⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEDAY
31
ANGEL
Setelah kejadian Oma sakit waktu itu, Angel memutuskan untuk tinggal bersama Oma dan menjaganya.
Angel melihat Oma sedang duduk melamun sembari menatap photo, lalu ia memeluknya dari belakang, dan berkata, "Oma, Angel pulang."
Oma terkejut sambil berkata, "astaga, kamu ngagetin Oma deh, untung Oma nggak jantungan."
"Hehe, maaf Oma, lagian ngelamun mulu, liatin apa sih?"
Oma meletakkan photo tadi ketempat semula, ia berkata, "cucu Oma."
Angel mengambilnya, katanya, "ini kan photo Dimas sama aku waktu kecil."
"Iya," kata Oma sembari tersenyum kecil, "Oma khawatir sama Dimas."
"Khawatir kenapa?" tanyanya sembari menaruh photo di meja.
"Waktu itu Oma nemuin obat mencurigakan di kamarnya, Oma takut Dimas nyembunyiin sesuatu. Kamu tau betul kan Dimas orangnya gimana, dia nggak akan cerita kalo emang nggak mau," ucapnya sembari meremas jarinya.
Angel mengambil tangan Oma dan berkata, "Oma jangan khawatir, Angel akan ngawasin Dimas mulai sekarang, oke!"
Oma mengusap lembut punggung tangan Angel sembari mengangguk.
¤¤¤
Sore harinya, Angel datang ke kosan Dimas. Ia menekan tombol bel beberapa kali hingga seseorang membuka pintu.
"A-Angel?" Ega terkejut bukan kepalang, ia pun menjadi salting dibuatnya, ia bertanya, "kenapa?"
"Dimasnya ada?"
"Gua belum terbiasa sama rasa ini, tapi mereka kan sodaraan, ayo tenang!" ucap Ega dalam hati.
"Woy, Dimas ada nggak?" tanyanya lagi sembari menjentikkan jari di depan wajah Ega.
Ega sedikit tersentak lalu ia mengangguk dan berkata, "ada kok, mau masuk atau dipanggilin aja?"
"Masuk deh," ucapnya.
"Oh, oke, anggep aja rumah sendiri," kata Ega sembari menggaruk kepala, "bentar ya, dia di kamar lagi nggak enak badan katanya."
Mata Angel terbelalak, lalu berkata, "biar gue aja yang keatas."
"O-oke," ucapnya, "plis mereka cuma sepupuan."
¤¤¤
Angel membuka pintu kamar dan mendapati Dimas yang tengah duduk menghadap jendela sembari membaca manganya.
"Dimas!"
Dimas menoleh ke arah suara, lalu mengabaikannya.
"Katanya lo sakit!?"
"Kata siapa?"
Angel menghampiri Dimas lalu meletakkan telapak tangannya di dahi, dia berkata, "nggak demam."
Dimas menepis tangan Angel kasar, ia berkata, "gue nggak sakit."
"Boong, kulit lo ini pucet banget, Dim. Lo sebenernya kenapa?"
"Ck, gue nggak kenapa-napa, lagian kulit gue emang gini kan."
Angel menggeleng, ia berkata, "nggak, ini beda. Gue tau lo nyembunyiin sesuatu."
"Aneh lo, pergi sana ah ganggu gue aja!" katanya sembari mendorong Angel keluar kamar.
"Dimas! Woy bangke lo!" tukas Angel sembari memukul pintu yang sudah terkunci, "sialan."
Angel lalu turun tanpa informasi yang ia butuhkan.
"Udah?" tanya Ega.
"Eh, lo punya nomer gue, kan?"
"Eh, nggak, waktu itu lu ngasih nomer yang salah ke gua," kata Ega sembari menggaruk kepala.
"Beneran? Haha sorry deh. Nih lo catet ya, 08XXXXXXXXX," ucapnya.
"Oke, gua udah chat lu ya," ucap Ega dengan seutas senyum di bibirnya.
"Nanti gue bales, gue pulang dulu," ucapnya melenggang pergi.
"I-iya ati-ati," katanya dengan
hati berbunga-bunga, ia mengangkat tangan dan meninju udara, "akhirnya!"
LMAO GAN
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.