SOMEDAY 44

8 8 0
                                    

SOMEDAY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY

44

(Extra part end)

KRITIS

     Ega terduduk lesu di kursi tunggu rumah sakit, ia berharap Dimas tidak terlambat mendapat pertolongan, atau hal yang tak diinginkan terjadi.

Ega mengetik pesan dengan gemetar lalu mengirimkannya ke Angel.

👤 Malaikatku❤
       Online

Dimas masuk rumah sakit <
02.15   

¤¤¤

     Angel yang tengah bersiap menyalakan mesin ninjanya terhenti oleh suara notifikasi masuk, ia membelalakkan mata saat membacanya. Dengan kecepatan tinggi ia melesat ke jalanan ditengah malam menuju tempat yang Ega beritahu.

"Woy Angel! Balapannya gimana!?" teriak teman balapnya.

Angel berlari begitu sampai di rumah sakit, ia menghampiri Ega dan bertanya panik, "Dimas gimana?"

"Masih diperiksa," lirih Ega sembari menunduk.

Angel pun duduk di samping Ega sembari bersandar pada kursi, ia berkata, "apa yang Oma khawatirin ternyata bener."

Ega menatap Angel sambil berujar, "Dimas nggak papa, paling dia cuma kecapean."

"Gue harap juga gitu," lirih Angel menghela napas panjang.

Ega dan Angel segera menghampiri dokter begitu ia keluar dari UGD.

"Dokter, gimana hasilnya?" tanya Angel cemas.

Ega tersenyum kecut sembari berujar, "Dimas cuma kecapean biasa, ya nggak, Dok?"

Dokter menunduk sembari menggelengkan kepala. "Sayangnya tidak demikian."

"M-maksudnya apa, Dok?" tanya Angel sembari menggigit jari.

"Saat ini Dimas mengalami penurunan kesadaran, kami akan terus memantau keadaannya, jadi kalian jangan panik," ungkap dokter sembari tersenyum.

Angel terguncang dan refleks mencengkeram lengan Ega.

Ega bertanya, "kapan dia sadar?"

"Kami belum bisa memastikannya untuk saat ini. Dimas bertahan sampai sejauh ini saja merupakan sebuah keajaiban," ujar dokter berkacamata itu pelan.

¤¤¤

     Angel mengetuk pintu ruang dokter yang memeriksa Dimas, ia duduk di depan pria berpakaian putih itu setelah dipersilahkan.

"Saya minta Dokter berkata jujur dengan pertanyaan yang ingin saya ajukan," ucap Angel.

"Pertanyaan apa itu?"

Angel menatap pria itu tajam, ia bertanya, "Dokter udah lama kenal Dimas, kan?"

Tampak dokter itu terkejut dari matanya yang bergetar samar, ia tertawa lalu melepas kacamatanya dan berkata, "You are indeed observant, as expected of the daughter of the Calarisa family." || Tl : kau memang jeli, seperti yang diharapkan dari putri keluarga Calarisa.

Angel membelalakkan mata lalu bertanya, "who are you really?" || Tl : siapa kau sebenarnya?

Pria itu tersenyum simpul lalu berdiri membelakangi Angel sembari menatap keluar jendela, dia berkata, "I am the professor of genetics that your father employed." || Tl : aku adalah profesor ahli genetika yang ayahmu pekerjakan.

Angel terkejut bukan main, ia berdiri gusar. "My father, what is he planning?" || Tl : Ayahku, apa yang dia rencanakan?

Dokter itu mengangguk, lalu menghampiri Angel yang mematung ditempatnya sembari menepuk pelan bahunya, ia berbisik sebelum meninggalkan ruangannya, "your father won't let me say it, you have to understand that." || Tl : ayahmu tidak akan membiarkanku mengatakannya, kau harus mengerti itu.

Angel memukul meja dengan jengkel.

¤¤¤

     Ega berdiri di sebelah ranjang Dimas yang di penuhi selang yang tak ia mengerti.

"Sebenernya lu sakit apa?" tanya Ega lirih.

Ruangan besar bercat putih itu hening, hanya suara alat monitor detak jantung yang bergema pelan.

"Dimas menderita kelainan genetik yang menyebabkan bentuk sel darah merah menjadi tidak normal, sickle cell anemia," ucap dokter yang tiba-tiba masuk ke ruangan.

Ega menelan salivanya, ia bertanya pelan, "apa itu penyakit berbahaya, Dok?"

Dokter berkacamata itu mengangguk. "Penyakit bawaan ini bisa membahayakan nyawanya."

LMAO GAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LMAO GAN

SOMEDAY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang