⚠️WARNING⚠️
Dilarang memplagiat ya gan
Cerita ini berkisah tentang seputar kehidupan sehari-hari Dimas dan Ega serta kawan-kawan yang baru memasuki dunia SMA. Perjuangan Ega yang menderita cinta bertepuk sebelah tangan dan Dimas yang menghadapi pen...
Chiko memandangnya dan menyipitkan mata, ia bertanya, "emang lo mau nyari dimana?"
"Gampang," ucapnya sembari menjentikkan jarinya, "lo nyari dia pake sudut pandang lo, jelas nggak akan ketemu. Tapi coba deh, cari dia menurut sudut pandang dia."
Dimas dan Chiko saling berpandangan. Chiko berkata, "gue nggak kepikiran sebelumnya, tapi gue yakin pasti dia disana."
Dimas mengangguk.
"Hah, kalian tercerahkan berkat gue, nggak salah emang nonton detekif konan, haha," kelakar Angel dan tanpa sadar sudah ditinggal, "eh, kampret gue ditinggal!"
Angel berlari menaiki motor hitamnya dan mengejar Chiko yang sudah melesat dengan motor tingginya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
¤¤¤
Setelah empat jam perjalanan, mereka sampai di sebuah sekolah yang berada di pelosok. Jika dibandingkan dengan sebuah sekolah berasrama, ini lebih tepat di sebut sebagai mansion antik para bangsawan kerajaan.
"Heh, kita nyasar ke istana negara apa gimana," ucap Angel ternganga.
"Norak lo," kata Chiko lalu turun dari motor diikuti Dimas.
Mereka berjalan santai setelah memarkirkan motor. Halaman luas yang di kiri kanannya terdapat taman hijau dengan pohon yang terpangkas rapi, disertai air mancur dan patung wanita cantik, sangat memanjakan mata. Dimalam hari, cahaya dari lampu-lampu taman bersinar terang.
Mereka harus berjalan lurus sejauh seratus meter untuk sampai di pintu masuk yang dijaga oleh satpam yang terlihat seperti prajurit kerajaan.
"Kalian bukan siswa sekolah ini, ada urusan apa datang kesini?" tanya salah satu satpam tegas dengan tubuh tinggi tegapnya.
Dimas, Chiko dan Angel berdiri mematung dengan wajah cengo.
Dimas berkata datar, "kepo banget jadi satpam."
Chiko dan Angel membelalakan mata pada Dimas, lalu Angel mencubit perutnya gemas, namun ia heran kenapa perut Dimas begitu keras. Tanpa sadar ia merabanya.
Dimas menepis kasar tangan Angel lalu berkata, "minggir anjing."
"Pak, kami mau menemui teman kami yang berada di asrama, ada urusan penting. Tolong ijinkan kami masuk," ucap Chiko sopan.
Kedua satpam itu saling berpandangan, lalu satpam gundul yang berwajah mirip gangster berkata, "tidak bisa, orang luar tidak mendapat izin memasuki kawasan asrama."
"Ini penting, Pak!" Dimas menyalak dan merangsek maju, namun ditahan Chiko dan Angel.
"Tetap tidak bisa, silahkan pintu keluar disebelah sana," ucapnya sembari menunjuk gerbang keluar.
"Oke," kata Dimas, ia mengenyahkan tangan Angel dan Chiko, lalu berbalik diikuti kedua temannya itu.
Tiba-tiba Dimas balik badan dan berlari menarik Angel menuju satpam yang sudah kembali ke posisinya. Belum sempat satpam menahan, mereka berdua sudah berlari ke dalam.
"Hoy kalian berdua! Beraninya!"
Saat kedua satpam itu hendak mengejar, Chiko menahannya dan berujar, "kalo kalian ngejar mereka berdua, siapa yang jaga gerbang, masa saya?"
Kedua satpam itu berpandangan lalu memutuskan salah satunya mengejar mereka.
"Eh, tunggu, Pak!" Chiko berteriak.
"Apa lagi?" Satpam gundul itu bertanya galak.
"Motor saya nggak bisa nyala, bisa minta tolong nggak?"
"Ke bengkel sana!"
"Jauh Pak, sangar doang masa nggak bisa benerin motor," desis Chiko dengan nada mengejek.
"Nyusahin banget! Yodah buruan!"
Chiko tersenyum miring dan menuliskan pesan ke Dimas.
👤 Dimas Last 20 minute ago
Buruan < 20.15 gue nggak bisa nahan nih algojo lebih lama lagi! 20.15
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.