IK - 33

6K 309 16
                                    

"Kak, makasih ya?!" Ucap Ami bahagia karena merasa Reyhan perlahan menunjukkan perhatiannya dengan mau menemani dirinya ke rumah sakit menjenguk Arya. Meski Ami awalnya khawatir, karena itu berarti membuat Reyhan harus bertemu dengan Naya. Tapi di ruang perawatan Arya, Ami merasa aman dengan posisinya. Baik Reyhan dan Naya tampaknya sudah biasa. Tidak terlihat masih ada rasa.

"Sama-sama, kalau gitu aku langsung jalan pulang."

"Nggak masuk dulu?"

"Nggak usah. Udah malam."

"Oke. Hati-hati ya, Kak."

"Oke."

Reyhan mendesah kasar. Dihempaskan tubuhnya ke bangku pengemudi. Dengan tangan kiri diraih ponselnya yang ia geletakkan begitu saja di dashboard.

Ia membuka galeri, ditatapnya foto yang ia ambil beberapa hari yang lalu.

***

"Ehh Arya."

"Bu...."

"Ibu sehat?"

"Sehat. Ehh sama Neng Hani ternyata."

"Iya. Tadi jenguk Arya ternyata Arya lagi siap-siap pulang, ya udah sekalian Hani antar pulang."

"Duuh makasih. Ya udah ayo istirahat lagi. Biar bener-bener cepet pulih." Titah Ela pada Arya.

"Iya, Bu. Ya udah kalau gitu Arya ke kamar dulu."

"Mau Teteh antar?"

"Nggah usah, Teh." Tolak Arya.

Hani ternyata tidak langsung pulang, ia tetap tinggal bahkan kini sedang membantu Ela menyiapkan makan malam.

"Assalamu'alaikum, Amih."

"Waa'alaikumsalam."

"Ada Mah Ua." Anesh menyalami Hani setelah menyalami Ela terlebih dahulu.

"Pulang sekolah, Sayang?"

"Iya, Mah Ua. Ehh Papa jadi pulang, Mih?"

"Jadi, tuh ada di kamarnya." Jawab Ela. "Nesh.. sana ganti baju. Papa biarin istirahat dulu. Jangan diganggu."

"Oke." Anesh mengacungkan jempol dan beranjak ke kamarnya.

Hani selain membantu Ela memasak juga meminta izin pada Ela membuatkan aneka camilan untuk Arya.

"Waaahhh banyak makanan." Seloroh Naya yang baru saja sampai rumah sore ini.

"Iya, Neng Hani yang buat." Sahut Ela sembari rapi-rapi meja makan.

"Ada Teh Hani?" Tanya Naya pada Ela, Ela mengangguk.

"Nay..." Sapa Hani.

"Teh."

"Baru pulang?"

"Iya. Duuh makanannya menggiurkan semua ini."

"Iya buat Arya. Maklum kalau habis sakit kan suka pengen banyak makan yang enak-enak, sekalian buat pulihin stamina juga."

"Waah Teteh bener-bener jago ya masak-masak." Puji Naya.

"Iya kan namanya juga cewek, Nay. Apalagi kalau berstatus istri." Hani merendahkan volume suaranya. "Harus jago masak buat suami, buat anak. Jangan cuma jago hah huh hah huh doang." Naya menelan saliva. Tubuhnya lelah, pikirannya penat setelah seharian menghadapi berbagai macam karakter nasabah. Sesampainya di rumah, ia malah mendapat kalimat yang kurang enak didengar.

"Papa di kamar, Nesh?" Tanya Naya basa basi pada Anesh yang sejak tadi sedang menonton televisi. Basa basi karena tanpa melontarkan pertanyaan tersebut, Naya yakin betul Arya yang tadi siang mengabarkan bisa pulang dari rumah sakit itu, sedang berada di kamarnya.

IparkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang