SOMEDAY 29

7 6 0
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

29

(Extra part 7)

PELARIAN

     Ega naik KRL menuju kampung halamannya. Ia memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya malam itu dalam keadaan kusut.

"Kenapa lu? Pulang-pulang kaya kain pel, patah hati lu?" tanya perempuan cantik dengan rambut diikat kendor yang memakai daster dengan berbalut celemek.

Ega hanya melengos masuk ke dalam lift menuju ke kamar lalu mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.

"Si Mamet kenapa tuh mak?" tanya Eli, kakak perempuan Ega sembari mengupil.

"Tau tuh, lu tanyain sono, emak mau masak," kata emak lalu pergi ke dapur.

"Woy Mamet, gaya doang kek preman tapi gara-gara cewek nangis di pojokan, yahaha!" teriak Eli setelah naik ke atas.

"Brisik bangsat!" teriak Ega dari dalam kamar.

"Berani lu ama gua, hah!? Sini palalu gua pites!" Eli berteriak sembari menggedor-gedor pintu kamar Ega.

Iko yang merupakan adik Ega, menutup telinganya begitu keluar dari kamarnya, ia bergumam, "kapan rumah ini tenang?"

"Woy, Iko ambilin gua linggis, buru!" seru Eli galak.

"Buat apaan?" tanya Iko dengan wajah ngeri.

"Buat ngegetok kepalanya si Mamet," ucap Eli.

Matanya membulat, Iko bertanya antusias, "bang Mamet udah balik!?"

"Berisik banget anjing, keknya salah gua milih balik ke rumah, taik lah mending turu!" gerutu Ega sembari menutup telinganya dengan earphone dan memejamkan mata.

¤¤¤

     Ega keluar dari kamar dengan rambut merahnya yang acak-acakan disertai jejak air liur melintang di pipinya. Ia berjalan ke dapur dengan lemas.

Ega menguap lebar, lalu pengaduk sayur melayang kearahnya, ia berteriak, "sakit, Mak!"

"Makan, jangan nangis mulu!" seru emak galak.

"Siapa yang nangis, orang abis tidur juga," ucapnya sembari mengambil nasi.

Emak meletakkan ikan arwana goreng sambal ijo ke piring Ega, lalu berkata, "jangan berisik ntar kakak lu tau, emak sembunyiin buat lu, buruan makan."

"Emak," katanya dengan mata berkaca-kaca, "pedes banget, tapi enak makasih ya mak."

"Iya," katanya lalu kembali mencuci piring, "lu lagi ada masalah apa?"

Ega berhenti mengunyah sejenak ia berkata, "nggak ada."

"Jangan boong lu ama emak, kualat ntar."

"Ngeri amat," ucapnya, "biasalah mak, kaya nggak pernah muda aja."

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang