Bahagia 11

45 10 0
                                    

Aku hanya tersenyum kecut saat melihat Eun Ji sedang berkumpul dengan hampir semua member BTS, tak jauh dari ranjang tidur ku.

Rasanya percuma saja usahaku bersembunyi bertahun tahun selama ini kalau pada akhirnya kami akan tetap tak bisa mengelak dari jalannya takdir yang terjadi.

Harusnya aku memang sudah tau semua ini akan terjadi saat aku menerima bantuan Hoseok diawal pelarian ku saat itu.

"Appa dimana nak?" Tanya ku memecahkan tawa mereka.

Hampir semua member disitu langsung menatap ku, tak terkecuali Eun Ji yang memang ku ajak bicara. Gadis kecil ku itu langsung berlari menghampiri ku "Mama sudah bangun?" Tanyanya.

"Sudah. Eun Ji kesini sama siapa? Appa dimana?" Tanya ku sekali lagi.

"Hobie Hyung masih mengantar orang tuanya pulang Noona" Ucap Jungkook sambil melihat ku.

Aku hanya membalas ucapan Jungkook dengan senyum kecil. Aku masih belum bisa terlalu berinteraksi dengan orang orang yang sebelumnya memang ku hindari.

"Kau butuh sesuatu?" Kali ini Namjoon yang sedang berbicara dengan ku.

"Tidak Namjoon, hanya mencari Hoseok"

"Tunggulah sebentar, mungkin dia sudah dekat" Ku anggukkan kepalaku menyetujui ucapan Namjoon.

"Hyung sudah mengenal Noona sebelumnya? Sepertinya kalian akrab?" Tanya Jimin sambil mengamati kami.

"Aku pernah berkunjung ke rumah Hobie beberapa kali dan bertemu dengannya" Jelas Namjoon.

"Dan kau diam saja Hyung?! Wahhh... Ternyata kita tidak terlalu dekat ya" Ucap Jimin tak terima.

Aku hanya bisa tersenyum kecil mendengar percakapan mereka. Rasanya seperti kembali ke masa lalu saat aku masih menjalin hubungan dengan Yoongi.

Tiba tiba pintu terbuka, dan sosok yang ku nanti sejak tadi datang. Hoseok berjalan kearah ku sambil tersenyum. Rasanya lelaki itu selalu bisa memecahkan lamunanku akan masa lalu.

"Eun Ji membangunkan Mama ya?" Tanya Hoseok pada Eun Ji.

"Enggak Appa. Tadi Mama bangun sendiri dan mencari Appa" Cicit bocah kecil ini.

"Ada apa sayang? Ada yang sakit?" Ujarnya padaku.

Jantungku langsung merespon panggilan Hoseok dengan mulai berdetak lebih cepat dari biasanya. Lelaki dihadapan ku ini selalu sukses membawakan perannya sebagai suami "aku hanya ingin pulang"

"Nanti akan ku tanyakan dokter"

"Selalu seperti itu" Rengek ku yang sudah hafal dengan jawaban yang Hoseok berikan.

"Lalu kau ingin aku menjawab apa? Lagian ruangan mu ini bisa membantu para member sedikit beristirahat sambil menemani Yoongi Hyung"

"Jangan seperti orang susah Hoseok. Kau bahkan bisa menyewa beberapa lantai rumah sakit ini dengan uangmu. Jadi jangan menjadikan ku alasan" Omel ku.

Suara tawa langsung terdengar dibalik tubuh Hoseok. Beberapa member bahkan terlihat memegangi perut mereka akibat tertawa terlalu keras.

"Hyung, Hyung... Akhirnya kau menemukan istri yang tau cara menghabiskan uangmu ya. Setidaknya setelah ini aku bisa menggeser posisi mu dari peringkat satu, member terkaya. Hahaha" Jimin tertawa sangat puas.

Hoseok yang mendengar cemooh dari adiknya hanya bisa ikut tertawa. Memang selama ini Hoseok menduduki urutan pertama untuk member paling kaya diantara member yang lain.

Aset yang paling banyak dimilikinya selain sahamnya di perusahaan tempatnya bekerja, ia juga berbisnis dibidan properti, belum lagi untuk setiap performanya dan puluhan lagu yang Hoseok ciptakan. Aku bahkan tak sanggup apabila disuruh menghitung kekayaan yang Hoseok punya.

"Istri ku tidak pintar menghabiskan uang Jim. Semua uang yang ku beri hanya ia gunakan untuk mengurus Eun Ji saja"

"Hoseok!" Teriakku lemah.

"Wah kau harusnya berguru pada istrinya Yoongi Hyung, Noona. Kau akan diajari bagaimana cara menghabiskan limit kartu kredit mu" Ucap Jimin.

Seketika Hoseok langsung memandang ku sambil mulai menggenggam tangan ku. Ia selalu tau, atas apapun yang membuat ku tidak nyaman.

"Untungnya mereka tidak pernah bertemu, kalau tidak uang ku pasti sudah habis. Hahaha" Mendengar jawaban sarkas Hoseok, membuat ku tau bahwa lelaki didekat ku ini sedang tidak nyaman juga.

"Kau sudah makan?" Tanya ku mulai mengalihkan perhatian Hoseok.

"Kau ingin makan? Makanan mu belum kau sentuh sejak tadi"

"Aku bertanya padamu, Oppa"

"Mau makan bersama?"

Aku terdiam mendengar ucapan Hoseok. Aku tau betul apa yang Hoseok ucapkan hanya sandiwara tapi entah mengapa, aku berharap Hoseok seperti inilah yang akan ku hadapi di esok hari.

"Eun Ji..." Ucapan ku terhenti begitu aku melihat putri tunggal ku sudah tertidur dalam dekapan ku. Kami terlalu sibuk dengan sendirinya sampai sampai kami melupakan ada Eun Ji diantara kami.

"Jangan bergerak. Biarkan aku menyuapi mu" Titah Hoseok.

"Aku tak ingin makan itu. Bolehkah aku makan ramen saja?"

"Jangan bercanda. Kau sedang dirumah sakit"

Lagi, lagi suara tawa terdengar dari tempat dimana para member berkumpul "Noona, ada aku disini. Jangan kau lupa itu" Ucap Taehyung yang sedari tadi tak berkomentar apapun.

"Apa Noona mau melihat kucing dirumah ku?" Tambah Jungkook sambil menaik turunkan alisnya.

"Mereka kenapa?" Tanyaku pada Hoseok yang hanya memasang wajah pasrah.

"Mereka sedang menggodamu, Noona" Jelas Namjoon.

Aku yang sedari awal tidak mengerti maksud mereka hanya bisa menaikkan bahu ku pelan, tanpa harus membangunkan Eun Ji.

Sedang mencoba untuk nyaman kembali dengan para member tiba tiba pintu kamar rawat inap ku terbuka. Sosok Yoongi lah yang menjadi pelakunya.

Dengan langkah gontai, Yoongi berjalan menghampiri member dan mendudukkan dirinya sembarangan. Semua member termasuk aku hanya bisa diam sambil mengamati tingkah lakunya dan menunggu mulut Yoongi untuk bercerita.

"Ada apa Hyung?" Tanya Jimin khawatir, setelah sekian lama keheningan menyelimuti kami.

"Kenapa Hyung?" Tanya Jungkook mulai penasaran.

Akan tetapi Yoongi masih bungkam. Hal itu membuat para member semakin bertanda tanya akan sikapnya. Lelaki itu seperti menjelma menjadi Yoongi saat berusia belasan tahun lalu.

Sejujurnya aku juga turut khawatir akan tingkah laku Yoongi. Aku pernah melihatnya beberapa kali seperti ini yaitu saat ia sedang dihadapkan dengan masalah besar. Dan kemungkinan, alasan di balik berubahnya sikap Yoongi sekarang juga karena masalah yang ia hadapi.

"Kau bisa bercerita kalau kau mau Hyung, tapi kalau kau masih butuh waktu, kami akan menunggu" Ujar Hoseok sambil mengeratkan genggam tangan kami.

Tak hanya aku tapi semua member sama sama melihat wajah Yoongi yang terlihat tertekan. Ia bahkan beberapa mengeluarkan helaan nafas besar. Mulutnya juga terbuka tapi belum ada satu katapun yang keluar. Mungkin terlalu beratnya masalahnya, sehingga membuatnya lelah.

"Istri ku meninggal" Satu kalimat yang keluar dari mulut Yoongi, yang langsung membuat kami terdiam. Aku bahkan tak sadar semakin mengeratkan tautan tangan ku dengan Hoseok.

Istri Yoongi meninggal disaat kami dipertemukan kembali.

.
.
.

30052022

Borahe 💙

Wajah Lain Bahagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang