Tahanan rumah

1.9K 142 3
                                    

"A-pa kau bilang, kook?!" Tanyaku memastikan dan Jungkook hanya menyunggingkan sebuah senyuman penuh arti padaku sekarang.

"Mulai saat ini kau tinggal disini dan kau tak bisa lari dariku lagi, Jung Lalisa," Jawab Jungkook sungguh-sungguh.

"Kau tak bisa seperti itu, Jungkook!" Aku berseru protes.

"Kenapa tidak?" Sahutnya acuh.

"Tentu saja karena kau adalah suami Eunha, adikku!!" aku berseru lepas kendali.

"Aku tak bisa menghalangi niatku, Lis! Apakah kau lupa perjanjian kita sehari sebelum pernikahanku? Kau adalah budakku, dan jika kau berniat pergi ataupun kabur dariku lagi kau akan tahu sendiri akibatnya, Jung Lalisa! Hidup adikmu dan seluruh keluarga Jung ada ditanganku, kau harus ingat itu baik-baik!!" Jungkook mengancam dengan tatapan tajam.

"Kau bajingan, sialan!!! Kau kejam!!!" Teriakku tak terima seraya kupukul wajah Jungkook didepanku sekenanya namun Jungkook tak peduli, ia bangkit dari ranjang dan mulai mengambil pakaiannya di lemari besar yang ada di kamar ini dan mengenakanya dengan sikap acuh.

Kutatap dia dengan tatapan nanar dan menahan emosi yang sangat dalam.

"Aku akan kembali petang nanti, akan kupastikan kau baik-baik dirumah ini karena aku telah menyuruh beberapa orang untuk menjagamu agar kau tak bisa kabur dari rumah ini, Jung Lalisa." Jungkook yang mengucapkan kalimat itu dengan jelas sebelum ia berlalu pergi dari pandanganku.

"Brengsek kau, Jeon Jungkook!!!" Aku berseru emosi dengan melempar vas kecil di meja nakas sebelah ranjang dan melemparnya begitu saja di pintu kamar hingga hancur berkeping-keping.

©©©©

Pagi itu disebuah mansion mewah, seorang wanita dengan rambut hitam panjang terbangun di sebuah ranjang besar di dalam kamar mewah itu. Ia adalah Jung Eunha yang kini resmi menjadi istri Jeon Jungkook sejak kemarin malam.

Dengan sedih ia meraba sisi ranjang yang ia tiduri dengan sebelah tangannya. Karena ia tak mendapati sang suami tercinta tidur dan berada di sampingnya. Di saat malam pertama mereka. Malam pengantin yang harusnya ia bisa ia rasakan semalam telah hilang karena Jungkook harus pergi mendadak malam itu, ada hal penting yang harus dilakukan. Itu alasannya sang suami padanya.

Mau bagaimana lagi? Eunha tak sanggup untuk menolaknya, karena ia ingin menjadi istri tak pembangkang dimata Jungkook, suaminya sekarang. Mau tidak mau ia harus mengerti dengan keadaan, kalau suaminya memang orang sibuk yang gila kerja. Ya, itu yang ia tahu dan ia mencoba untuk memahami, meskipun berat, Eunha mencoba untuk bisa melewatinya dengan baik. Karena walaupun semalam ia tak bisa bersama dengan Jungkook, namun masih banyak malam-malam lain ia bisa menghabiskan waktu bersama sang suami tercinta, karena itu ia tak mau terburu-buru dan banyak menuntut.

Kini Eunha tampak menyisir rambutnya, dan menatap pantulan bayangan dirinya lekat-lekat dalam cermin itu.

Walaupun gurat kesedihan ada diwajah cantiknya sekarang namun senyum tak lepas dari bibirnya kini. Ia tersenyum karena bahagia telah resmi menjadi Nyonya Jeon, pemilik mansion mewah ini. Memiliki suami yang tampan dan kaya raya adalah impian para gadis bukan? Dan Eunha beruntung memiliki keduanya.

Kebahagiaannya sudah terasa lengkap karena ia berhasil menjadi nyonya besar Jeon. Kekurangan yang ia miliki ia anggap sebagai anugerah karena kebahagiaan selalu ia dapatkan selama dalam hidupnya selama ini.

Lamunannya buyar saat seseorang membuka pintu kamar dan senyum mengembang di wajah Eunha sekarang.

"Jungkook!! Kau sudah pulang!" Serunya tenang.

Jungkook membalas senyum istrinya itu dan berjalan menghampirinya dengan langkah mantap.

"Hay sayang... kau sedang apa?" Tanyanya lembut seraya mencium mesra pipi istrinya itu.

"Aku sedang menunggumu..." Sahut Eunha tersenyum malu-malu.

"Apakah kau merindukanku, hmm?" Goda Jungkook.

"Tentu sayang, karena aku bangun dan tak mendapatimu tidur disebelahku" Sahut Eunha dengan wajah sedihnya.

"Maafkan aku, sayang... aku banyak pekerjaan semalam, karena ada hal yang sangat mendesak yang harus dibereskan semalam, kau tidak kecewa kan?" Jungkook berusaha menjelaskan dengan memeluk tubuh istrinya lembut.

Eunha menggeleng pelan.

"Kau jangan khawatir sayang, aku baik-baik saja, aku akan sabar menantimu" ucapnya lirih.

"Terima kasih sayang, sungguh beruntung aku memilikimu sebagai istriku" Sahut Jungkook dusta.

"Kalau begitu, aku harus siap-siap berangkat ke perusahaan sayang... karena hari ini akan ada rapat penting dikantor" ucap Jungkook kemudian seraya melepaskan pelukannya pada sang istri.

"Iya..." Eunha menyahut lirih.

Kemudian Jungkook pun berjalan menuju kamar mandi saat itu juga, Eunha hanya menatap punggung suaminya dengan tatapan lemah, gurat rasa kecewa sedikit ada di wajahnya sekarang.

©©©©

Aku berjalan mondar-mandir seperti orang gila didalam kamar. Kesal karena tak bisa keluar dari villa terkutuk ini. Aku tak habis pikir akan berakhir terkurung di villa milik Jungkook sekarang.

Apa yang harus aku lakukan? Aku harus bagaimana agar bisa keluar dari villa milik pria brengsek itu?!

Tapi jika aku kabur, Jungkook akan berbuat nekad mencelakai adikku. Eunha atau bahkan keluargaku. Keluarga yang tak pernah menghargai dan menganggap keberadaanku selama ini. Aku tersenyum pahit jika mengingatnya.

Jika saja, Jungkook tidak menolongku semalam, entah apa yang terjadi padaku saat ini? Mungkin aku akan berakhir dengan mengenaskan di rumah sakit atau bahkan... Ah! Aku tak bisa membayangkan semua itu. Karena itu jauh dalam hatiku, aku masih bisa bersyukur Tuhan masih menyayangiku dan berada di pihakku.

Kubuka jendela besar yang ada dikamar ini dan kulihat pemandangan yang cukup mengejutkanku karena aku melihat ada beberapa penjaga yang menjaga pintu gerbang villa besar ini sekarang.

Astaga, ternyata yang Jungkook ucapkan itu benar. Pria menyebalkan itu tak main-main dengan ucapannya tadi. Sampai sekarang aku tak habis pikir dengan jalan pikiran Jungkook padaku. Apa ia benar-benar berpikir kalau aku akan kabur dari villa ini sampai-sampai ia menyewa beberapa orang penjaga untuk menjaga rumah ini?

Aku mendesah dan membuang nafas ini dengan berat. Berpikir bagaimana menghabiskan waktu seorang diri di villa besar ini sungguh membuatku frustasi.

Kubuka lemari besar yang ada didepanku sekarang dan aku cukup tercengang dengan apa yang kini terlihat didalamnya.

Sungguh Pria mesum!!!

Bagaimana bisa ia menyimpan banyak pakaian wanita didalam kamar ini? Dan lingerie dengan berbagai model yang ada seakan membuat kedua mata ini ternoda!

"Pantas saja ia semalam mengganti pakaian kotorku dengan lingerie memalukan ini!" Gerutuku kesal.

Apa Jeon Jungkook sungguh berniat memiliki gundik dalam hidupnya?! Hingga ia bisa menyiapkan semua fasilitas mewah ini di dalam villa besar dan mewah ini??

*****

Biarkan Aku Pergi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang