Kau milikku

2.2K 159 5
                                    

Malam itu juga Jungkook membawa Lisa ke villa miliknya. Ia harus bertindak tegas agar Lisa tak kabur darinya lagi. Karena sejatinya semua yang ia lakukan selama ini adalah untuk bisa bersama dengan Lisa kembali.

Menjadi sosok Jungkook yang sekarang, kaya dan sukses, hingga menikahi putri kedua dari keluarga Jung hanya agar bisa membuat Lisa kembali padanya lagi.

Sejauh ini rencananya telah berhasil namun melihat kenyataan kini wanita yang dicintainya itu pergi dan berbuat konyol dengan mencelakai dirinya sendiri membuat hati Jungkook hancur.

Ia mencintai Lisa namun ia juga membencinya karena luka di masa lalunya membuat ia menjadi sosok Jungkook yang sekarang.

Ia baringkan tubuh itu diranjang besar king size miliknya. Mengganti pakaian yang Lisa kenakan dengan lingerie yang sudah ia siapkan di dalam lemari kamar itu. Bau alkohol yang tajam begitu menusuk hidungnya sekarang.

"Kau berani-beraninya berusaha kabur dariku dan bahkan mabuk hingga sampai seperti ini! Lihat saja, akan aku berikan kau pelajaran Jung Lalisa agar kau tak bisa lari dariku lagi!"

Setelah membersihkan tubuh Lisa dan mengganti semua pakaian dengan lingerie tanpa mengenakan dalaman, Jungkook pun melepas pakaiannya sendiri dan kemudian berbaring di samping Lisa yang masih tak sadarkan diri.

Ia tak ingin bercinta malam ini, karena ia tak tega melihat kondisi Lisa yang menyedihkan. Malam ini ia hanya ingin memeluk dan bersama wanita yang dicintainya itu, sama seperti dulu saat mereka masih bersama memadu kasih dan cinta.

Tatapannya tak lepas menatap wajah cantik yang selalu membayangi hidupnya selama ini. Mengelus lembut pipinya dan menciuminya dengan penuh sayang.

Seharusnya ini adalah malah pertamanya dengan Eunha, istrinya namun ia sama sekali tak berniat menyentuh wanita itu. Karena hatinya masih pada Lisa yang tak lain sekarang adalah kakak iparnya sendiri.

Apakah ia egosi? Tentu saja cintanya egois namun Jungkook tak peduli karena hanya dengan cara itu Jung Lalisa bisa kembali padanya.

"Hmm..."

Jungkook mendengar Lisa bergumam.

"Kalian jahat... hiks!" Jungkook melihat air mata mengalir di pelupuk mata Lisa. Berbagai pertanyaan ada didalam pikirannya sekarang. Apakah wanita ini bermimpi? Lantas kenapa ia sampai menangis dalam tidurnya?

Selama ia mengenal Jung Lalisa selama itu ia hampir tak pernah melihat Lisa menangis, bahkan tidak pernah.

Lisa yang ia kenal dulu adalah sosok mandiri, tegar, dan kuat bukan rapuh apalagi cengeng. Melihat sosok Lisa yang sekarang terlihat rapuh membuat hatinya sakit.

Dengan penuh sayang iapun menghapus air mata yang mengalir di pipi Lisa, mengelus rambutnya dengan penuh sayang.

"Kau bersamaku Lisa, akan kupastikan kau aman bersamaku," Bisiknya lembut.

©©©©

Suara kicau burung membuatku terbangun.

Aku mencoba membuka mata ini yang masih terasa berat dan yang pertama kali yang kulihat adalah langit atap-atap bangunan yang sedikit aku kenal.

"Ah, aku pusing sekali," Keluhku seraya memegang kepalaku dengan satu tangan dan mencoba untuk setengah bangun.

Kini aku menyadari kalau sekarang aku berada di sebuah ranjang mewah yang kukenal dengan memakai lingerie warna hitam yang sangat kontras dengan warna kulit tubuhku.

"Ba... gai... mana bisa..??" Tanyaku tak percaya karena terakhir yang kuingat adalah aku berada di sebuah bar dan klub, mabuk dan -

"Astaga?!!" Aku berseru kaget menyadari sosok yang kini tampak terbaring disampingku dengan wajah tampannya yang sangat ku kenal.

"Jungkook?!!! Bagaimana bisa dia ada disini?!! Bukankah ia harus bersama dengan Eunha, istrinya?! Aku bertanya dalam hati dengan masih tak percaya pada yang ku lihat didepan mataku sekarang.

Namun belum sempat aku bangun sepenuhnya, sebuah tangan menghalangi niatku dengan mengenggam erat salah satu pergelangan tanganku.

"Kau mau kemana? Kau tak bisa pergi dariku, Lis!" Ancam Jungkook dengan tatapan tajam yang kini melingkupiku.

"Lepaskan aku Jungkook! Kau tahu kan ini salah!" Seruku mencoba memberontak.

"Tidak! Karena kau adalah milikku! Budakku! Kau harus ingat itu, Lis!!" Sahut Jungkook tetap mengenggam erat pergelangan tanganku.

"Kau adalah suami Eunha! Bisa tolong lepaskan aku dan jelaskan kenapa aku bisa berada di villa mu lagi?!!" Tanyaku marah.

Jungkook bangun setengah badan dapat kulihat kini kulit tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang. Tubuhnya yang seakan terpahat sempurna membuat seakan mataku ternoda. Aku melotot seketika saat itu juga dan berusaha menutup kedua mata ini dengan kedua telapak tanganku.

"Dan bisa tolong jelaskan kenapa kau telanjang seperti itu, Jeon Jungkook?!!" Tegurku kesal.

"Heh, sejak kapan kau jadi pemalu, Lisa sayang. Bukankah kau sudah berapa kali melihat tubuh polosku ini." sindir pria tak tahu malu mengejek.

"Jungkook!! Bisa tolong jelaskan padaku!!??" Pekikku sekali lagi.

"Menurutmu apa yang dilakukan seorang pria jika tidur dengan tubuh polos bersama dengan seorang wanita yang hanya mengenakan lingerie menggoda seperti yang kau kenakan itu?" Jungkook mencibir seraya menaikkan sebelah alisnya dengan gerakan menggodaku.

"Kau bajingan, mesum!! Bagaiman bisa kau melakukannya saat aku mabuk dan tak berdaya?!!! Seruku marah kucoba kutendang dia dengan sebelah kakiku namun dengan sigap Jungkook berhasil menangkap kakiku hingga membuatku jatuh terbaring kembali disisi ranjang.

Dengan cepat Jungkook pun kini mengungkung tubuhku dengan tubuhnya diatasku. Tatapan kami bertemu saat itu juga, dapat kurasakan hembusan nafasnya yang hangat menyapu lembut wajahku kini. Rambutnya yang berantakkan semakin menambah liar penampilannya sekarang.

"Jika bukan karena aku, kau sudah habis dimakan 3 pria hidung belang semalam, Jung Lalisa. Bukankah lebih baik aku yang memakanmu daripada mereka yang memakanmu?" Sindirnya padaku.

"Kau-" Tak ada bantahan yang bisa kuucapkan padanya sekarang. Karena aku sendiri tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang.

"Aku mau pulang," Lirihku kemudian seraya membuang muka dari tatapan wajahnya padaku yang mendominasi.

"Tidak!"

"Kenapa?!"

"Karena kau adalah budakku!"

"Bukan berarti aku menjadi budak nafsumu, Jeon Jungkook!!" Seruku marah.

"Kau milikku dan selamanya menjadi milikku, bukankah aku sudah berulang kali mengatakannya padamu!!" Sahut Jungkook keras kepala.

"Kau suami dari adikku, kau harus ingat itu, Jeon Jungkook!!" Bantahku keras.

"Aku tak peduli!! Karena hanya kau yang ku inginkan!!" Jungkook menyahut lantang.

Seketika itupun aku tercekat dengan ucapannya. Dengan wajah serius dan tatapan memohon aku berkata.

"Sadarlah, Jungkook. Aku mohon... Jika kau ingin menyakitiku sakiti lah aku tapi tidak untuk Eunha..."

"Itu urusanku, bukan urusanmu." Jawabnya ketus.

"Baiklah kalau begitu aku akan tetap pergi!!" Ucapku seraya bangkit dari ranjang.

"Tidak semudah itu!" Jungkook berseru menghalangiku dengan tubuhnya.

"Sampai kapan pun kau tak akan bisa pergi dariku, Jung Lalisa karena mulai sekarang kau akan tinggal disini bersamaku!" Ucapnya begitu jelas dan lantang.

"Apa?!!!!!"

****

Biarkan Aku Pergi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang