⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEDAY
42
(Extra part 3)
CLASS MEETING
Para guru dan panitia sudah menyiapkan acara lomba berbasis permainan, yang sudah dirancang sedemikian rupa agar tak membuat stres dan menyehatkan. Pagi itu mereka semua sudah bersiap menyambut class meeting.
Semua kelas dan jurusan berbaur bersama mengikuti perlombaan. Mulai dari lomba kursi goyang yang diikuti Alin dari kelas X IPS II melawan Mawang dari kelas X IPS I.
Mawang menatap Alin dengan sengit, lalu mereka berlari saat lagu berhenti diputar dan berhasil merebut dua kursi yang tersisa, mengeliminasi satu peserta lain.
"Tangguh juga lo," ucap Mawang sembari melirik Alin tajam.
"Cih, gue nggak akan ngalah sama lo," kata Alin ketus.
"Bu ketu semangat! Kalahin tuh remahan rengginang!" seru Ilham heboh menyemangati Alin.
"Apaan dah, dia kan mewakili kelas kita, ya harus didukung dong," ujar Ilham mengelak.
Babak terakhir merebut satu kursi. Mereka berdua bergoyang dengan heboh saat musik diputar.
"Widih mantul juga goyangan Mawang."
"Alin, goyang ngebor Lin!"
"Mawang, tunjukin pesona pargoy lo!"
"Bu ketu! Jangan kalah sama tuh cacing kepanasan!"
Seru para pendukung heboh.
Lalu Alin berlari dengan sangat cepat begitu juga dengan Mawang saat musik berhenti. Namun Alin lebih gesit. Bokong mereka saling menyenggol, tapi hanya Mawang yang terpental hingga nyungsep ke tanah.
"Aduh Mawang!" seru Arda sembari menggigit jari.
Giliran Ilham yang menyikut bahu Arda sembari berkata, "cie Arda, diem-diem suka ama remahan rengginang."
"A-apa sih lo! Sok tau," katanya salah tingkah.
¤¤¤
Perlombaan dilanjut dengan vutsal, Ega ikut berpartisipasi bersama Dimas, Ilham, Arda dan si gendut, melawan tim Chiko.
"Kita emang kawan, tapi disini gua nggak akan segan-segan nganggap lu sebagai musuh, jadi siap-siap aja," ucap Ega lalu mengambil bola di tangan Chiko.
"Apaan dah, kaya lo bakal menang aja," kata Chiko tersenyum meremehkan.
"Lu liat aja nanti," ucap Ega sembari masuk ke formasi tim.
Tim Ega yang lebih dulu mendapatkan bolanya.
"Ega mengoper bola ke Dimas, lalu Dimas menggiring bola menuju gawang! Pemain nomor punggung 11 itu gesit menghindari lawan yang menghadang! Dimas menendang bola ke gawang dan! Ah, ternyata itu hanya serangan mengecoh! Bola dioper ke Ega, DAN! GOL!" seru sang komentator heboh menggelora.
"GOL!" sorak sang penonton girang sembari jingkrak-jingkrang heboh.
"Murid gue tuh," ucap pak kumis sembari membusungkan dada.
"Ini baru permulaan, jangan seneng dulu," kata pak gondrong sinis.
Hingga babak kedua berlanjut, tim Chiko semakin ganas mendobrak pertahanan tim Ega dan berkali-kali membalas perlawanan tadi dengan mencetak gol sebanyak tiga kali lipatnya.
Dimas terjatuh saat menendang bola karena senggolan, Ega berlari kearahnya sembari mengulurkan tangan menarik Dimas.
Ega bertanya sembari menepuk lengannya, "lu oke bro?"
Dimas mengangguk, ia mengusap peluh di wajahnya dengan kaos bagian bawahnya, membuat tonjolan di perutnya tampak.
Jerit para kaum hawa histeris memekakan telinga, bahkan suara komentator pun teredam.
"Kapan lu olahraga bro, gila otot semua," ucap Ega sembari mengusap perut sixpack Dimas.
Dimas menepis kasar tangan Ega lalu berseru, "minggir njir!"
Ega mencebikkan bibirnya.
Echa tiba-tiba berteriak ditengah sengitnya pertandingan sembari loncat-loncat, membuat sebagian orang mengira ia sudah gila.
Fiko mengalungkan satu lengannya ke leher Echa sampai kepalanya menyentuh dada Fiko yang bidang, ia berbisik, "orang-orang ngira lo udah gila, jadi bisa nggak, kumatnya ntar aja dirumah?"
Echa menelan salivanya, lalu ia menggigit lengan Fiko membuat kunciannya terlepas.
"Arg! Gila lo ya, ntar infeksi gimana!?" teriak Fiko sembari mengibaskan lengannya yang basah oleh liur.
Waktu pertandingan telah usai dan hasil akhirnya dimenangkan oleh tim Chiko dengan score 1 : 6.
"Gue nggak akan sombong, tapi perkiraan gue bener, kan," ujar Chiko sembari melempar air mineral ke Ega.
"Kebetulan doang. Lain kali ayo tanding ulang, lu pasti akan gua bikin kalah telak," kata Ega sembari menuangkan air mineralnya ke atas kepala.
"Oke aja."
"Siapa yang ngambil barang sitaan di tenda bapak!?" teriak pak kumis tiba-tiba dengan pengeras suara.
Arda dan Ilham saling melirik dan terkekeh pelan. Semalam aksinya sukses membawa kembali barang teman-temannya, lalu mereka berpesta pora di dalam tenda IPS II di tengah malam tanpa ketahuan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.