ENAM (6)

1.1K 84 3
                                    

Matahari sudah kembali ke rumahnya, awan mulai gelap, bulan sudah berdiri di atas sana, bintang-bintang sudah bergantungan tanpa tali, menandakan bahwa hari sudah malam. Setelah shalat magrib tadi, Naira tidak lagi turun kebawah, sudah kenyang katanya. Sekarang, dia berada di atas benda yang empuk, yang dijadikan teman oleh kaum rebahan, kasur namanya. Ditangan mungilnya itu terdapat benda pipih yang menyala.

SPESIES JOMBLO💃

Gwen telah menambahkan anda

Gwen
Haloo guys-guys quu😚😚

Aluna
Jinjay🤮

Anda
2in

Gwen
APA YANG KALIAN LAKUKAN ITU JAHATT🤧

Anda
Ga usah belay @gwen

Aluna
Lebay bund:)

Gwen
Anakmu ini dinistain MAK!!!!

Keysha
Diem @gwen

Gwen
Gwen cantik, Gwen diem.

Naira cegigikan melihat room chat itu. Tawanya terhenti karna melihat satu pesan yang baru saja masuk ke hp nya dari nomor tanpa nama.

+628341567****
Hey!!

Naira menyergit bingung membaca pesan itu, siapa dia? Mengapa dia punya nomor Naira?

" Seingatku, aku tak pernah memberikan wa pada sembarang orang, apa ini kak Revan yah? Tanya aja ah" Ucapnya pelan, lalu tersenyum malu.

Anda
Assalamu'alaikum, maaf ini siapa?

Seseorang yang mengirimkan pesan itu, tersenyum ketika mendapat balasan dari gadisnya, ehh apa? Gadisnya? Sejak kapan?.

+628341567****
Ini gue Bayu, masih inget kan?

"Yahh" ucapnya mendesah pelan.

Anda
Inget kak, ada apa ya?

+628341567****
Ga ada apa-apa, cma rindu sama Lo aja:)
Ehh, save wa gue yah!

Anda
Hah!?
Eh iya kak

Naira bingung memikirkan kakel nya ini, perasaan tadi baru ketemu, kenapa dia SKSD banget?

Naira langsung mematikan data nya tanpa menunggu balasan dari Bayu. Dia langsung merebahkan tubuhnya yang butuh kepastian itu, ehh butuh istirahat maksudnya.

Dia tidak menunggu'isya sebab dirinya yang lagi kedatangan tamu bulanan. Naira langsung menarik selimutnya hingga leher setelah membaca do'a.


Kini jam menunjukkan pukul 06.00, dia sengaja telat bangun karna ada tamu, tamu bulanan. Naira langsung bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

Naira menatap dirinya dipantulan cermin, dia membetulkan letak jilbabnya yang miring itu, 'sempurna' ucapnya dalam hati setelah selesai berbenah.

VANRA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang