Bagos membuka pintu rumahnya tanpa menunggu orang membukanya. Senyum terus merekah meski terasa sedikit kering bibirnya.
Bagos melangkah melewati ruang tamu yang membuat Reandra terdecak kagum. Tidak banyak hiasan besar namun karena warna tembok glod membuat ruang ini terlihat mewah dan elegan.
Bagos berhenti saat melihat istri tercintanya sedang duduk sambil makan kacang mente. Sudah menjadi kebiasaan Lula jika gabut. Memangnya apa yang mau dilakukan lagi?
Dia dan anaknya tidak memberikan ijin Lula berkerja entah itu ringan atau berat. Tetapi jika Lula ingin memasak bisa dilakukannya.
Lula menoleh mendengar suara ketukan sepatu. Kernyitan di dahinya terlihat samar saat matanya mengarah pada Reandra.
Berdiri dan mendekati keduanya. "Siapa yang kamu bawa, Mas? Apa ini yang kamu bilang tadi pagi?" Tanya Lula menoleh ke Reandra.
"Coba lihat wajahnya. Apa kamu tidak bisa mengenali wajah putra mu?"
"Putra ku?" Lula memperhatikan wajah yang tersenyum lebar itu. Matanya, alisnya, hidung dan bentuk wajahnya. Ini adalah Joe versi kecil.
Lula langsung memeluk tubuh mungil yang tingginya sebatas dagunya. Perasaan sama dengan Bagos hanya saja Lula lebih berlebihan dalam mengungkapkannya.
"Sayang...." Lula mencium seluruh wajah putranya sebelum memeluknya lagi dan dilakukannya terus menerus.
"Papa sampai kapan tante ini mencium ku se brutal ini," adu Reandra membuat Bagos terkekeh.
"Kalau ngomong jangan kasar gitu, Nak. Ngak baik. Ini mama kamu bukan tante kamu," Lula sedikit sewot saat dirinya dipanggil tante untuk anaknya sendiri.
"Mama?" Ulang Reandra. "Iya masa adik papa," sahut Bagos mendapatkan cubitan dari istrinya.
Lula membawa Reandra ke tempat duduknya awal. Memeluknya selama mungkin untuk menunjukkan rasa kasih sayang yang belum pernah diberikan setelah hilang.
"Joe udah dikabarin, Mas?" Tanya Lula setelah mengingat anaknya itu.
"Belum tapi udah aku suruh nanti habis sekolah mampir dulu ke rumah," jawabnya.
"Joe siapa, Ma? Anak sambung Mama?" Tanya Reandra ngawur.
"Heh ngomongnya. Dia kakak kandung kamu. Dia yang paling menderita setelah kepergian kamu. Dia merasa ini salahnnya sebab saat itu kakak mu bersama kamu. Dia pasti akan sangat senang bertemu dengan kamu, Nak."
Reandra tersenyum haru. Ternyata keluarganya sangat menyayanginya dan menantikan kehadirannya. Meski Reandra hidup sendiri dalam waktu lama, Ia tidak ingin mengalahkan takdirnya.
Apapun buruknya masa lalu jika masa depan menjanjikan kebahagian, tetap membuat Reandra selalu bersyukur. Rasa bersyukurnya kembali ia ucapkan batinnya.
Melihat keluarga yang lengkap tidak pernah terlintas dalam benaknya. Mungkin setelah ini kehidupan Reandra akan berubah 180%. Menjadi anak manja? Atau anak kesayangan dari semua orang.
æ
Pagi tadi Daisy sangat ingin memberitahu Joe namun terhalang oleh bel sekolah yang bunyi. Daisy memilih untuk waktu pulang saja.
"Kak Joe!!" Seru Daisy berlari kecil mendekati yang baru saja keluar dari kelasnya.
Tubuhnya sedikit dicondongkan dengan telapak tangan berada dibelakangnya. Serta gigi yang di tunjukan secara sempurna.
Beberapa detik tidak ada pergerakan, Joe menyerongkan tubuhnya untuk segera pergi dari depan kelas. "Ish kok ditinggal sih!"
Daisy mendekat langsung mengandeng tangan Joe. Beberapa belakang ini, banyak yang merumorkan jika Daisy dan Joe berpacaram sebab kedekatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta DAISY (Complete)
Novela Juvenil"Dia adalah laki-laki pertama yang membuat Daisy jatuh hati. Dia memang tidak pernah mendekati Daisy tapi Daisy menyukainya," kata Daisy di Malam yang sunyi bertabur bintang diatasnya. Senyumnya mengembang sempurna hingga tidak sadar terus memikirka...