"Itu lagu apa ungkapan hati?"
"Apa sih?"
"Gitu amat." Protes Arya.
"Nggak tau atuh, dipilihin. Cuma tinggal nyanyi aja."
"Pake lirik-lirik mantan lagi selama nyanyi, kesempatan."
"Ihh.... Apa sih?! Itu Reyhan nya ketinggalan terus, kalau dia nggak dilirik, dia nggak akan ngeh. Kalau nggak dilirik diapain lagi, dicolek?"
"Berani colek dia, awas aja." Ancam Arya yang mengundang gelak tawa Naya. "Kenapa ketawa?"
"Nggak apa-apa." Ucap Naya sembari geleng-geleng kepala. "Pulang yuk?!"
"Kok pulang?"
"Aku janji mau ajarin Anesh rumus cepat." Ujar Naya, Arya menatap Naya lekat, diraihnya jemari Naya yang semenjak tadi berdiri di hadapannya sedang ia masih dengan posisi semula, duduk. "Ayo?!"
"Iya, ayo." Sahut Arya penuh syukur. Anesh selalu jadi prioritas Naya. Terlebih memang Anesh sedang menghadapi ujian.
Ami duduk di bangku yang terletak di sepanjang koridor kampus. Ia duduk sembari menunduk dalam. Hatinya gundah, lelah juga berat untuk melangkah jauh.
"Mi, kok di sini?" Sapa Arya saat Arya dan Naya melewati Ami yang tengah duduk dengan kepala tertunduk.
"Ehh, Pak?" Ami mengangkat wajah dengan seulas senyum. "Kak..." sapanya pada Naya. Naya mengangguk dengan senyuman manis khas Naya. "Iya, ini lagi nunggu Sarah." Bohong Ami.
"Ya sudah kalau gitu, duluan ya?" Pamit Arya, Ami mengangguk.
"Duluan, Mi." Seru Naya sembari melambaikan tangan.
"Iya, Kak." Ami mengangguk dan tatapannya menyelidik pada kakak senior yang kini menggandeng dosennya itu mesra. Kenapa aku ngerasa nggak aman sama Kak Naya ya? Kak Naya nya aja udah sama Pak Arya.
***
"Hai...."
"Kenapa, Sayang?"
"Suntuk. Nonton yuk, Mam?!" Ajak Anesh.
"Nonton apa?"
"Ada film baru."
"Film apa?"
"Film horor Indonesia." Bisik Anesh. "Itu lho yang ceritanya sempet viral di jagat maya."
"Jagat maya?!" Naya terkekeh. Anesh nyengir. "Izin ke Papa. Kalau Papa oke, MamNay temenin."
"Papa emang lagi di mana?"
"Di kampus. Penutupan acara pekan mahasiswa."
"MamNay nggak manggung lagi?"
"Nggak. Kalau penutupan biasanya UnSu undang bintang tamu."
"Ohh ..." Aneh angguk-anggukan kepalanya. "Ya udah kalau gitu aku chat papa."
Anesh
Pa, aku kan baru beres ujian. Kepala rasanya pening banget. Boleh nggak aku nonton sama MamNay. Refreshing dikit-dikitPapa Arya
Boleh, hati-hati. Beres nonton langsung pulang.Anesh
Oke Papa, siap. I Love You ❤️Arya geleng-geleng kepala membaca pesan dari putrinya itu. Ia pun kembali berbincang dengan dosen lainnya.
"Pa Arya...." Bayu tergopoh-gopoh menghampiri Arya.
"Kenapa?"
"Naya... Naya... Bisa bantu kita nggak ya?"
"Bantu apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iparku
RomanceAwalnya mereka hanya kakak dan adik ipar tapi bagaimana cerita jika mereka dituntut lebih dari sekedar ipar. Note : Sedikit tips untuk yang membaca cerita ini, diharapkan baca sampai selesai ya. Minimal sampai Reyhan minta Naya berpisah dari Arya. D...