⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEDAY
28
(Extra part 6)
SALAH PAHAM
Dari hari itu Dimas selalu pulang larut malam dan tak fokus di kelas, tak jarang pula terkena teguran guru sampai dihukum. Seminggu yang lalu Ega sudah melepas perbannya, lukanya juga telah membaik.
"Lu lagi kenapa sih akhir-akhir ini!?" Ega membanting ponselnya ke sofa begitu Dimas pulang.
"Gue capek, Ga," katanya dengan suara lemas.
"Gitu terus kalo gua tanya, Kalo ada masalah tuh ngomong, bukan begini caranya, Dim!"
"Bangsat, gue bilang gue capek anjing!" bentak Dimas sembari menendang tempat sampah sampai isinya berceceran.
Ega mengeraskan rahangnya dan tanpa pikir panjang ia langsung meninju rahang Dimas sampai tubuhnya oleng.
"Brengsek!" maki Ega lalu menyambar jaketnya dan keluar dengan jengkel.
¤¤¤
Malam itu Ega menginap di rumah Chiko. Ia menjadikan Chiko sebagai tempat curhatnya, karena kepribadiannya yang menyenangkan, disamping itu juga, hanya Chiko yang bisa ia ajak berbincang saat ini.
"Coba lo tanya baik-baik sama Dimas, kali aja dia lagi dalam keadaan sulit," ucap Chiko setelah mendengar cerita Ega.
"Udah Chik, tapi dia nggak mau jujur sama gua, mesti gimana lagi?"
"Yaudah gini aja, besok gue bantu bujuk sebisa gue, kalo dibiarin aja takutnya tuh anak gelap mata," katanya, "gue udah kenal Dimas dari kecil, dia nggak pernah bersikap kaya gitu kalo nggak ada masalah serius, pasti ada yang dia sembunyiin."
Ega menganggukan kepala setuju.
Chiko meminum susu kalengnya, lalu bertanya pada Ega, "lo suka sama Angel?"
Sontak Ega tersedak minumannya mendengar pertanyaan Chiko yang mengejutkan. Chiko membantu menepuk punggung Ega sembari tertawa pelan.
Protes Ega dengan wajah memerah. "Apaan sih, Chik!"
"Iya, sorry," katanya sembari senyum-senyum.
¤¤¤
Esok harinya Ega pulang ke kosan bersama Chiko. Ega menyernyitkan dahi melihat sepasang sepatu cewek di depan pintu, lalu prasangka yang selama ini ia pendam bagai air bah yang bocor menenggelamkannya.
Di dalam sana ia melihat Dimas yang sedang dipeluk cewek yang paling dia sukai, Angel.
"Kenapa nggak jadi masuk?" tanya Chiko melihat Ega yang menutup kembali pintunya pelan.