saya akan menyusul." ucapnya

Aku mengangguk kemudian keluar dari kamar dan segera pergi menuju dapur, begitu aku sampai aku sudah yakin bahwa semua bahan makanan sudah dipersiapkan. Namun aku tidak membiarkan diriku memasak karena aku sangat lelah, aku berpikir untuk membeli makan pesan antar saja agar suamiku juga tidak perlu memasak karena aku tau ia juga pasti sama lelahnya seperti aku.

Beruntungnya di kulkas ada banyak ice cream yang setidaknya bisa menjadi cemilan sebelum mendiskusikan makanan apa yang akan aku makan dengan suamiku, aku memilih ice cream rasa vanilla kesukaanku. Tidak berselang lama suamiku memasuki dapur, masih dengan wajahnya yang cemberut membuatku kebingungan dengan apa yang terjadi dengannya.

Aku mengeluarkan ponselku dan bersiap untuk memesan makanan, "Apa yang kamu inginkan? Aku mau memesannya sekarang." ucapku seraya kembali menyuapkan ice cream.

Suamiku terlihat membersihkan tangannya, ia menggelengkan kepalanya dan menoleh kearahku. "Apa yang sedang ingin kamu makan Sa? Saya akan segera hidangkan." ucapnya, ia menatapku seraya kedua telapak tangannya bersandar pada meja makan.

Aku tersenyum, "Pasta?" ucapku

Suamiku mengangguk tanpa senyumannya, ia kembali membelakangiku untuk memasak. Aku merasa tengah dimusuhi olehnya, kemudian aku membuka ruang obrolanku bersama Kayla dan curhat colongan selagi aku tidak mengerti dengan keadaan suasana hati suamiku yang tiba-tiba berubah. Setelah aku dan Kayla beberapa kali berbalas pesan teks, aku kemudian meratapi hidupku sampai setidaknya lima menit menyadari kebodohan dan kepolosanku perihal kenapa suamiku berubah.

Aku mendekati suamiku, "Apa kamu tidak mau mencobanya?" tanyaku

Ia melirikku sebentar dan kembali fokus terhadap masakannya, dia merajuk. Aku kembali menyuapkan ice cream ke mulutku, dengan cepat suamiku menciumku dan merebut semua ice cream yang ada di mulutku membuatku amat sangat terkejut. Dia melakukan hal itu lagi, setelah insiden permen.

"Enak." ucapnya

Aku hanya bisa tersenyum, "Kenapa porsinya sedikit sekali?" tanyaku, pasta yang dimasaknya hanyalah satu porsi jika aku bisa tebak.

"Saya tidak lapar." ucap suamiku, bingo! Kayla benar, sekalipun saat ini suamiku tengah memasak, ia tidak akan lapar karena yang dibutuhkan oleh suamiku bukanlah makanan melainkan gairahnya yang belum tersalurkan karena menyentuhnya tadi.

Aku memeluk tubuhnya dari belakang, "Apa kamu marah?" tanyaku

"Ya."

Gemasnya, dia marah padaku namun masih tetap menjawab pertanyaanku. "Besok pagi kita terbang ke Hawaii untuk honeymoon-"

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang