TIGA PULUH ENAM (36)

596 34 6
                                    

ASSALAMU'ALAIKUM YUHHHHUUUU

BAGAIMANA KABARNYA HARI INI?

SEMOGA HAPPY SELALU

AKU BALIK LAGI NIH, SEMOGA AJA PADA NUNGGUIN YA

MARI VOTE KOMEN DAN POLLOW DULU BARU LANJUT BACA

Follow Instagram aku @maulaaa_11

Oh iya, bantuin share cerita ini juga ya sama besti-besti kalian hihi

Happy reading cantik, ganteng

|
|
|
|
|
|
|

"Yang serang markas kita kemarin itu Outlaws" papar Angga yang jarinya sedang menari diatas benda pipih yang berada ditangannya

"Shit! Sial" desis Revan dengan muka yang menahan marah

"Kenapa tiba-tiba Outlaws bangkit lagi setelah lama menghilang?" Tanya Reza dengan penuh kebingungan

Semuanya terdiam memikirkan sesuatu yang akan terjadi. Benar, tidak mungkin tiba-tiba Outlaws muncul begitu saja tanpa tujuan dan dendam

"Karna dendam?" Ujar Septi. Perkataan itu bisa jadi pertanyaan dan pernyataan

"Bisa jadi" sahut Rezi

Prang!!!

Bunyi pecahan kaca yang begitu nyaring

Semua anggota yang berada di markas langsung berlari keluar. Begitupun Revan dan keempat intinya

"Siapa?" Tanya Revan yang baru sampai kepada Dimas, anggota kepercayaannya

"Ga tau Van, pas gue sama anak-anak keluar ga ada orang satupun" jelas Dimas menjawab pertanyaan Revan

"REVAN" teriak seseorang dari arah dalam markas

Semuanya berbalik ke arah dalam, Revan segera berlari menuju ke arah teriakan itu. Di dalam markas terdapat Septi yang sedang memegang sehelai kertas

"Kayaknya mereka sengaja deh. Nih buktinya" tunjuk Septi memegang kertas yang bertuliskan kata
'MATI!!!'

Sialan. Mereka di teror

"Mati?" Baca Reza dengan suara yang pelan

Angga dan Revan saling memandang

"Outlaws" seru mereka barengan

"Dih kayak anak kecil. Mainnya ancaman" cibir Septi

"Kalian semua hati-hati! Mereka mengejar salah satu dari kita!" Seru Revan kepada anggotanya

"SIAP BOS" teriak mereka barengan

"Terutama lo Van, lo juga harus hati-hati" tegas Angga menatap sang ketua

"Mereka udah mulai nyerang nih Van? Kita mau diam aja?" Reza bertanya

"Kita tunggu mereka sampai bertindak, jika melebihi batas kita serang" jelas Revan

Mereka tidak akan pernah menyerang jika tidak diserang

Hening!!
Semuanya terdiam dengan pemikirannya masing-masing, hingga suara seseorang memecahkan keheningan

"Eh kagak ada yang niat beli makanan nih? Gue laper woi" seru Septi yang diangguki beberapa anak-anak

"Lah lo yang laper, apa urusannya sama kita" celutuk Rezi

VANRA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang