Seperti yang hari di tunggu Eunha akhirnya pun tiba. Semua persiapan sudah dilakukan dengan baik dan sempurna. Keluarga besar Jung dan keluarga besar sang mempelai laki-laki hadir dan sibuk dengan tugas masing-masing.
Gedung besar sudah didekorasi semewah mungkin, dengan mengusung wedding organizer yang bukan main-main.
Karena status sosial dari keluarga Jung bukan dari golongan yang biasa saja. Begitupula dengan status sosial dengan dari keluarga mempelai pria. Jeon Jungkook adalah seorang CEO di sebuah perusahaan besar raksasa yang terkenal di Busan, Korea Selatan.
6 tahun sejak kepergianku telah membuat banyak perubahan dalam diri Jeon Jungkook. Karena kegigihan dan keberuntungannya ia sekarang menjadi salah satu pengusaha besar di wilayah bagian Korea Selatan itu.
Dulu ia memanglah bukanlah siapa-siapa, status sosialnya jauh lebih rendah dari keluarga Jung itulah sebabnya kami dulu berhubungan dengan diam-diam selama 4 tahun lamanya saat kami berada dalam satu sekolah yang sama.
Hanya beberapa orang yang tahu dengan hubungan kami, itupun adalah teman terdekat dari kami berdua saat itu. Dan Jungkook adalah salah satu siswa prestasi tinggi karena kecerdasan dan ketampanannya yang dimilikinya, sehingga ia bisa bertahan dan bersekolah disekolah favorite bersamaku waktu itu.
Namun takdir tidak berpihak pada hubungan kami berdua, karena perjodohan aku harus pergi dan meninggalkannya.
Kutatap bayangan diriku sendiri di dalam cermin, dengan gaun putih panjang berenda yang merupakan gaun bridesmaid dan kuhembuskan nafas ini dengan berat seolah hari ini adalah hari terberat selama dalam hidupku namun hari ini kebesaran dan istimewa bagi adikku, Eunha.
Haruskah takdir begitu kejam berpihak padaku sekarang? Aku yang tak pernah mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya didalam keluargaku sendiri harus memikul beban yang begitu berat seorang diri.
Apakah aku mampu untuk bertahan? Hingga tanpa terasa air mata mulai jatuh di pelupuk mataku tanpa ku sadari. Aku harus kuat demi kebahagiaan Eunha. Karena hanya itu yang bisa kulakukan sekarang.
"Kak..??" Panggil sebuah suara mengejutkanku. Kupalingkan kepalaku ke belakang dan melihat Eunha kini berdiri begitu cantik dengan gaun pengantinnya.
Kuseka air mataku dengan refleks saat itu juga dan aku berjalan mendekatinya dengan senyum yang berusaha kupaksakan.
"Apa kakak menangis?" Tanyanya dengan ekspresi sedihnya padaku.
"Ah, tentu saja aku menangis karena adikku hari ini akan menikah dan meninggalkanku," Sahutku dusta.
Senyum manis mengembang kini diwajah cantiknya, ia merentangkan kedua tangannya dan memelukku.
"Terima kasih kak, karena kakak sudah hadir dipernikahanku. Aku sangat bahagia karena kakak bisa menjadi pendampingku untuk terakhir kalinya," Bisiknya tulus di balik punggungku.
Aku menepuh bahunya lembut dan mengelus rambut indahnya dibalik kerudung putih yang menutupinya.
"Semoga kau bahagia, Eunha. Selalu dan selamanya.." Ucapku dengan sungguh-sungguh.
****
Malam itu setelah acara pemberkatan pernikahan Eunha dan Jungkook di gereja pesta pun dimulai di sebuah gedung besar dan sudah di dekorasi semewah mungkin.
Kedua mempelai kini sudah bersanding ditengah-tengah podium pesta. Senyum bahagia tak lepas di wajah cantik Eunha yang kini begitu cantik dengan memakai gaun putih panjang mewah dan bahu terbuka membuat penampilannya malam ini begitu sempurna sebagai pengantin wanita.
Sedangkan Jungkook aku sama sekali tak ingin melihat wajahnya sejak hari itu di villa miliknya.
Kamipun belum bertegur sapa bahkan bertemu sejak hari itu, karena kesibukan masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Pergi (END)
RandomAdikku eunha memang gadis yang manis sejak dulu, ia adalah putri kesayangan Mom dan Dad. Berbanding terbalik denganku yang selalu mandiri sejak kecil, karena kasih sayang Mom dan Dad memang sepenuhnya mereka curahkan untuk eunha selama ini. Jarak us...