SOMEDAY 40

12 8 0
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

40

(Extra part 1)

STUDY OUTDOOR

     Setelah seminggu penuh otak mereka diperas oleh ulangan, kepala sekolah yang mulia dan agung mengadakan program class meeting sembari menjelajah alam selama tiga hari tiga malam. Banyak pro dan kontra dari para murid, namun keputusannya adalah mutlak, bulat dan tanpa gugat.

"Yes, i like hiking!"

"Ck, masa jelajah alam, kotor tau, banyak serangga!"

"Ntar gue mau gelud ah sama macan."

Desas desus para murid membicarakan program tersebut.

Jadwal keberangkatannya adalah hari ini. Pagi-pagi semua murid kelas X dan XI di absen oleh wali kelas masing-masing.

Pak guru kumis berkata setelah mengabsen kelas X IPS II, "udah lengkap semua ya. Inget, pulang jangan sampe kurang dan nambah tamu nggak diundang!"

"Tamu nggak diundang? Maksudnya setan?" tanya Arda.

"Ya sejenis kamu itu lah," jawab pak guru sembari mengupil, "masuk ke dalam bus satu-satu urut absen!"

Saat giliran Ega masuk, ia ditarik seseorang dan membawanya ke tempat yang lebih sepi.

"Lu apa-apaan sih!" bentak Ega menarik tangannya dari pegangan Aisha.

"Aku cuma mau ngasih kamu ini," ucapnya sembari meletakkan tas kecil ke tangan Ega, "jangan dibuang ya, siapa tau nanti dibutuhin."

"Ini apaan?" tanya Ega sembari menatap benda persegi itu.

"Kotak P3K, aku udah masukin beberapa jenis obat disana," ucap Aisha sembari tersenyum manis.

"Gua nggak bu—"

Belum sempat Ega menyelesaikan ucapannya, Dimas datang sembari menggertak, "Ega buruan, tinggal lo doang yang belum masuk!"

"Iya, bentar," ujar Ega sembari mengembalikan tas itu, namun keburu Dimas tarik.

"Sampe ketemu lagi," kata Aisha sembari melambaikan tangan.

¤¤¤

     Semua sudah masuk ke dalam bus dan siap untuk berangkat. Enam bus pariwisata itu pun perlahan bergerak menjauhi kawasan sekolah.

Bus kelas X IPS II sangat ramai. Fiko memutar musik dangdut koplo full bass di speaker, ada yang goyang pargoy, ada yang muntah, ada yang live streming, ada juga yang turu.

Terlebih lagi yang paling aneh dan langka, seorang Dimas Ishaq si wibu elit, tengah membaca buku manganya dengan semua keributan disekitar, ditambah jalanan yang berlubang membuat bus tak berjalan mulus.

"Dimas. Stop dulu baca komiknya, emang lu nggak mual apa," tutur Ega disampingnya sembari merebut buku itu.

"Nggak!" Dimas menepis tangan Ega kasar.

"Susah emang kalo udah jatuh cinta sama sesuatu," ujar Ega sambil berdecak lidah, lalu ikut goyang bersama yang lain.

¤¤¤

     Setelah empat jam perjalanan mereka pun sampai di tempat tujuan. Semua personel wali kelas kembali mengabsen murid-muridnya. Kemudian mulai merazia benda-benda terlarang yang mungkin murid-muridnya bawa.

"Heh keluarin benda yang ada di tas kalian!" seru pak kumis sembari menatap tajam anak didiknya.

"Ah sialan! Ngapain ada razia segala sih," gerutu Arda.

Pak kumis memeriksa tas Arda dan mengambil minuman beralkohol yang berkamuflase seperti air minum biasa, pak kumis memukul kepalanya sambil berkata, "pinter yah kamu, bawa minuman keras padahal masih dibawah umur."

Arda yang tidak terima turut protes. "Eh Pak, jangan dibawa dong!"

"Saya simpen," ujar pak kumis.

"Mau diminum sendiri ya, pak?" tanya Ilham sembari menatap curiga.

Pak kumis tak menjawab dan berjalan ke arah Ega. Dia berkata, "saya geledah tas mu."

"Geledah aja pak," ucap Ega dengan tenang sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana.

Pak kumis curiga karena ia tak menemukan barang mencurigakan di dalam tasnya, dia bertanya, "kamu nyembunyiin sesuatu ya?"

"Engga Pak, kan Bapak sendiri yang geledah tas saya," ucap Ega mengelak.

Pak guru menatap Ega sembari mengisyaratkan dia akan mengawasinya dengan dua jari, pak guru pun pergi memeriksa yang lain.

"Jenius banget gua," bisik Ega sembari menggosok pangkal hidungnya.

"Kalo lagi kek gini doang otak lo encer," kata Dimas sembari menutup kembali tasnya.

"The power of kepepet, awokawok," kata Ega sembari ngakak.

Arda dan Ilham menatap pak kumis intens lalu berbisik tajam, "saat pak kumis lengah kita ambil barangnya."

Pak kumis berkata dalam hati sembari menatap barang sitaan para muridnya yang menggunung, "untung banyak nih gue, muehehe."

Ega mengajak Dimas ke tempat sepi, lalu ia membuka hoodienya.

"Mau ngapain lo?" tanya Dimas curiga.

"Nih liat," katanya sembari memamerkan bungkus rokok yang ia rekatkan di dada dengan selotip.

"Goblog."

LMAO GAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LMAO GAN










SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang