DUA PULUH SEMBILAN (29)

776 59 1
                                    

  ASSALAMU'ALAIKUM YUHHHHUUUU

BAGAIMANA KABARNYA HARI INI?

SEMOGA HAPPY SELALU

AKU BALIK LAGI NIH, SEMOGA AJA PADA NUNGGUIN YA

MARI VOTE KOMEN DAN POLLOW DULU BARU LANJUT BACA

Happy reading cantik, ganteng

|
|
|
|
|
|
|
|

   Kini, Revano Putra William sang putra tunggal pemilik SMA 1 Airlangga serta ketua Vanostra berada di rumah sakit, lebih tepatnya rumah sakit milik keluarganya, kaya banget woii

Setelah pulang dari sekolah. Ia langsung menuju rumah sakit, tanpa pulang terlebih dahulu

Sesuai perjanjian kemarin, dia akan menemui seseorang di rumah sakit ini. Sebuah keinginan dan karena harapannya lah dia berada disini sekarang. Jika tidak, mungkin ia tidak akan mau menginjakkan kakinya di tempat yang sedikit melelahkan baginya

Kakinya melangkah melewati beberapa ruang, hingga berhenti di salah satu ruang yang bertuliskan 'Dr. Aditama'

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun bahkan mengetuk nya saja tidak, ia langsung membuka pintu ruangan itu. Membuat pemilik ruangan terkejut sontak

"Astaghfirullah" desis pemilik ruangan tersebut, Dr. Aditama

"Ngapain kamu disini?" Tanya dokter tersebut

Revan mendengus malas, "Om yang suruh"

Ya, Aditama adalah om nya Revan, adik dari Novi

"Hahaha kamu ini tidak bisa diajak bercanda"

"Om nya aja yang ga bisa serius" skak Revan

Sekarang Aditama lah yang mendengus. Keponakannya ini sangatlah keras kepala, cuek dan tidak suka bercanda

"Om mau kamu ikuti kata om" pinta Aditama

"Saya gamau" Revan masih menolak itu

"Kamu yakin? Bukankah kamu sudah mempunyai tunangan? Kamu tidak mau melakukannya demi dia? Demi Novi dan William?" Pertanyaan Aditama membuat Revan diam, cuma fisiknya yang diam tapi tidak dengan pikirannya. Ia terus memikirkan perkataan om nya, harus kah ia menyetujui ini?

Akhirnya Revan mengangguk menandakan ia mau. Aditama yang melihat itu senang bukan main. Ia segera menelpon seseorang untuk menyiapkan sesuatu

"Ayo ikut om" ajak Aditama berdiri dari kursi kebanggaannya dengan merapikan sedikit jas putih yang melekat di tubuhnya

"Kemana?" Tanya Revan

"Kepo kamu" canda Aditama

Aditama membawa Revan ke salah satu ruangan yang berisi beberapa alat medis

Ia hanya akan memeriksa kesehatan Revan, ya karna keponakannya ini kemarin mengeluh bahwa perutnya terasa nyeri

Belum sempat memeriksanya, handphone Revan berbunyi membuat ia segera mengangkat nya

VANRA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang