EMPAT PULUH (40)

714 41 3
                                    

Assalamu'alaikum semuanya?

Bagaimana kabarnya?

Aku datang lagi nih, jangan lupa vote, komen dan follow aku yaa

Happy reading 💕

|

|

|

|

        Sudah seminggu lamanya Septi meninggalkan kita semua. Padahal tidak lama lagi, mereka akan merayakan kelulusan

Tak banyak yang berubah, semuanya masih sama. Ya walaupun mereka sudah mengikhlaskannya, tapi rasa rindu dan kehilangan masih mereka rasakan. Dan rasa itu tidak akan pernah bisa mereka singkirkan

Setelah penyelidikan tentang kasus kecelakaan Septi seminggu lalu terbongkar, sesuai niat dan rencana mereka akan membalasnya. Mereka sudah lebih dulu menantang Outlaws untuk bertanding

Revan sang leader Vanostra mentitah anggotanya untuk bersiap-siap menyerang Outlaws, lebih tepatnya mereka akan bertempur di salah satu jalan yang sedikit sepi dari warga.

Bahkan mereka memilih membolos untuk menyusun rencana dan strategi.

Tak banyak dari mereka telah bersiap untuk mengalahkan Outlaws. Tanpa senjata apapun. Bermain sportif sksk

Rezi terlihat datar, muka yang memerah dan tangan mengepal. Ia akan membalas kematian Septi.

"Siap?" Tanya Revan dengan muka yang tegas dan mata yang menajam. Seperti elang yang siap menerkam mangsanya

"SIAP" seru mereka semuanya dengan tangan yang di gepal ke atas

Semuanya mulai menaiki motornya masing-masing untuk menuju tempat yang sudah mereka tentukan.

Puluhan motor mulai berjalan memenuhi jalan raya yang sedikit padat. Tak banyak dari mereka pengguna jalan memvideokan aksi Vanostra. Dengan jaket kebanggaan yang melambangkan burung elang yang tubuhnya diganti dengan pedang mereka duduk tegak di atas motor, muka yang serius dan mata yang menajam membuat semua pengguna jalan memilih menyingkir

 

°°°

"Nai" panggil Aluna yang sedang membereskan buku-buku di mejanya

"Iya, kenawhy?" Tanya Naira

Aluna memandang Naira malas, "dih sok Inggris banget lo" cibir Aluna yang disahuti ketawa oleh Naira

"Kak Revan sama yang lainnya kemana ya? Dari tadi pagi ngga nampak?" Tanyanya dengan muka yang penuh kebingungan

"Dih sok-sokan tanya kak Revan, bilang aja mau tanya tentang kak Reza" goda Naira

"Yaudah iya terserah lo, mereka kemana ya?" Tanyanya lagi dengan muka yang pasrah

"Ga tau" jawab Naira singkat menaikkan bahunya

Aluna cemberut mendengar jawaban Naira, capek-capek ia bertanya jawabannya malah tidak ada

"Dah lah, pasrah gue" ujar Aluna

"Lo mau gue antar aja ga?" Tanya Aluna seraya keluar dari kelas diikuti yang lainnya

"Ga usah Lun, ntar ngerepotin" balas Naira sungkan

"Dih sok banget, ngerepotin mananya coba?" Tanya Aluna sinis

"Serius gapapa?" Tanya Naira dengan pandangan yang tidak enak

"Kalo buat lo lima rius" canda Aluna

"Yaudah deh boleh" cengir Naira

Keduanya berjalan menuju gerbang dimana supir Aluna sedang menunggu sang anak majikan. Ngomong-ngomong tentu Keysha dan Gwen, mereka lebih dulu keluar karna Gwen ingin numpang sama Keysha katanya

VANRA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang