TIGA PULUH DUA (32)

607 38 6
                                    

    ASSALAMU'ALAIKUM YUHHHHUUUU

BAGAIMANA KABARNYA HARI INI?

SEMOGA HAPPY SELALU

AKU BALIK LAGI NIH, SEMOGA AJA PADA NUNGGUIN YA

MARI VOTE KOMEN DAN POLLOW DULU BARU LANJUT BACA

Oh iya, bantuin share cerita ini juga ya sama besti-besti kalian hihi

Happy reading cantik, ganteng

|
|
|
|
|
|
|

    Malam kembali diganti oleh pagi, membuat mata yang tertutup karena tertidur harus terbuka untuk bangun. Kicauan burung di pagi hari, matahari yang menyinari menandakan hari sudah pagi. Tidak ada yang berubah, semuanya kini sibuk dengan urusannya masing-masing. Guru yang sibuk bersiap untuk mengajar, dokter yang sibuk bersiap untuk mengobati, dan tentunya murid yang sibuk bersiap untuk belajar.

Sama hal nya dengan Naira, ia sedang sibuk bersiap-siap untuk berangkat menuju ke sekolah, tentunya atas dasar kewajiban ia sebagai seorang siswa.

"Selamat morning umi" sapa Naira dengan antusias

"Good pagi anak umi" balas Sarah mengikuti cara Naira berbicara

"Sarapan dulu, nanti berangkat bareng abang aja" pinta Sarah yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya

Tidak butuh waktu yang lama untuk mereka menyelesaikan sarapan

"Ayo bang, kita cus" ajak Naira memakai tas ranselnya

Keduanya berlalu pergi setelah berpamitan dengan Sarah dan Abrisam

Mobil yang dikendarai oleh Zaki berjalan memecah keheningan jalan, ah tidak maksudnya keramaian

"Nanti kalo udah pulang, telpon abang ya. Jangan pulang sendiri" tutur Zaki

"Siap komandan" balas Naira dengan tangan yang diangkat seperti seorang prajurit

Ciitt!

Terdengar suara ban yang bergesekan dengan jalan

"Nai masuk dulu, assalamu'alaikum" pamitnya dengan mencium tangan Zaki

"Iya, wa'alaikumussalam"

Naira berjalan memasuki gerbang sekolah. Langkah kakinya membawa Naira menuju kelas tempat ia belajar.

"NAIRA" teriakan itu berhasil membuat langkah kaki Naira berhenti. Ia sontak berbalik ke belakang ke arah suara berada

"Jangan teriak-teriak Aluna, pendengaran aku masih bagus" gerutu Naira dengan bibir yang sedikit di monyong kan

"Hehe sori sori. Gue takut lo ga denger. Yaudah kuy bareng" ajak Aluna merangkul Naira

"Eh Nai, lo tau ga?" Tanya Aluna dengan muka serius

"Ngga lah, kan Aluna belum kasih tau" papar Naira

"Lo kok nyebelin banget sih Nai. Tapi iya juga sih"

VANRA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang