Memilih, bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan. Ada hal yang lebih sulit didalamnya yaitu ketika kita bertahan pada sesuatu yang sudah kita pilih.
Dan Amora sedang bertahan dengan apa yang sudah ia pilih sejak awal.
Memulai segalanya dari awal dengan benar bersama Hoseok.
Itulah yang sedang ia upayakan, sehingga membuatnya kembali menginjakkan kaki di Seoul setelah hampir dua bulan dari kunjungannya terakhir.
"Sayang jangan lari lari" Seru Amora begitu ia melihat Eun Ji kegirangan menatap Sungai Han yang begitu indah disore hari.
Langit yang kemerahan menjadikan sore itu begitu syahdu. Beberapa orang bahkan mengabadikan gambaran Sang Pencipta melalui bidikan foto dalam ponsel pintar mereka. Sungguh sangat indah.
Akan tetapi pandangan Amora akan langit jingga harus terhenti begitu ia mendengar suara Eun Ji menangis tak jauh darinya.
Dengan tergopoh gopoh wanita itu mendekati anak gadisnya yang sedang duduk di rerumputan sambil memegangi lututnya yang sakit "sayang kenapa?" tanya Amora begitu ia sudah bisa menjangkau anaknya.
"Terjatuh karena tersandung sepedah ku yang disenggol nya" suara lelaki langsung menyadarkan Amora bahwa mereka tidak hanya berdua ditempat ini.
"Namjoon" Sapa Amora terkejut begitu ia melihat Namjoon lah yang sedari tadi berada diantaranya dan Eun Ji.
Namjoon hanya tersenyum lalu ia kembali fokus menenangkan Eun Ji yang menangis dari tadi "anak cantik sudah ya menangis nya nanti Uncel belikan es krim mau?" Bujuk Namjoon pada Eun Ji.
Eun Ji yang mendengar kata es krim langsung menghentikan tangisnya dan menatap Namjoon dengan mata berbinar. Disekanya air mata yang masih menetes lalu dengan perlahan bibirnya menyunggingkan senyum "good job girls. Tunggu disini dengan Mama, Uncel belikan es krim nya, oke?"
Anggukan Eun Ji membuat Amora menatap mereka dengan senyum. Entah apa jadinya kalau seandainya tadi bukan Namjoon yang menemukan Eun Ji.
Tak selang berapa lama Namjoon kembali dengan es krim di kedua tangannya. Ia memberikan satu untuk Eun Ji dan satu lagi untuk Amora "eh aku juga dapat? Punyamu mana?" Tanya Amora begitu menerima makanan dingin itu.
"Aku sedang diet jadi tidak makan manis manis" Jawab Namjoon sekenanya sambil mengusap pelan pucuk kepala Eun Ji "kau habis mengantar Hobie tadi?" Imbuhnya.
"Mengantar Hoseok? Memangnya dia kemana?" Tanya Amora tak mengerti.
"Loh, bukannya hari ini dia harus ke Vegas? Kau tau kan setelah konser kemarin dia ada pekerjaan di Luar?"
Amora mendengus pelan. Hatinya kecewa saat tau usahanya untuk sampai di Seoul sepertinya sia sia. Seseorang yang memang sengaja ingin ia temui ternyata tidak sedang berada ditempat yang sama dengannya.
Padahal tadinya Amora ingin memberikan kejutan untuk Hoseok dengan kepindahannya ke Seoul tapi apa daya, lelaki itu sudah meninggalkan negara ini tepat setelah ia menjalankan kaki disini.
"Jangan bilang kau tak tau jadwal suamimu sendiri, Amora?" Tanya Namjoon menyelidik.
"Dia tidak menghubungi ku setelah konser kalian berakhir" Ucap Amora lesu. Wanita itu butuh pendengar untuk semua masalah yang menderanya dengan Hoseok, dan ia rasa Namjoon lah yang bisa menjaga rahasia keduanya.
Sudah hampir satu bulan lamanya, HoSeok seakan menghilang dari hidup Amora. Tidak ada pesan ataupun komunikasi yang mereka jalin. Hoseok hanya menghubungi sang Ibunda kalau ia merindukan Eun Ji dan itupun pasti saat Amora sedang berada di toko.
"Hubungan macam apa yang kalian jalani? Aku benar benar tak mengerti. Kalian membuat ku berpikir ulang tentang pernikahan"
"Tidak semua pernikahan itu menakutkan Namjoon. Pernikahan kami hanya sedang ada masalah dan kami belum sempat menyelesaikannya, itu saja" Amora berkilah. Ia tak mau sahabat suaminya itu menjadikan masalah dikehidupan rumah tangganya sebagai momok dalam suatu hubungan.
Terdengar bunyi ponsel berdering begitu Amora menyelesaikan ucapannya. NamJoon yang menyadari sumber suara ada didalam sakunya, dengan cepat menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
"Hallo Hyung?" Sapa begitu telepon sudah terhubung.
"Kau dimana Joon?" Tanya suara diseberang.
NamJoon tersenyum salah tingkah menyadari apa yang sudah ia lewatkan. Ia lupa kalau ada janji bertemu dengan salah satu kakaknya untuk menggarap lagu yang dipesan oleh agensi "maaf Hyung, aku lupa. Setelah ini aku kesana, biar aku antar dulu Amora pulang"
"Ka-kau bilang siapa?" Dengan terbata Yoongi mencoba meyakinkan diri bahwa tadi adiknya itu menyebut nama mantan kekasihnya.
"Amora, Hyung. Kami sedang di Sungai Han. Setelah ini aku akan ke studio mu"
"Kau akan mengantarnya pakai apa? Kau sedang bersepedah bukan?"
Namjoon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mengerutuki kebodohannya yang berniat mengantar anak dan ibu itu pulang sedangkan ia sendiri datang ke taman itu menggunakan sepedah "hehe, aku lupa Hyung. Nanti ku carikan taxi saja untuk mereka" Jawab NamJoon sambil cengengesan.
"Tak perlu. Aku akan kesana mengantar mereka. Kau di taman biasanya kan?" Ujar Yoongi sambil mulai beranjak dari tempatnya sekarang.
"Oke akan ku tunggu"
Komunikasi antara Namjoon dengan Yoongi tak luput dari pendengaran Amora. Amora mengira awalnya Namjoon sedang berbicara dengan Jin namun ternyata dugaannya salah begitu Namjoon mengatakan bahwa Yoongi lah yang akan datang.
"Untuk apa dia datang Joon?" Amora sudah benar benar lelah harus berada di situasi yang mengharuskannya berhubungan dengan masa lalu nya itu.
"Untuk mengantar kalian sampai apartemen. Ini sudah hampir malam, tak baik kau sendirian" Ucap Namjoon tenang.
"Kau tau bukan bahwa aku dan Yoongi punya masa lalu?" Tanya Amora.
"Aku tau, kalian sudah berpisah lama lalu kau menikah dengan Hobie kan? Bukannya kalian bertemu sebelum ini juga?"
Amora mengusap wajahnya kasar. Namjoon memang kadang harus jelaskan secara mendetail tentang apa yang terjadi. Memang otaknya sungguh pintar tapi untuk urusan percintaan sepertinya ia harus banyak belajar "Joon mungkin menurutmu sesimpel itu tapi nyatanya tidak. Bertemu lagi dengan masa lalu itu sungguh membuat tidak nyaman, terlebih tak ada Hoseok di antara kita"
"Kau harus membiasakan diri, Amora karena memang kami bertujuh tidak bisa untuk hidup terpisah meski semua sudah selesai"
Tak ada bantahan yang keluar dari mulut Amora. Wanita itu sedikit banyak membenarkan apa yang Namjoon katakan namun entah mengapa rasanya masih susah untuk berhadapan dengan Yoongi terlebih Amora takut identitas asli Eun Ji terbongkar.
Sibuk dengan pikiran masing masing membuat Amora tak menyadari bahwa Yoongi sudah berada dihadapannya. Lelaki masa lalunya itu tengah berbincang sebentar dengan Namjoon lalu menghampiri Eun Ji dan mulai menyapa "Hai cantik sedang apa?"
"Hai Uncel" Ucap Eun Ji menatap Yoongi seperti sedang berpikir siapa Paman yang sedang berada dihadapannya ini.
"Ini Uncel Yoongi, cantik" Ucap Yoongi seakan tau apa yang anak kecil itu pikirkan.
"Ohh Paman yang pucat ya. Kulit kita sama Paman" Seru Eun Ji dengan memamerkan lengannya. Melihat tingkah Eun Ji membuat Yoongi dengan gemas mencubit pipi gembul bocah kecil itu. Direngkuh nya pelan tumbuh kecilnya lalu di peluknya erat seakan tau bahwa memang ia lah Ayah biologis Eun Ji.
Semua interaksi antara Yoongi dan Eun Ji tak luput dari pandangan Amora. Sesaat, dadanya bergemuruh melihat itu namun tak urung ada ketakutan yang tiba tiba menghampiri nya.
"Amora ayo kita pulang" Ujar Yoongi sambil menggandeng tangan Amora.
.
.
.Borahe 09072022
KAMU SEDANG MEMBACA
Wajah Lain Bahagia
RomanceAku bertemu dengannya dengan tidak sengaja... Di taman itu... Matanya menatap kearah lain, tapi tangannya menggenggam kuat pergelangan tangan ku... Tapi ternyata... Dimasa depan ada tangan lain juga menggandeng ku... Aku masih mencintai masa lal...