"Tolong hubungi Jimin untuk segera mengantar Eun Ji pulang ya Yoon. Aku tunggu" Ucap ku pada Yoongi saat kami sudah berdiri tepat didepan pintu apartement ku.
"Hmm... Kau tak perlu khawatir atau kalau tidak, nanti aku sendiri yang akan mengantarnya. Masuk lah, aku akan menunggumu sampai masuk, baru setelahnya aku akan pergi"
Aku tersenyum sambil mengangguk, Yoongi masih memperlakukanku sama seperti dulu. Namun karena aku tak ingin berlama lama berlarut dalam kenangan, segera ku tekan beberapa digit angka untuk membuka pintu utama. Akan tetapi saat pintu terbuka, aku dibuat terkejut oleh sosok yang menatap ku dingin, berdiri tak jauh dari ku.
Aku hanya bisa terdiam dan menatap balik sosok itu, masih terkejut dengan kehadirannya. "Kenapa kau tak masuk?" Tanya Yoongi mengagetkan ku, aku lupa masih ada mantan kekasih ku yang sedang mengamati gerak gerik ku.
Ku tolehkan kepalaku ke arah Yoongi sambil mulai memasang tampang seperti tak terjadi apapun. Baru saja aku ingin menjawab apa yang Yoongi tanyakan, sosok dari dalam rumah ku sudah menginterupsi terlebih dahulu "kau tak masuk Hyung?" Tanyanya.
Yoongi yang merasa mengenal suara yang menyapanya, tiba tiba merebut gagang pintu apartemen ku dan membukanya lebar lebar "ahh... Kau sudah pulang. Aku kira kau akan tidur di studio" Jawab Yoongi santai.
Hawa permusuhan mulai terasa diantara kami. Tatapan Yoongi yang terkenal dingin, terlihat semakin mendingin begitu melihat sosok yang dikenalnya, berdiri tak jauh darinya dengan aura yang hampir sama "tadinya begitu tapi ternyata aku melihat ANAKKU bermain tanpa pengawasan orang tuanya" Ditekannya kata "anakku" sudah bisa menjabarkan siapa sosok itu.
Hoseok.
Iya, Jung Hoseok, suamiku yang sedang menyambut kedatangan ku didepan pintu ketika aku pulang ke apartemen dengan mantan kekasihku. Aku yakin kedatangan ku dengan Yoongi kali ini mau tidak mau pasti akan membuat bibit permasalahan baru, terlepas seperti apa hubungan kami saat ini."Mungkin orang tuanya sibuk" Jawab Yoongi masih terkesan santai namun sedikit menantang.
"Iya kau benar Hyung. Orang tuanya sibuk mengenang kisah lama. Hahahaha" Ucap Hoseok sedikit menyinggung ku dan Yoongi yang pulang bersama.
Yoongi yang mendengar itu terlihat sedikit mencekram gagang pintu yang sedari tadi ia pegang dan lalu dengan lantang Yoongi berkata "kau lebih parah dari ku, Hob-ah. Aku mungkin memang pernah menyakitinya tapi aku tak pernah menduakannya. Kalau kau memang sudah tak ingin menjaganya lagi, cukup kembalikan padaku dan aku akan menjaga istri dan anakmu"
Aku bisa merasakan air mulai menggenang di sudut mataku. Ada perasaan sakit yang entah tak bisa ku lukiskan itu, mulai mendominasi. Sejujurnya aku ingin sekali mendengar Hoseok mendebat Yoongi dan mempertahankan ku tapi apalah daya, Hoseok hanya diam sambil menatap Yoongi semakin dingin.
Dengan kasar ku hapus air mataku yang mulai turun membasahi pipi. Dengan berani aku maju selangkah didepan Yoongi. Aku tak ingin semua semakin berlarut dan kami mengganggu orang disekitar kami "Yoon, pulanglah" Ucap ku lirih namun aku yakin Yoongi masih mendengarnya.
"Kau yakin? Kau akan aman?" Pertanyaan macam apa yang Yoongi ajukan padaku itu. Harusnya ia percaya bukan bahwa Hoseok bisa menjagaku seperti sebelumnya.
"Hmmm... Tolong suruh Jimin membawa Eun Ji kemari ya" Jawabku.
"Tak perlu Hyung. ANAKKU sudah pulang" Kata Hoseok.
Aku menolehkan kepalaku pada Hoseok. Mencari kebenaran akan apa yang ia ucapkan, karena sejak dari tadi aku datang, aku tak melihat ada Eun Ji di apartemen ku ini "Eun Ji tidur" Imbuh Hoseok seperti tau maksud dari tingkah laku ku.
"Aku pulang. Kabari aku kalau kau kenapa kenapa" Ucap Yoongi sambil mulai melangkahkan kakinya dan menghilang di balik dinding didekat tangga otomatis yang ada di apartemen ini.
Tak ada satupun kata yang keluar dari mulut ku dan Hoseok begitu Yoongi meninggalkan kami berdua. Ku lepas pelan sepatu ku lalu masuk kedalam rumah dan melewati Hoseok begitu saja. Tak ada ritual cium tangan yang biasa ku lakukan. Aku masih ingat apa yang ku liat di studionya siang tadi, meski tak ku pungkiri bahwa pertemuan ku dan Yoongi juga sebuah kesalahan.
Ku buka amat pelan satu satunya pintu yang ada di apartemen ini. Dan senyum ku langsung terukir sempurna begitu melihat Eun Ji sedang tertidur dengan nyamannya "Mama mandi dulu ya, habis itu kita tidur bersama" Cicit ku lirih sambil mulai melangkahkan kakiku ke arah kamar mandi yang ada didalam kamar ini.
Tak butuh waktu lama untukku membersihkan diri, akhirnya aku bisa bergelung dibalik selimut dengan anak gadis kesayanganku. Aku sudah tak memikirkan Hoseok yang mungkin saja masih ada di luar atau bahkan mungkin sudah meninggalkan kami untuk pulang ke apartemennya.
Namun tiba tiba suara ketukan terdengar dipintu kamar yang sedang aku tiduri ini. Dan tak selang berapa lama, Hoseok masuk kedalam kamar dan ikut berbaring di sisi lain tubuh Eun Ji. Tak ingin ada perdebatan lebih lanjut, aku hanya melihatkan sekilas lalu kembali memejamkan mata ku, mencoba menutup luka yang seharian ini membersamai ku.
Malam itu, aku dan Hoseok mengabulkan salah satu permintaan Eun Ji yang sudah lama yaitu tidur dengan kedua orang tuanya dalam satu ranjang. Dan aku yakin nanti saat Eun Ji terbangun, anak gembul itu pasti akan senang menyadari apa yang ia impikan akhirnya terwujud hari ini.
"Appa berharap hanya Appa yang akan selalu menjaga Eun Ji" Bisik Hoseok pelan namun masih bisa ku dengar dengan jelas.
Ada sisi lain hatiku yang menghangat mendengar ucapan yang Hoseok peruntukan untuk anakku. Lelaki itu masih memegang janjinya untuk menjadi ayah yang baik untuk Eun Ji meski tadi sudah sedikit menorehkan luka padaku.
Melihat sikapnya itu, membuatku ingin melupakan bayangan akan Hoseok yang memeluk wanita lain di studionya siang tadi. Bukan karena aku sudah memaafkan, hanya saja sakit hatiku sepertinya bukan apa apa selama Eun Ji tak kehilangan sosok ayah dalam diri Hoseok, walaupun tak bisa ku pungkiri kejadian siang tadi cukup membuatku ragu akan predikat "lelaki baik" yang sudah lama ku sematkan pada Hoseok.
"Aku mencintaimu" Imbuh Hoseok pelan, yang langsung direspon oleh jantung ku.
.
.
.03082022
Borahe 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Wajah Lain Bahagia
RomanceAku bertemu dengannya dengan tidak sengaja... Di taman itu... Matanya menatap kearah lain, tapi tangannya menggenggam kuat pergelangan tangan ku... Tapi ternyata... Dimasa depan ada tangan lain juga menggandeng ku... Aku masih mencintai masa lal...