11

1.3K 91 1
                                    

"Kamu banyak diam ya, Lisa?" tanya Chef Jonathan, aku gugup dan menggelengkan kepala.

"Aku hanya belum tebiasa untuk berbicara dengan orang yang aku idolakan, Chef." ucapku jujur

Chef Jonathan mengangguk, ia kemudian mendekatiku dan membisikkan sesuatu padakku. "Apa yang harus aku lakukan untuk membuatmu bisa berbicara lebih banyak denganku?" ucapnya

Jika kalian bertanya apa yang aku rasakan sekarang, tanyakkan pada jantungku yang tengah berdegup kencang. Aku bersumpah bahwa kali ini aku tidak terlalu percaya diri, aku sadar bahwa Jonathan memang sedang menggodaku dan ia berusaha untuk itu. Mungkin aku sedang bermimpi namun suara detak jantungku terdengar dan membuatku sadar, Jonathan berada dekat denganku dan berbicara padaku sesantai itu.

"Chef?" panggilku, aku memastikan bahwa apa yang dikatakannya adalah hal yang benar.

Chef Jonathan membalikkan badannya, ia turun dari tangga dan aku melihatnya tersenyum. Entah apa yang sebenarnya sedang terjadi, namun aku merasa bahwa apa yang dilakukan Chef Jonathan tadi diluar dari apa yang harus ia katakan sebagai Chef didalam Gallery.

"Waktu habis!" ucap Chef Jonathan, para peserta kemudian mengangkat tangan mereka.

Aku tetap diatas dalam keadaan sadar tidak sadar karena dibingungkan dengan sikap Chef Jonathan tadi, namun aku segera menggelengkan kepalaku dan mencoba menyingkirkan pikiran-pikiran itu agar aku tidak membuat harapan yang tidak jelas kepastiannya.

"Kami akan memanggil beberapa peserta yang masakkannya menarik untuk dicicipi, beberapa yang lain yang tidak dipanggil mungkin beruntung untuk langsung berada diatas bersama Lisa." ucap Chef Reynald

Kemudian pemanggilan peserta dimulai, belum apa-apa juri sudah mulai menanyakan pertanyaan yang kritis dan saat mereka mencicipinya mereka melepehkannya. Hampir seluruh peserta yang dipanggil oleh juri, makanan mereka mengecewakan dan bahkan sebagian besar tidak mampu dicicipi oleh para juri.

Strategiku berhasil untuk membuat mereka kesulitan dalam memasak bahan makanan yang ku pilihkan, namun disisi lain saat melihat kecemasan para peserta hatiku terasa sakit dan aku merasa bersalah atas itu.

"Peserta selanjutnya, Kayla." panggil Chef Jonathan

Kayla sahabatku membawa hidangannya, aku menyemangatinya dari atas sini.

"Tingkat kematangannya?" tanya Chef Reynald

Kayla menjawab, "Well done chef."

"Well yes you're done." ucap Chef Reynald

Aku mengerti apa yang dikatakan Chef Reynald, ia kecewa dengan masakan Kayla dan mengatakkan kalimat sarkas itu. Aku menghela nafasku dan bersyukur bahwa aku tidak memasak saat itu, bahan yang diberikan tidak mampu membuat para peserta diakui kelezatannya.

"Clara maju kedepan." panggil Chef Jonathan

Clara membawa hidangannya menuju meja juri, ia ternyata telihat cemas sama seperti peserta lain.

"Kamu harus mencicipinya juga, Clara." ucap Chef Jonathan, ia mengambil potongan dari hidangan Clara dan menyodorkannya.

Aku melihatnya, perasaan cemburu ini mungkin terlalu terburu-buru namun aku juga ingin disuapi oleh Chef Jonathan. Anehnya gerakkan tubuh Clara seperti menggoda Chef Jonathan disana, ia membuka mulut sambil menatap Jonathan dan itu membuatku muak.

"Apa yang kamu rasakan?" tanya Chef Jonathan

Kemudian Clara tersenyum menggoda, "Enak." dan matanya turun kearah badan Jonathan yang tegak dan panas itu.

Apa-apaan dia ini? Memang aku juga menyadari kehadiran Jonathan mampu membuat seisi ruangan terasa panas karena tubuhnya yang indah, namun aku tidak pernah seberani itu untuk menggodanya bahkan dihadapan orang-orang.

Tidak hanya aku, Chef Nata bahkan memutar bola matanya saat ia melihat Clara melakukan hal itu.

"Jika enak, habiskan." titah Chef Jonathan

Clara menggelengkan kepalanya, "Tidak, Chef.."

"Lalu bisa-bisanya kamu menghidangkan makanan kepada kami yang kamu sendiripun enggan memakannya?" tanya Chef Jonathan, ia terlihat marah dan aku tidak berani melihatnya dalam keadaan seperti itu.












~🫕~

Hi guys, how are you today? i hope you guys ok! Sejujurnya aku ga akan up hari ini karena aku bener-bener mager banget, my life not going well tapi aku tau kalau notif dari kalian make me better dan aku berusaha untuk nulis. I'm better right now dan aku juga mau bikin kalian feel better karena bisa baca cerita yang kalian tunggu-tunggu, walaupun sebenernya aku gatau dipart ini kalian suka atau engga.

Makasih banyak yang udah mau baca cerita ini, mungkin dari part awal sampai part ini aku belum bisa kasih yang terbaik tapi aku udah siapin langkah-langkah yang bakal aku tulis kedepannya dan semoga kalian akan suka ya🤍


Love u guys
Author A

My Favorite ChefTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang