SOMEDAY 10

33 35 3
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

10

HBD

     Seperti hari-hari biasa, Dimas bangun paling awal untuk menyiapkan sarapan nasi goreng telor mata sapi dan membangunkan Ega. Berlari mengejar angkot lalu sesampainya di kelas dia akan membuka buku komiknya di bangku pojok paling belakang.

Tapi hari ini dia merasa ada yang berbeda, sudah waktunya masuk tapi tak ada seorang pun di dalam kelas kecuali Ega, yang langsung tiduran di mejanya begitu sampai kelas.

"Woy kebo," ucap Dimas sembari menendang tulang kering Ega.

"Sakit anjir!"

Dimas menatap sekelilingnya dan berkata, "ada yang aneh nggak sih?"

Ega mengangkat bahunya dan bersiap untuk tidur lagi sembari berkata, "nggaklah, biasa aja."

Dimas pun menghela napas dan kembali membaca komiknya.

"Ah! Kebelet boker!" Ega langsung berlari ke luar kelas, meninggalkan Dimas seorang diri.

Kegelisahannya kembali muncul begitu bel masuk sudah lewat dua puluh menit, namun tak ada satupun batang hidung yang memasuki kelas, begitu juga dengan Ega yang sudah tiga puluh menit di kamar mandi.

"Hari ini nggak libur kan? Tuh bocah ketiduran di wc  apa gimana? Baiknya gue ke ruang guru kali yah?" Pikiran Dimas saat ini berkecamuk.

Dan pada saat itu, Ega muncul membuka pintu sembari membawa kue berhias lilin berbentuk angka 17 dan diikuti teman sekelasnya yang heboh meniup trompet juga gelembung sembari menyanyikan lagu ulang tahun.

"Happy sweet seventeen Dimas Ishaq!" ucap teman-teman sekelas.

"Met ultah Dim," ucap Ega.

Dimas tak bergeming ditempatnya seperti dipaku.

"Ntar lilinnya meleleh loh, buruan di tiup, gua tau lu mau mewek, tapi jangan sekarang," kata Ega sembari menjulurkan kue ke depan Dimas.

"Ah, plis so sweet banget!" celetuk Echa sembari memotret Dimas dan Ega.

Dimas menggigit bibir bawahnya lalu berkata, "ultah gue besok guys bukan sekarang."

"WHAT THE FUCK!" Sekelas berteriak tak menyangka.

"Loh? Besok yah?" Ega menggaruk kepalanya.

"Lo gimana sih Ga, ngasih info nggak sesuai!" Protes teman-teman bersiap menghakimi Ega.

"Sebenernya hari ini ulang tahun saya," ucap pria berkumis yang dandanannya necis berambut klimis dari depan pintu.

Semuanya menoleh ke arah suara sembari menjatuhkan rahangnya.

"Terimakasih sudah mengingat ulang tahun saya dan merayakannya, saya amat terharu dan ingin menangis saat ini juga hohoho," ucapnya sembari mengusap mata.

"Loh, pak guru?"

Pak guru menghampiri Ega dan meniup lilin di atas kue yang Ega pegang, lalu berkata, "saat ini saya merasa muda lagi."

"Bisa gitu ya pak."

"Khusus hari ini kalian semua saya traktir makan di mekdi sepuasnya!"

"MANTAB JIWA! HIDUP PAK KUMIS!"

"LESGOW GES KITA KURAS DOMPET BELIAU!"

"HOHOHOHO."

Tiba-tiba Ega menahan bahu Dimas lalu meletakkan gelang hitam ke telapak tangannya.

"Besok kelamaan, jadi gua kasih ini aja sekarang, pake ya ini gelang bukan sembarang gelang tapi jimat keberuntungan, gua juga pake nih," katanya sembari menunjukkan gelang yang sama di pergelangan tangannya.

"Nggak percaya gituan, tapi thanks," kata Dimas sembari memakainya.

"Sori Dim, sebenernya itu gelang dapet bonus beli ayam goreng kemarin, gua nggak ada duit beli hadiah mahal buat lu, lagian sayang juga duitnya," ucap Ega di dalam hati merasa bersalah.

"Ega ngasih gelang couple ke Dimas! Ah kapal gue berlayar semakin didepan! Gemes banget plis!" Jiwa fujho Echa meronta-ronta.

"Jangan kumat sekarang deh, buruan makan ayam gratis!" ucap Fiko sembari menarik pergelangan tangan Echa.

"Jangan kumat sekarang deh, buruan makan ayam gratis!" ucap Fiko sembari menarik pergelangan tangan Echa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LMAO GAN

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang