Bahagia 29

33 5 0
                                    

"Yoon! Lepas kan tanganku" Ucap Amora sambil mengeram menahan amarah karena tindakan Yoongi yang tiba tiba seenak hatinya menggandeng tangannya.

"Hyung.." Panggil Namjoon yang mulai memperingatkan. Lelaki sepantaran dengan Amora itu tau betul bahwa Amora dan Yoongi memang tidak seharusnya berkontak fisik lagi meski mereka pernah menjalin hubungan dimasa lalu "jangan membuat kita menjadi pusat perhatian" Tambah Namjoon, masih tertuju pada Yoongi.

Yoongi yang menyadari tindakannya langsung melepas tangan Amora begitu saja. Reflek Amora langsung memegangngi pergelangan tangan nya yang tadi bersentuhan dengan Yoongi.

"Joon, apa kau tak bisa ikut dengan kami?" Tanya ku sambil berbisik pada lelaki yang bertubuh jangkung itu.

"Aku membawa sepedah. Tenang saja, aku akan menyusul nanti dengan member lainnya. Kirim alamatmu pada ku, oke?" Ucap NamJoon sambil memelukku sekilas.

Sejujurnya Amora masih suka terkejut dengan kontak fisik yang para member lakukan. Mungkin karena selama ini ia sudah bertekat untuk berhijrah jadi saat menerima perlakuan Namjoon dan Jimin yang suka sekali memeluk, sungguh sulit. Rasanya hati ingin menolak namun disisi lain, Amora paham kontak fisik yang mereka lakukan itu wujud dari rasa sayang yang mereka punya untuknya.

Namjoon mengantarkan kepergian mereka sampai Eun Ji dan Sang Mama ditambah Yoongi masuk kedalam mobil.

Tak ada percakapan apapun selain pertanyaan Yoongi akan alamat tempat tinggal Amora saat ini. Dan bahkan sampai setelahnya, lelaki itu hanya bertanya dimana ia harus menidurkan Eun Ji yang memang sudah terlelap saat perjalanan pulang dari Sungai Han.

"Minumlah" Ucap Amora begitu Yoongi selesai membaringkan tubuh Eun Ji didalam kamar.

"Kau sudah lama tinggal disini? Aku kira kau tinggal di apartemen Hobie" Ujar Yoongi sambil mulai memindai seluruh ruangan di apartemen ini.

"Dari sebelum mengenal kamu" Jawaban Amora langsung mendapat tatapan tajam dari Yoongi. Lelaki itu sepertinya tercengang akan apa yang Amora katakan.

"Sebelum mengenal ku? Dan selama kita berhubungan kau tak pernah memberi tahu ku tentang tempat ini?"

"Untuk apa? Toh apartemen mu lebih bagus"

Yoongi menghela nafasnya lirih. Ia tak menyangka bahwa Amora yang dihadapannya ini mulai melek akan materi.

"Kau masih mencintai ku bukan?" Pertanyaan mengejutkan yang Yoongi ajukan sudah keluar dari topik pembahasan sebelumnya.

"Iya" Jawab Amora singkat. Wajah Yoongi langsung merona begitu wanita masa lalunya itu mengakui bahwa ia memang masih menyimpan rasa untuknya "tapi sudah mulai ku kubur" Imbuh Amora.

Ekspresi bahagia Yoongi menghilang begitu saja. Ia tau betul bahwa ia sungguh terlambat untuk datang dan meminta maaf atas apa yang terjadi dimasa lalu. Ketidaktegasannya yang membuatnya akhirnya menyesal sudah meninggalkan wanita yang teramat mencintainya itu.

"Apa aku sudah tidak punya kesempatan lagi Amora?"

"Kesempatan apa yang bisa aku berikan padamu, Yoon? Kau tak melihat ada Eun Ji didalam sana?"

Air mata Amora sudah mulai menggenang disudut matanya. Mimpinya dahulu agar Yoongi bisa kembali, baru bisa terwujud setelah ia mengambil pilihan untuk memulai semuanya dari awal dengan Hoseok. Pilihan yang tak mungkin ia ingkari meski hatinya masih milik orang yang sama, Yoongi.

"Eun Ji, anakku kan? Bukankah lebih baik kalau kita membesarkannya bersama?"

"Tidak! Eun Ji, anakku, Yoon!" Teriak Amora tak terima. Amora tak ingin, apa yang ia takutnya terjadi begitu Yoongi tau kebenaran dibalik lahirnya Eun Ji.

Yoongi tersenyum, dan mulai tertawa begitu ia menyadari bahwa jawaban Amora sudah menjelaskan bahwa Eun Ji memang darah dagingnya "kau tak perlu menutupinya Amora. Aku punya ikatan batin dengan Eun Ji, sehingga aku bisa merasakan kalau Eun Ji memang anakku"

Amora menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tangis pecah begitu ia menyadari sekuat apapun usahanya memisahkan Eun Ji dan Yoongi, kalau memang takdir mempertemukan dan mengungkap kebenarannya ia tak bisa berbuat apa apa.

"Eun Ji, anak Hoseok" Cicit Amora disela sela isak tangisnya.

"Iya, Eun Ji, anak Hobie tapi dia darah daging ku"

"Terserah, apa maumu!" Ucap Amora sambil mulai beranjak dari tempatnya duduk.

"Aku sudah berbicara dengan Hobie" Pernyataan Yoongi seketika membuat Amora berhenti melangkah. Dipandangnya lelaki masa lalunya itu dengan bengis. Amora kini sadar perubahan sikap Hoseok padanya pasti sedikit banyak dipengaruhi oleh percakapannya dengan Yoongi.

"Kau mengatakan apa padanya Yoon?! Tak bisakah kau hanya diam seperti kemarin?!"

"Aku tak bisa. Kita harus membesarkan Eun Ji bersama sama. Aku tak mau anakku kehilangan kasih sayang dari kedua orang tuanya"

"Apa maksudmu mengatakan itu?! Hoseok tak pernah lalai menjadi Ayah yang baik untuk Eun Ji kalau kau tak tau! Dia bahkan akan melakukan apapun yang Eun Ji mau selama dia mampu! Lalu dimana letak kurangnya kasih sayang kedua orang tuanya?! Katakan Yoon, katakan!" Seru Amora mengeluarkan isi hatinya.

"-- bukankah kau harusnya bersyukur aku didampingi oleh orang yang tepat?! Kau tau Hoseok melebihi aku, kan? Seharusnya tak ada alasan bagimu untuk menilainya buruk Yoon. Ini bukan seperti Yoongi yang ku kenal dulu. Kau banyak berubah"

Yoongi menatap tajam kedalam manik mata Amora dan mulai berkata "aku berubah kerenamu"

"Yoon, jangan buat hancur ku sia sia hanya karena kau tiba tiba datang kembali. Kau hanya tak menemukanku didiri orang lain makanya kau ingin kembali padaku. Padahal jelas jelas kau tau bahwa semua sudah tak bisa kembali seperti dulu" Ucap Amora mulai melembut.

"Tapi semua bisa diperbaiki" Tutur Yoongi masih berusaha untuk merubah pilihan yang sudah Amora pilih.

"Tak ada yang bisa diperbaiki dari dua keramik yang sudah pecah Yoon. Kita tak akan bisa kembali meski kita direkatkan oleh lem paling baik sekalipun. Akan selalu ada bekas yang tertinggal dari pecahan pecahan itu"

"Kita masih saling mencintai kan? Hoseok hanya mengajukan satu syarat padaku apabila aku bisa membawamu kembali, membuat kedua orang tua ku menerima Eun Ji selayaknya cucunya sendiri" Sanggah Yoongi.

"Kau lihat. Lelaki yang menjadi suamiku itu tak pernah memikir nya hidupnya sendiri, yang ada dikepalanya hanya bagaimana Eun Ji dan aku bahagia, tak peduli bagaimana sakit yang dia terima. Dan apa menurutmu, aku bisa melepas lelaki seperti itu? Aku harusnya bersyukur bukan memilikinya dihidupku walaupun aku belum bisa mencintainya?"

"Maafkan aku tapi jujur aku tak bisa tanpa mu. Aku tak ingin semakin tersiksa"

"Memaafkan dan melupakan itu dua hal yang berbeda Yoon. Aku sudah memaafkanmu jauh sebelum ini karena aku tak ingin membuat hati ku selalu terluka tapi aku juga tak bisa menghapus ingatan tentang masa lalu karena dialam bawah sadar ku, aku tak ingin tersakiti lagi. Aku harap kau mengerti"

"Lalu aku harus bagaimana saat melihatmu berada disekeliling ku?"

Amora tersenyum lalu berujar "mari kita bertemu lagi sebagai dua orang yang pernah memiliki rasa. Kita bisa mencoba dengan berteman"

"Berteman?"

.
.
.

11072022

Borahe 💙

Wajah Lain Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang