Bahagia 5

62 10 0
                                    

Tidak semua alur cerita seperti yang kita mau. Hidup akan selalu tentang masalah dan bohong, kalau ada perjuangan tanpa lelah. Karena takdir punya jalannya sendiri, hingga pada akhirnya hanya bisa menerima dan ikhlas menjalanilah yang menjadi pilihan terbaik, meski kadang air mata menghiasi.

Jangan tanyakan hati bagaimana, karena bagimana pun peristiwa itu tak pernah bisa ku lupa. Peristiwa empat tahun lalu yang membuat ku akhirnya tidak sendiri lagi.

"Eun Ji... Jangan jauh jauh" Teriakku pada gadis manis yang tiba tiba berlari begitu pintu rumah kami, ku buka.

Anak kecil dengan rok pendeknya itu langsung berlari mendekati kolam ikan ditaman belakang yang selalu menjadi favoritnya "jangan main air ya, kan Eun Ji udah cantik" Ujar ku sambil duduk di pinggiran kolam tersebut.

Mata ku tertuju pada gadis manis kecil dihadapan ku ini. Matanya yang sipit dan pipinya yang gembul selalu membuat ku gemas ingin menggigitnya.

"Basah" Suara bass Hoseok tiba tiba megejutkan ku. Diangkatnya kain penutup tubuh ku yang sudah basah itu. Mungkin karena aku terlalu serius memperhatikan Eun Ji sampai aku lupa dengan diri ku sendiri.

"Terima kasih" Balas ku pada Hoseok.

"Appa" Teriak Eun Ji girang begitu itu melihat Hoseok ada diantara kita.

Hoseok langsung mengangkat tubuh Eun ji dan mulai memeluknya hangat "anak Appa main apa nih?"

"Ikan"

"Udah mandi kan?" Eun Ji menjawab pertanyaan Hoseok dengan mengangguk anggukkan kepalanya "terus kenapa main sama ikan? Nanti bau lagi loh. Main sama Appa didalem aja yuk"

"Ayo" Teriak Eun Ji bersemangat.

Aku memandang punggung Hoseok dan Eun Ji yang sudah mulai beranjak dari tempat ku berdiri. Ada rasa haru yang menyeruak begitu aku melihat kedekatan mereka. Kedekatan yang dulu sekali tak pernah ku bayangkan.

Hoseok benar benar menepati janjinya empat tahun lalu. Janjinya menjadi ayah untuk anak yang ku kandung, sungguh ia buktikan. Mungkin bukan lagi menjadi ayah pengganti namun ia sudah menjadi ayah sesungguhnya untuk Eun Ji. Bahkan nama belakangnya pun saat ini juga menjadi nama belakang bayi ku.

Jung Eun Ji.

Itu nama yang ku berikan untuk bayi yang hampir saja ku bunuh dengan tangan ku sendiri. Mungkin lain kali aku akan menceritakan kisah bagaimana perjalanan ku bersama Eun Ji sebelum ini, jadi ingatkan aku ya.

"Mama dan Papa kemana?" Tanya Hoseok begitu aku memasuki rumah.

"Pergi ke rumah Kakak"

"Sudah berapa lama?"

"Baru dia hari" Jawab ku sambil berjalan kearah dapur. Aku tau lelaki itu pasti belum makan jadi aku berinisiatif mengajaknya makan siang dengan ku dan Eun Ji.

"Kenapa tak menghubungi ku kalau kalian hanya berdua dirumah?"

"Untuk?"

"Bahaya hanya berdua dirumah"

"Ada bibi"

"Tapi.."

"Maafkan aku" Jawab ku sekenanya. Aku tak ingin Eun Ji melihat ku dan Hoseok berdebat didepannya jadi aku lebih memilih mengalah pada lelaki itu "ayo makan, makanan sudah siap"

Hoseok mendudukkan Eun Ji disebelahnya sambil mulai memasangkan celemek di lehernya "Appa libur banyak?" Tanya Eun Ji tiba tiba.

Dielusnya kepala Eun Ji dengan penuh kasih sayang "Appa hanya libur dua hari, kenapa sayang?" Tanya balik Hoseok.

Kalian tak perlu terkejut dengan tingkah Hoseok yang seperti bunglon itu karena semua hal yang menyangkut Eun Ji akan membuatnya menjadi seseorang yang amat sangat lembut. Dan itu berbanding terbalik saat ia berinteraksi dengan ku.

"Kapan Appa libur lama?" Eun Ji masih belum puas dengan jawaban Hoseok.

"Belum tau. Anak Appa mau apa sih? Mainan?"

Kepala Eun Ji menggeleng kuat "mau apa nak?" Tanya ku pada anak gadis ku itu.

"Pergi"

"Kemana? Laut?"

Eun Ji kembali menggoyangkan kepalanya "terus mau kemana?"

"Lotte World"

Mata ku dan Hoseok langsung bertatapan begitu kami mendengarkan permintaan Eun Ji. Kali ini permintaan Eun Ji tidak seperti biasanya.

Kalau biasanya ia akan memilih laut atau taman, lain cerita dengan hari ini, dan itu cukup mengganggu pikiran ku. Pasalnya kami atau lebih tepatnya atas saran Hoseok, aku memilih menetap di Gwangju dan tinggal bersama kedua orang tua Hoseok untuk menyembunyikan keberadaan Eun Ji dari ayah kandungnya.

"Disini masih banyak tempat bermain sayang, kenapa harus jauh sekali?" Bujuk ku pelan.

"Eun Ji mau kesana Mama"

"Tapi Appa harus kerja nak. Masak Appa pulang Eun Ji malah mau pergi? Nanti Appa nangis loh" Ujar ku sedikit menakut nakuti Eun Ji.

"Ya sudah nanti Eun Ji ikut Appa kerja ya?"

Mendengar rengekan Eun Ji yang tak kunjung habis akhirnya Hoseok mendudukkan Eun Ji diatas pangkuannya "Eun Ji kenapa ingin sekali kesana?" Tanya Hoseok.

"Karena Areum dari sana. Katanya disana bagus sekali"

Aku sekarang paham mengapa Eun Ji ingin sekali menginjakkan kakinya ditaman bermain di Seoul itu, ternyata karena salah satu temannya sudah pernah kesana.

"Nanti Appa sama Mama cari waktu dulu ya sayang" Ucap Hoseok santai.

"Hoseok-ah..." Teriakku.

"Kita bicara nanti, oke? Sekarang makan saja dulu" Jawab Hoseok santai.

Kami bertiga menyantap makan siang kami dengan diam, ah salah, mungkin lebih tepatnya hanya aku yang diam karena Hoseok dan Eun Ji berkali kali tertawa ringan.

"Kalian bisa pergi" Ucap Hoseok tiba tiba dari balik tubuh ku.

"Eun Ji dimana?"

"Pergi bermain dengan pengasuh"

Aku bernafas lega. Sejujurnya aku tak ingin Eun Ji sampai melihat ku dan Hoseok harus berbeda pendapat karena keinginannya "aku gak akan pergi dari sini" Ucap ku dingin.

"Tenang, aku bisa jamin kalian tidak akan bertemu dengannya"

"Apa kau sudah gila? Kau menyembunyikan ku selama bertahun tahun disini dan sekarang kau sendiri yang akan mengungkap tempat persembunyian ku?" Aku tak mengerti jalan pikiran Hoseok saat ini, hanya karena keinginan Eun Ji pergi ke Seoul, ia mau dengan senang hati mengungkap segalanya yang sengaja kami tutupi.

"Bukan begitu, Yoongi Hyung pasti tidak akan mengenalimu dengan penampilanmu saat ini" Lanjutnya.

"Aku tau penampilan ku sudah berbeda Hoseok tapi bukan berarti kita tak bisa bertemu bukan? Aku dan dia saja bertemu secara tidak sengaja di Sungai Han, itu sudah tanda bukan? Bahwa ada takdir yang memang tidak bisa kami lawan?"

"Dan apabila takdir mau, dia juga akan tau ada kau disini"

"Ma-maksudmu? Dia tau kami disini?"

"Belum, hanya saja Yoongi Hyung dan para member mulai curiga dengan tingkah lakumu"

Kaki ku melepas mendengar penjelasan yang Hoseok berikan. Apa ini tanda bahwa kami akan segera bertemu kembali?

.
.
.
08052022

Borahe 💙

Haii ges... Gimana punya kabar? Semoga selalu sehat..
Selamat lebaran ya.. Mohon maaf lahir batin 🙏
Dan semoga selalu suka dengan karya karya ku ya 💙
Makasih banyakk



Wajah Lain Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang