SOMEDAY 04

56 51 56
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

04

COWO IDAMAN

"Lu tau nggak kenapa matahari panas?" Ega bertanya disela-sela makan siangnya di kantin.

"Nggak," jawab Dimas tak tertarik.

"Karena yang dingin cuma sikapmu padaku, awokawok."

Dimas memasukkan baksonya ke dalam mulut Ega yang terbuka lebar lalu berkata, "lama-lama gue cor juga tuh mulut."

Ega terbatuk-batuk akibat keselek bakso urat, meskipun kesal Dimas tetap membantunya minum.

"Woy! Senyum-senyum mulu liatin siapa sih hem? Oh dikel dari kelas X IPS II itu?" Tania menggoda Lia yang diam-diam sedang curi pandang pada Dimas dan Ega.

"Apasih Tan," katanya malu-malu.

Cewek berpenampilan tomboy itu meletakkan mangkuk baksonya di depan cewek imut berambut sebahu itu.

"Angkatan sekarang spek seleb ya, liat tuh rambut di cat warna warni, muka tebel sama bedak, ada juga yang kinclong kek ketumpahan minyak, coba angkatan kita kucel, dekil, ingusan, duh nggak banget deh," katanya panjang lebar.

"Haha, jujur banget Tan," kata Lia sembari tertawa kikuk.

"Tipe cowok lo kaya apa Li? Humoris kah, yang cuek dingin gitu, atau yang cool?"

"Em, belum tau sih," ucapnya sembari menyelipkan rambut ke belakang telinga.

"Menurut penelitian gue, cowok humoris tuh ngangenin, kek ada aja bahan candaannya jadi nggak ngebosenin, terus kayak bisa aja bikin kita ketawa, asik kan kalo punya cowok kek gitu," katanya panjang lebar sembari mengaduk-aduk baksonya.

"Hooh," katanya, tapi sebenarnya dia tidak menyimak ucapan temannya, dan malah asik memperhatikan kedekatan Dimas dan Ega di meja sebrang.

"Woy! Lo dengerin gue ngomong nggak sih?"

"Eh iya, denger kok denger, haha jadi kapan?"

Sebelah alisnya terangkat dia bertanya balik, "kapan apanya?"

"Lah tadi katanya mau nonton KKN di desa pargoy, kapan?"

"Tau ah!" ucapnya kesal lalu melahap bakso ukuran jumbo sekali suap.

"Eh, kok ngamuk haha, becanda kok becanda."

Tania mengunyah bakso di dalam mulut, kemudian berkata, "tapi cowok cuek tuh lebih menggoda deh, kek dingin-dingin gimana gitu. Bikin nagih, ibarat es krim nih ya, meskipun dingin tapi manis, siapa coba yang nggak suka es krim, menurut lo gimana Li?"

"Hah?"

"Tuh kan! Lo nggak dengerin gue lagi!"

"Baksonya telan dulu baru ngomong, kan jadi nggak jelas kamu ngomong apa," ucapnya.

"Bilang aja nggak dengerin."

Lia meletakkan telapak tangannya di kedua pipi Tania dan menekannya, lalu berkata, "jadi kamu suka yang mana? Cowok humoris atau cowok cuek?"

Tania menggeleng, ia berkata, "sukanya yang imut, kaya lo."

Kini Lia mencubit pipinya sampai mengembang. "Bisa aja."

"Kak, duitnya jatuh nih," ucap Chiko sembari mengambil duit lima ribu di lantai.

"E-eh iya thanks," ucap Tania tanpa mengedipkan mata.

"Oke," katanya dengan senyum tipis lalu pergi menghampiri meja Dimas dan Ega.

"Woy, liatin mulu, naksir ya?" Goda Lia.

"Ahhh, cowo cool kaya dia keren banget," katanya.

"Sheesshh."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lmao gan

⭐ ✉

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang