⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEDAY
23
(Extra part 1)
MUSIBAH
"Buruan Ega! Lelet banget dah! Gue tinggal nih!" Dimas berteriak di depan kosan.
Ega buru-buru keluar dan mengunci pintu. "Iya iya ah! Nggak sabaran banget jadi orang."
"Kalo gue telat, gue bikin mampus lo!"
Ega menelan ludahnya dan berlari mengejar Dimas menuju angkot. Mereka berdua harus berdesak-desakkan di dalam angkot yang sempit ini sampai di depan gerbang sekolah.
¤¤¤
"Mampus, udah dikunci gerbangnya," ucap Ega sembari gigit bibir.
Dimas langsung berlari menuju belakang sekolah.
"Eh, Dimas! Lu mau kemana dah?" Ega pun mengikutinya.
Dimas menatap tembok setinggi dua meter di depannya, ia mundur beberapa langkah ke belakang, mengambil ancang-ancang dan hap! Melompati tembok dengan tangannya sebagai tumpuan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pict referensi
Rahang Ega sempurna menyentuh tanah. Dan ia semakin yakin bahwa kekuatan anime sudah menyertainya.
"Buruan Ga!" teriak Dimas dibalik tembok.
"Ha, emang lu doang yang bisa gua juga bisa kali, kecil ini mah," ucapannya 5 menit yang lalu, "kayaknya lu harus selamat sendirian, Dim. Lupain aja gua."
"Bacot! Lo tinggal lompat aja sih!" seru Dimas geregetan.
"Ini terlalu tinggi buat gua daki, Dim."
Dimas mengusap wajahnya kasar dan tiba-tiba melihat tangga di semak-semak. "Nih pake tangga!"
"Ah, padahal gua mau bolos."
Begitu Ega berhasil melewati tembok, tiba-tiba seorang guru lewat.
"Hey kalian berdua ngapain!?"
"Eh Pak, k-kita lagi nyari dompet, tadi jatoh disini," kata Ega sembari menyikut perut Dimas.
"Dikira saya nggak liat kalian manjat tembok barusan!? Ikut saya!"
"Mampus lo hari ini," kata Dimas melirik Ega tajam.
¤¤¤
Setelah mendapat kecaman dari guru BK, Dimas dan Ega mendapat hukuman membersihkan gudang sekolah sore itu.
"Lu marah sama gua?" Ega bertanya sembari mengekori Dimas.
Dimas tak menyahuti dan membuka pintu gudang, ia lemas seketika melihat keadaan gudang yang seperti kapal pecah.
"Ah, shit," ucap Ega sembari mendesah panjang.
"Buruan ambil sapu sama pel," kata Dimas ketus.
Mereka berdua membersihkan gudang dengan hening. Ega mengepel lantai sedangkan Dimas membereskan barang-barang ke lemari. Tiba-tiba lantai yang Dimas injak licin sehingga ia terpeleset dan menabrak rak buku.
"Eh, ati-ati jatuh!" Teriak Ega.
"Telat goblog," kata Dimas sembari mengusap bokongnya.
"Eh, Dimas awas!"
Bola globe yang berada di atas rak setinggi satu meter itu bergoyang dan Belum sempat Dimas menghindar, bola itu sudah jatuh. Namun, Ega sigap melindungi kepala Dimas dengan lengannya, sehingga globe itu tak mengenai kepala Dimas.
"Lu oke, bro?" tanya Ega sembari meringis kesakitan.
"Lupain gue, lo sendiri gimana!?" Dimas panik melihat lengan Ega yang memar.
"Nggak papa ini mah, shh," katanya, namun ekspresi wajahnya menunjukan yang sebaliknya.
Dimas berjongkok di depan Ega lalu berkata, "buruan naik!"
"Dim, perasaan yang sakit tangan deh bukan kaki," katanya sembari menggaruk tengkuknya.
"Biar cepet anjing!"
Ega tertawa lepas dan langsung naik ke punggung Dimas, ia berkata, "gua berat loh."
"Dosa lo dikurangi makannya!"
¤¤¤
Dimas membawa Ega ke UKS, perawat mengatakan lengan kanannya mengalami memar, waktu yang dibutuhkan untuk sembuh kurang lebih selama seminggu.
"Kata orang-orang dibalik musibah ada kebaikan, ternyata no tipu-tipu ya bro, gua jadi dapet jatah libur, hahaha," kata Ega sembari duduk di tepi ranjang UKS.
"Cuma lo doang kayaknya, sakit malah seneng," ucap Dimas melenggang pergi.
"Gua nggak digendong lagi, Dim?"
"Punya kaki, kan?"
Ega mencebikkan bibirnya, lalu berlari menghampiri Dimas. "Tungguin dong, nggak setia kawan banget."
"Bacot."
¤¤¤
Selama itu pula Dimas yang harus mengurus makan sampai memandikan Ega, memakaikan baju dan menyuapinya.
"Gila aja anjing, emang gue emak lo!" Dimas berteriak frustasi sembari membanting spons mandi ke lantai.
"Cuma sampe seminggu kok, hehe," ucap Ega sembari nyengir lebar.
"Hehe, matamu!"
"Kan, lu sendiri yang ngomong mau mampusin gua, jadi kejadian beneran, deh," ujar Ega.
Dimas mendengus sembari ngebentak, "diem lo!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.