⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SOMEDAY
44
(Extra part end)
KRITIS
Ega terduduk lesu di kursi tunggu rumah sakit, ia berharap Dimas tidak terlambat mendapat pertolongan, atau hal yang tak diinginkan terjadi.
Ega mengetik pesan dengan gemetar lalu mengirimkannya ke Angel.
👤 Malaikatku❤ Online
Dimas masuk rumah sakit < 02.15
¤¤¤
Angel yang tengah bersiap menyalakan mesin ninjanya terhenti oleh suara notifikasi masuk, ia membelalakkan mata saat membacanya. Dengan kecepatan tinggi ia melesat ke jalanan ditengah malam menuju tempat yang Ega beritahu.
"Saat ini Dimas mengalami penurunan kesadaran, kami akan terus memantau keadaannya, jadi kalian jangan panik," ungkap dokter sembari tersenyum.
Angel terguncang dan refleks mencengkeram lengan Ega.
Ega bertanya, "kapan dia sadar?"
"Kami belum bisa memastikannya untuk saat ini. Dimas bertahan sampai sejauh ini saja merupakan sebuah keajaiban," ujar dokter berkacamata itu pelan.
¤¤¤
Angel mengetuk pintu ruang dokter yang memeriksa Dimas, ia duduk di depan pria berpakaian putih itu setelah dipersilahkan.
"Saya minta Dokter berkata jujur dengan pertanyaan yang ingin saya ajukan," ucap Angel.
"Pertanyaan apa itu?"
Angel menatap pria itu tajam, ia bertanya, "Dokter udah lama kenal Dimas, kan?"
Tampak dokter itu terkejut dari matanya yang bergetar samar, ia tertawa lalu melepas kacamatanya dan berkata, "You are indeed observant, as expected of the daughter of the Calarisa family." || Tl : kau memang jeli, seperti yang diharapkan dari putri keluarga Calarisa.
Angel membelalakkan mata lalu bertanya, "who are you really?" || Tl : siapa kau sebenarnya?
Pria itu tersenyum simpul lalu berdiri membelakangi Angel sembari menatap keluar jendela, dia berkata, "I am the professor of genetics that your father employed." || Tl : aku adalah profesor ahli genetika yang ayahmu pekerjakan.
Angel terkejut bukan main, ia berdiri gusar. "My father, what is he planning?" || Tl : Ayahku, apa yang dia rencanakan?
Dokter itu mengangguk, lalu menghampiri Angel yang mematung ditempatnya sembari menepuk pelan bahunya, ia berbisik sebelum meninggalkan ruangannya, "your father won't let me say it, you have to understand that." || Tl : ayahmu tidak akan membiarkanku mengatakannya, kau harus mengerti itu.
Angel memukul meja dengan jengkel.
¤¤¤
Ega berdiri di sebelah ranjang Dimas yang di penuhi selang yang tak ia mengerti.
"Sebenernya lu sakit apa?" tanya Ega lirih.
Ruangan besar bercat putih itu hening, hanya suara alat monitor detak jantung yang bergema pelan.
"Dimas menderita kelainan genetik yang menyebabkan bentuk sel darah merah menjadi tidak normal, sickle cell anemia," ucap dokter yang tiba-tiba masuk ke ruangan.
Ega menelan salivanya, ia bertanya pelan, "apa itu penyakit berbahaya, Dok?"
Dokter berkacamata itu mengangguk. "Penyakit bawaan ini bisa membahayakan nyawanya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.