SOMEDAY 41

6 7 0
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

41

(Extra part 2)

TENDA

Setelah sampai di tempat yang luas para cowok di tiap kelompok mendirikan tenda, sementara para cewek hanya membantu melihat dan mengomentari.

"Itu kok miring kanan sih, bisa bikin nggak sih, nggak becus amat jadi lakik," tutur Mawang sembari menunjuk-nunjuk tenda yang sedang dibuat.

"Diem lo lampir! Bikin kaga, nyerocos mulu, direktur lo!" seru para cowok sembari menatap Mawang kesal.

"Nyenyenye," gumam Mawang lalu melengos pergi.

Chiko mengusap peluh di dahinya, lalu tersenyum sembari tos kepalan tangan dengan teman-temannya, tenda yang kelompoknya buat sudah berdiri sempurna.

"Chiko, gue setenda ya sama lo," ucap Mawang sembari berlagak sok manis di depan Chiko.

Chiko mengangkat alisnya lalu berkata, "nggak bisa dong, kan tenda cewek dipisah."

Mawang mengerucutkan bibirnya kecewa.

Semua tenda sudah tegak paripurna. Ada dua tenda besar untuk masing-masing cewek dan cowok perkelas, tendanya cukup besar untuk menampung dua puluh orang.

¤¤¤

Sementara itu tenda kelas X IPS II masih di proses, karena para cowok lebih banyak bermain-main ketimbang serius mendirikan tenda, sehingga para cewek harus turun tangan, hanya sebagiannya.

"Woy kerja yang serius dong!" ucap Alin sembari berteriak geram, "main-main mulu kapan beresnya!"

"Hadeh, males banget kek gini, banyak nyamuk panas lagi!" gerutu Dea sembari berteduh di bawah pohon.

"Hoy, minggir lu," ucap Ega yang sedang bersembunyi sembari nyebat.

"Anjrit kaget! Ega lo ngagetin deh," ucapnya sembari duduk disebelah Ega.

"Gua bilang minggir malah duduk disini, lu nggak ngerti bahasa manusia ya?"

"Hehe, mau nemenin lo aja disini," ucapnya sembari menyangga dagu dengan tangan.

Ega mematikan rokoknya lalu melenggang pergi menghampiri Dimas yang tampak kesusahan membuat tenda sendirian.

"Ih Ega mah, ditemenin malah pergi, huh," gumam Dea dengan wajah ditekuk.

¤¤¤

Menjelang sore hari para murid menyiapkan kayu bakar yang ditumpuk menjadi gunung untuk persiapan api unggun nanti malam.

Dimas duduk di dalam tenda sembari menggeledah isi ranselnya, ia tampak panik saat tak menemukan benda yang ia cari dimana pun.

"Anjim dimana sih," lirih Dimas.

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang