"Apa kau bilang, tunangan?!!" Jungkook berseru tak percaya.
"Ya, Lisa adalah tunangan saya Mr. Jeon. Jadi saya harap anda bisa bersikap lebih sopan, terlebih dia adalah kakak ipar anda bukan?" Sahut Taehyung percaya diri.
"Heh, sejak kapan kali bertunangan? Jangan coba-coba menipuku!" Seru Jungkook marah seraya tersenyum sinis.
"Cukup, hentikan Jungkook. Kumohon kau pulanglah. Jangan membuat keonaran disini!" Perintahku sebelum situasi ini semakin memanas.
"Tidak! Sebelum kau jelaskan apa yang dia ucapkan padaku tadi!" Sahut Jungkook keras kepala, kali ini ekspresi wajahnya tampak serius dan geram seakan menahan emosi yang amat sangat.
"Ya, aku dan Taehyung telah bertunangan! Kami akan menikah dalam waktu dekat ini. Apa kau puas sekarang?!" Jawabku dusta, aku terpaksa melakukannya karena mungkin hanya dengan cara ini Jeon Jungkook menyerah dan tak mengangguku lagi.
Dapat kulihat keterkejutan diwajah Jungkook sekarang, kedua mata coklatnya membulat sempurna dan gerakan rahangnya kaku seketika.
"Aku tak percaya! Apa kalian pikir aku bodoh dengan trik konyol ini?!" Ucapnya keras kepala.
"Kami yang menjalaninya bukan anda Mr. Jeon, jadi silahkan anda fokus saja pada istri anda sendiri." Taehyung menyahut tiba-tiba.
Buuuggg!!!
"Sialan! Kau sengaja memancingku Kim Taehyung!"
Semua terjadi begitu cepat dan tanpa aku duga, Jungkook tiba-tiba memukul wajah Taehyung dengan cukup keras hingga aku menjerit kaget. Taehyung pun terhuyung mundur dengan serangan mendadak itu.
"Jeon Jungkook, kau gila!!!" Tegurku marah seraya mencoba menolong Taehyung saat itu juga, dapat kulihat sudut bibir Taehyung sedikit pecah dan berdarah.
"Kau sinting!! Pergilah kau dari sini sebelum aku berteriak dan kau akan tidak punya muka lagi untuk berada disini!!" Ancamku serius.
Jungkook mengepal erat kedua telapak tangannya dengan menggertakkan giginya, tatapan matanya tajam melihatku dan Taehyung seakan ia menahan emosi yang besar dalam dirinya pada kami berdua.
"Ini peringatan untukmu Kim Taehyung agar kau tak ikut campur dengan urusan pribadiku! Dan kau Jung Lalisa, aku tak akan menyerah hanya karena omong kosongmu itu!" Ucapnya dengan wajah serius kemudian dia berlalu pergi begitu saja.
"Ya, Tuhan. Kau tidak apa-apa Taehyung?!! Maafkan aku, kau jadi seperti ini.." Ucapku menyesal dengan wajah cemas dan merasa bersalah melihat keadaan Kim Taehyung sekarang.
"Aku tak apa-apa, Lisa. Kau jangan khawatir. Yang penting sekarang Jeon Jungkook tidak akan menganggumu lagi dalam waktu dekat ini." Sahutnya menenangkan dan aku hanya mengangguk menatap Kim Taehyung dengan rasa bersalah.
©©©©
Beberapa hari setelah kejadian pemukulannya pada rekan bisnis sekaligus rivalnya, Kim Taehyung. Jeon Jungkook banyak menghabiskan waktunya hanya dengan minum-minuman keras. Ia tampak frustasi dan marah karena mendengar dari mulut wanita yang dicintainya selama ini, kalau dia telah bertunangan dengan Kim Taehyung.
Bagaimana tidak? Itu adalah pukulan terberat dalam hidupnya. Disaat ia bertekad ingin melepas Eunha dari hidupnya dan ingin kembali merajut cinta dengan wanita yang dicintainya selama ini, ia justru mengentahui kenyataan Lisa akan menikah dengan pria lain.
"Tidak, aku tidak akan membiarkan ini terjadi!!" Jungkook berseru dalam hati.
Karena itu selama beberapa hari ini, Jungkook terlah menyuruh seseorang untuk mematai- matai Lisa, sama seperti yang ia lakukan saat di Busan dulu ketika awal pernikahannya bersama dengan Eunha.
Dalam hati Jungkook memiliki keyakinan kalau Lisa telah berbohong dan hanya ingin mengancamnya saja. Ia yakin kalau Lisa tidak akan semudah itu jatuh cinta pada laki-laki lain karena iya tau persis siapa itu Jung Lalisa.
Ia tak peduli kalau caranya ini salah atau benar, karena itu Jeon Jungkook selalu mencari sebuah kebeneran dengan caranya sendiri.
Sementara disisi lain, sejak Eunha mengentahui kenyataan kalau sang suami memiliki wanita lain dihatinya. Hidupnya tak lagi bahagia seperti sebelumnya, ia merasa hancur dan tak berarti. Ia merasa hari-hari yang dijalaninya selama ini bersama dengan Jeon Jungkook hanyalah kepalsuan.
Namun ia tetap bertekad untuk bisa membuat suaminya itu kembali jatuh cinta lagi padanya seperti dulu. Ia yakin kalau Jungkook hanyalah merasa kesepian karena sejak pernikahannya selama 4 tahun belum juga diberikan keturunan.
Untuk wanita yang dimiliki kelainan jantung sejak lahir seperti dirinya, kemungkinan memiliki anak adalah sangat kecil. Namun Eunha tak akan menyerah begitu saja, ia akan berusaha melakukan apapun untuk bisa memiliki seorang anak dengan Jeon Jungkook karena ia yakin hanya jalan itu satu-satunya agar Jungkook bisa kembali padanya dan membatalkan niatnya untuk bercerai dengan dirinya.
..
..
Malam itu di dalam ruang kerja apartemen mewah miliknya, seperti biasa Jungkook duduk seorang diri menatap pemandangan malam Seoul dari jendela besar kaca yang ada didepannya dengan ditemani segelas minum stotch whisky ditangannya.
Ia tersentak saat ponsel di atas meja kerjanya bergetar, dengan segera ia mengambilnya dan mulai membuka isi pesan yang baru saja masuk dalam ponselnya itu.
Sebuah pesan dari seseorang yang ia perintahkan untuk menyelidiki Lisa dan Kim Taehyung.
Itu foto yang saya ambil tadi siang bos
Saat mereka berdua menghabiskan weekend bersama di pantai Eurwangni
Jungkook membaca pesan itu dengan seksama, dadanya sesak menahan emosi yang sangat amat saat membaca pesan itu, namun beberapa detik kemudian, kedua matanya kini tampak membulat sempurna dengan ekspresi tegang di wajahnya yang tak bisa ditutupi lagi saat Jungkook melihat dari foto-foto yang baru saja ia dapatkan itu, ia melihat Lisa dan Taehyung tidaklah berdua saja. Namun ada sosok lain yang ada bersama dengan mereka.
Dan sosok itu, ia sangat mengenalnya. Seorang anak kecil laki-laki berusia 3 tahun dengan rambut hitam dan wajah tampan yang begitu mirip seperti dirinya, anak kecil yang sama dengan yang ia temui beberapa minggu yang lalu, di Olympic Park.
"Haruto...??!!!!"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Biarkan Aku Pergi (END)
RandomAdikku eunha memang gadis yang manis sejak dulu, ia adalah putri kesayangan Mom dan Dad. Berbanding terbalik denganku yang selalu mandiri sejak kecil, karena kasih sayang Mom dan Dad memang sepenuhnya mereka curahkan untuk eunha selama ini. Jarak us...