Pergi

1.8K 163 5
                                    

Malam setelah pesta membuatku sangat lelah, sejak kedatanganku di Busan dan menginjakkan lagi rumah ini rasanya emosiku banyak terkuras habis.

Penolakan orang tuaku hingga kedatangan Jungkook yang sama sekali tak aku duga sama sekali membuatku harus lelah menghadapi mereka dan kini aku harus menghadapi kenyataan kalau aku akan sering bertemu dengan Jungkook yang berstatus sebagai adik iparku dan dia kini menjerat hidupku dengan bayang-bayang masa lalu.

Hingga sebuah ketukan suara dipintu kamarku terdengar malam itu.

"Lisa, Apakah kau sudah tidur? Mom ingin bicara padamu" Suara Mom terdengar dibalik pintu.

Maka setelah aku menghela nafas dalam-dalam, akupun berjalan dan membuka pintu kamar yang kekunci itu.

"Ya, ada apa mom?" Tanyaku menatap penuh tanya wanita paruh baya yang masih keliatan cantik dan anggun di usiannya itu.

"Kita harus bicara, Lisa," Ucapnya serius padaku.

Aku yang cukup terkejut dengan keadaan sempat terdiam beberapa saat, karena ini untuk pertama kalinya Mom mau mengobrol denganku setelah sekian lama.

"Apa ada yang penting?" tanyaku ingin tahu.

"Tentu saja, ini mengenai adikmu, Eunha," Sahut Mom cepat.

Deg!

Seperti yang aku duga sebelumnya, ternyata orang tuaku tak berubah sama sekali.

Mereka selalu mengutamakan Eunha sejak dulu, bahkan mereka sama sekali tak pernah memahami perasaanku yang juga memiliki hak sama.

Jika bukan karena hal tentang Eunha, mana mungkin Mom dan Dad mau berbicara padaku selama ini?

"Baiklah." Jawabku singkat tanpa ekspresi seraya membuka jalan agar Mom bisa masuk kedalam kamarku.

Kini Mom duduk ditepi ranjang, ia menatapku dalam-dalam.

"Kau tak banyak berubah selama 6 tahun, Lisa. Kau pun terlihat baik-baik saja sejak kepergianmu dari rumah ini," ucapnya memulai.

Aku yang duduk tak jauh disampingnya hanya dia tak bereaksi.

"Seperti yang kau tahu, kami semua sangat kecewa dengan keputusanmu meninggalkan keluargamu sendiri dan memilih hidup sendiri dikota lain," tambah Mom kembali.

"Apa yang sebenernya ingin kau katakan mom?" Tanyaku tak sabar, firasat buruk mulai melingkupi perasaanku saat itu juga.

"Kau, Lisa. Kami harap kau bisa menjaga nama baik Jung untuk kedua kalinya, karena rasa malu 6 tahun yang kau tinggalkan masih membekas dihati kami semua. Mom harap kau bisa menjaga dirimu baik-baik dan tak menganggu hidup adikmu Eunha," Ucap Mom yang bagiku tampak sebuah ancaman itu.

"Apa maksud Mom??" Tanyaku dengan nada yang mulai bergemuruh.

"Kami tak suka jika kau mendekati Jeon jungkook, suami adikmu. Malam ini banyak yang berasumsi buruk karena melihat kedekatan kalian saat acara dansa tadi, dan tentu saja tidak baik untuk hubungan Eunha dan Jungkook. Kau tahu maksud Mom? Jadi Mom minta, kau bisa menjaga batasanmu sebagai seorang kakak bagi Eunha. Karena Jungkook adalah menantu terbaik yang pernah kami miliki dan dia adalah sumber kebahagiaan adikmu sendiri."

Aku bangkit dari tempat dudukku saat itu juga, semua kata-kata yang Mom katakan bagai tusukan pisau yang menebus jantungku. Sungguh tidak adil!

"Aku tidak seperti itu! Kenapa kalian selalu menyudutkanku dengan segala hal yang tak pernah aku lakukan?!" Protesku kesal.

"Kepercayaan Eunha padamu selama ini telah memberikan banyak ruang dalam keluarga ini dan kami harap kau tak lagi menyalah gunakan kepercayaan yang Eunha berikan untukmu."

Biarkan Aku Pergi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang