SOMEDAY 32

5 4 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SOMEDAY

32

MENANTI

     Pandangan Ega tak lepas dari ponselnya sejak semalam sampai di sekolah. Setiap ada notifikasi ia segera membuka handphone nya.

"Sialan, bukan dia," ucap Ega setelah melihat notifikasi masuk.

"Lagi ngapain sih lo?" tanya Dimas yang jengah memperhatikan Ega.

"Nunggu balasan chat dari dia," ucapnya sembari mesam mesem.

"Chat aja nggak dibales, apalagi perasaan. Inget kata tukang parkir," kata Dimas.

"2000?"

"Bukan yang itu tolol."

"Dim, gua nggak bisa mundur, gua udah terlanjur jatuh cinta sama dia," ucap Ega.

"Oh."

"Kok dia nggak bales-bales ya?"

"Positif thinking aja, mungkin dia lagi sibuk pacaran," kata Dimas sembari tertawa pelan.

"Heh, itu bukan positif thinking namanya, oneng!" geramnya sembari memiting kepala Dimas.

"Sakit bloon!" seru Dimas sembari mengusap kepala.

"Eh, lu mimisan goblog! Perasaan kaga kenceng-kenceng amat gua jitak lu," kata Ega sembari mencari tisu, "minta."

"Apaan sih, lo!?" gerutu Alin sembari berusaha meraih Ega.

"Darurat bu ketu!" kata Ega panik.

Dimas mengusap darah di hidungnya dengan telapak tangan, ia menggigit bibir bawahnya untuk menyalurkan rasa sakit di kepalanya yang datang tiba-tiba, bersamaan dengan pandangannya yang berkunang-kunang.

"Nih pake," ucap Ega memberikan tisu.

Dimas segera menyumbat hidungnya agar darahnya berhenti keluar, ia gemetaran mengambil suplemen berwarna merah di tasnya, dan langsung menelannya tanpa air. Ia mengatur napasnya yang tak beraturan dengan menghirup udara sebanyak-banyaknya dengan mulut.

Ega mendorong bahu Dimas agar menghadapnya, ia bertanya harap-harap cemas, "lu kacau banget, bukan karna gua tadi kan?"

Dimas menggeleng.

"Akhir-akhir ini gua liat lu kurang sehat deh, lu nggak akan mati muda kan?"

Dimas memukul kepala Ega dengan keras, ia berkata, "nggak lah tolol!"

Ega mengusap kepalanya sembari berkata, "yee, abisnya lu kaya mayat hidup sih."

"Sembarangan kalo ngomong."

Tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk dari handphone Ega, ia membacanya dengan girang saat tau penantian panjangnya akhirnya terbayarkan.

(👤) Malaikatku❤     
          Online

> gue mau minta tolong sama lo
                                                         09.01

   Kasih tau tentang keadaan Dimas ke gue
                                                                              09.01
   Tolong ya
               09.02

Ega membacanya dengan senyum yang memudar, ia menatap Dimas lalu mengetik balasan.

Okey <
09.02  
  Santuy aja lah 
09.02 
Ntar gua kabarin 
09.03  

> thanks yaa
                 09.03

Yoi <
09.03  



Ega menghembuskan napas panjang, ia berdiri dari kursinya dan berjalan ke luar kelas.

"Mau kemana?" tanya Dimas.

"Nyebat," ucapnya sembari menengok ke belakang lebih tepatnya ke Dimas.

"Gue ikut."

"Sejak kapan lu ngerokok, bukannya lu anti banget ya?"

Dimas berjalan mendahului Ega sembari berkata, "bukan urusan lo."

¤¤¤

     Dimas duduk di bangku panjang di tempat tongkrongan Ega, ia begitu menikmati udud yang Ega beri, sembari sesekali terbatuk.

"Gue nggak tau siswa teladan kaya dia ngerokok di jam pelajaran gini, mesti lo yang menyesatkan dia ya," ucap si ikal memojokan Ega.

"Mungkin iya," ucap Ega, lalu duduk di samping Dimas sembari menawarkan minuman soda, "gua nggak terbiasa liat lu begini, tapi gua akui lu keren juga."

"Ngerokok ataupun nggak, tetep aja bakalan mati, gue cuma pengin ngerasain rokok sebelum mati," ucap Dimas lalu menghisap rokoknya.

"Lu ngomong gitu kaya besok bakal mati aja," kata Ega sembari tertawa.

Dimas hanya tersenyum hampa lalu berkata, "siapa yang tau."

LMAO GAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LMAO GAN

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang