Awalnya mereka hanya kakak dan adik ipar tapi bagaimana cerita jika mereka dituntut lebih dari sekedar ipar.
Note :
Sedikit tips untuk yang membaca cerita ini, diharapkan baca sampai selesai ya. Minimal sampai Reyhan minta Naya berpisah dari Arya.
D...
Kalau bingung kenapa loncat ke seperempat aja dan pengen tahu momen sebelum seperempat, bisa baca additional part 7 nya dulu ya hanya ada di KaryaKarsa...
Happy reading ❤️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru seperempatnya masuk saat tiba-tiba ponsel Arya berdering. Arya mengerang. Dia hampir mendorong intinya agar masuk seluruhnya saat Naya memintanya untuk berhenti.
"Telepon, Kak."
"Biarin." Tanggung, tambah Arya dalam hati. Tapi deringan tidak kunjung berhenti. Arya mengumpat dalam hati. Kenapa nggak aku silent sih tadi. Atau sekalian aku matiin tuh handphone, dumel Arya.
"Kak, siapa tau penting." Bisik Naya. Arya mengalah, meski rasanya jengkel setengah mati. Ditariknya seperempat inti yang terlanjur masuk itu.
Hani, istri kakaknya yang menelepon. Arya melirik jam. Ngapain malam-malam telepon? Arya pun menggeser layar ponselnya.
"Kenapa, Teh?"
"Si Aa."
"Kenapa?"
"Dibawa ke rumah sakit, serangan jantung. Bisa ke sini bantu urus-urus administrasi nggak, Teteh nggak begitu paham."
Serangan jantung? Sejak kapan A Tio punya penyakit jantung?
"Rumah sakit mana?"
"Rumah sakit daerah."
"Ohh iya Arya ke situ sekarang."
"Kenapa, Kak?"
"A Tio dibawa ke rumah sakit, serangan jantung katanya. Saya ke rumah sakit dulu ya. Nggak apa-apa kan saya tinggal?" Naya mengangguk. "Nanti kita lanjutin ya?!" Ujar Arya sembari mengecup puncak kepala Naya. Naya kembali mengangguk pelan.
Arya beranjak tapi teringat sesuatu ia berbalik dan memungut piyama Naya yang berserakan.
"Pakai dulu bajunya. Masa iya besok masuk angin lagi." Ujar Arya sembari membantu Naya memakai kembali pakaiannya.
***
"Ya...." Arya disambut Hani yang tampak cemas.
"Kok bisa, Teh?"
"Nggak tau Teteh juga. Tiba-tiba, pas dibawa ke sini katanya serangan jantung."