Bahagia 7

45 10 0
                                    

"Appa...." Teriak Eun Ji sambil berlari ke arah Hoseok yang sedang berbicara dengan seseorang ditelepon.

Hoseok yang mendengar panggilan Eun Ji langsung menempatkan jari telunjuk didepan bibir tipisnya, menyuruh anak gadisnya untuk diam sesaat. Akan tetapi usahanya sia sia saat Amora datang sambil berteriak juga "Mama marah"

"Sekali ini saja Ma, Eun Ji janji besok nurut, ya kan Appa" Kata Eun Ji meminta bantuan Hoseok untuk membelanya didepan Amora.

"Appa gak bisa bantu Eun Ji kali ini, yang ada nanti Appa juga akan kena marah sama Mama jadi lebih baik kita nurut oke? Atau gak akan ada Lotte World" Jawab Hoseok tanpa sadar saluran teleponnya masih terhubung dengan orang disana.

Amora hanya melihat interaksi anak dan ayah itu dalam diam. Ia cukup terbantu dengan ancaman yang Hoseok berikan pada Eun Ji yang memang terbilang susah untuk meneguk vitaminnya.

"Ya udah Eun Ji mau tapi besok ya mainnya?" Ucap Eun Ji pasrah.

"Tanya Mama aja ya"

Akhirnya dengan terpaksa Eun Ji turun dari pangkuan Hoseok dan memeluk Amora. Gadis kecil itu membisikkan kata maaf berkali kali ke telinga Ibunya. Hoseok tersenyum lebar melihat tingkah laku Eun Ji yang cukup menggemaskan, membuatnya akhirnya bernafas lega bisa melanjutkan pembicaraannya yang terputus tadi.

Namun senyumnya menghilang begitu menatap layar ponsel pintarnya masih tersambung dengan seseorang yang ia ajak berbincang sebelumnya "Ji-jimin-ah, kau masih disana?! Jawab aku, Park Jimin!" Ujar Hoseok panik.

"....."

"Aku tau" Jawab Hoseok lemas sambil meletakkan ponselnya diatas meja.

.

"Apa yang kau pikirkan Oppa?" Tanya Amora begitu mereka tiba di pelataran rumah Kakak Hoseok.

Kalian tak perlu bingung mengapa panggilan oppa itu Amora gunakan saat ini, tentu saja mereka sedang bersandiwara. Mereka ada bersikap selayaknya pasangan pada umumnya saat mereka berdara dalam lingkup keluarga dan mereka akan kembali selamanya seseorang yang hanya mengenal setelah mereka hanya berdua.

Hubungan mereka tak ada perubahan sama sekali bahkan setelah empat tahun mereka bersama. Empat tahun yang hanya diisi dengan pembicaraan pembicaraan dingin dan cuek.

"Jimin mendengar suara Eun Ji tadi" Jelas Hoseok yang langsung membuat langkah kaki Amora terhenti.

Hoseok menatap wanita itu dengan putus asa. Ia tau betul harusnya ia lebih teliti sebelum berinteraksi dengan Eun Ji apabila ia sedang beraktifitas lain. Bukan tanpa alasan, keberadaan Eun Ji yang memang ia sembunyikan selama ini dari siapapun termasuk para member BTS, sangat membahayakan.

"Lalu bagaimana sekarang? Rasanya baru kemarin kau memberi tahu ku, semua member mencurigai mu menyimpan wanita dan hari ini JiMin bahkan mendengar suara Eun Ji, bagaimana Hoseok? Oh maksudku, Oppa?"

"Sepertinya mau tak mau, aku harus memberi tahu mereka keberadaan Eun Ji"

"Kau gila! Aku tidak setuju!" Amora kehilangan akalnya, sampai sampai ia berteriak seperti itu.

"Aku hanya akan mengungkap Eun Ji bukan kau"

"Liat lekat lekat anakmu, Jung Hoseok! Kulitnya sangat pucat, hidungnya tidak tinggi seperti mu, matanya tidak selebar mata mu, lalu kau akan mengakuinya sebagai anakmu?! Dari banyak sisi saja kalian tidak mirip!"

Amora benar benar frustasi saat ini. Ternyata firasatnya benar untuk tidak lagi menginjakkan kaki di kota ini. Harusnya ia dan Eun Ji tidak.perlu repot repot dihadapkan masalah ini apabila ia masih bersikukuh untuk tetap tinggal di Gwangju.

"Aku tak peduli seberapa banyak ketidak miripan ku dan Eun Ji!, tapi faktanya Eun Ji itu anakku! Kau harus ingat itu" Ucap Hoseok sambil berjalan pergi meninggalkan Amora yang masih diam membisu.

Tepukan dipundak Amora menyadarkannya bahwa ia sudah terlalu lama berdiam di pelataran rumah Kak Ji Woo "ada apa Kak?"

"Ada apa? Kalian bertengkar lagi?" Bukannya menjawab pertanyaan Amora, Kakak perempuan Hoseok ini malah menanyakan hal lain pada wanita berbaju lebar itu.

"Hanya berdebat kecil. Hoseok ingin ikut ke Lotte World" Amora sengaja menutupi permasalahan yang ia dan Hoseok tengah hadapi. Ketidakterbukaan yang dua insan itu lakukan lah, yang membuat keduanya akhirnya mau tidak mau selalu berbohong akan hubungan mereka.

"Hobie pasti ingin bermain dengan Eun Ji, Mora. Kau tau bukan, dia tak bisa menolak keinginan anaknya itu" Kata Ji Woo mencoba menengahi permasalahan yang terjadi diantara kedua adiknya itu.

"Tapi Kak, semua itu akan membuat usaha kita yang menutupi Eun Ji dari dunia Hoseok Oppa sia sia"

"Aku tau, tapi bukan kah kontrak kerja Hobie hanya tinggal beberapa bulan dengan BTS? Bukannya mereka akan bubar begitu konser yang direncanakan ini selesai?"

"Aku tak ingin merusak karirnya Kak"

"Kakak tau, nanti kita pikirkan cara lain agar kalian bisa pergi bersama tanpa harus ada gangguan ya. Sekarang ayo, kita makan dulu"

Suasana ruang keluarga rumah Ji Woo sangat ramai begitu Amora dan Ji Woo masuk kedalamnya. Terlihat Hoseok dan suami Ji Woo sedang berkejaran menangkap gadis kecil yang sedar tadi berlari sambil tertawa "sayang... Ayo makan dulu" Ucap Ji Woo sambil merentangkan tangannya guna menangkap Eun Ji. Eun Ji langsung berhambur ke pelukan tantenya itu dengan senyum lebar.

"Aunty, adik bayinya didalam perut sedang apa?" Tanya gadis kecil itu sambil mengelus pelan perut Ji Woo yang sudah membesar.

"Sepertinya tidur siang" Jawa Ji Woo pada ponakannya itu.

"Aunty, apa Mama bisa hamil lagi?"

"Bisa"

Mendengar jawaban iya atas pertanyaan yang ia layangkan, Eun Ji dengan wajah berbinar langsung menubruk Amora yang sedang membereskan mainan Eun Ji yang berserakan "ada apa tuan putri?" Tanya Amora.

"Eun Ji mau adik bayi, Ma" Mata Amora langsung membulat begitu Eun Ji mengatakan apa keinginannya. Hal itu juga membuat Amora dan Hoseok saling bertatapan dengan diam.

Seakan berinteraksi melalui mata, akhirnya Hoseok lah yang mengambil alih untuk menjawab keinginan Eun Ji itu "kenapa Eun Ji mau adik?"

"Biar Eun Ji ada teman main" Jawab Eun Ji polos.

"Kan Eun Ji bisa main sama Areum, kenapa harus minta adik segala?" Bujuk Hoseok lagi.

"Tapi Eun Ji mau yang masih bayi, Appa. Apa Appa bisa membelikannya untuk Eun Ji? Kan Appa punya banyak uang?"

"Adik bayi itu gak bisa dibeli sayang karena dia hidup diperut Ibu"

"Oppa jaga ucapanmu" Titah Amora pada Hoseok yang sepertinya sudah terlalu jauh menjelaskan pada anak usia tiga tahun itu.

"Kalau Eun Ji mau adik, minta saja sama Mama. Nanti kalau Mama mau, Appa akan membuatkannya untuk tuan putri"

.
.
.

13052022

Borahe 💙

Wajah Lain Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang