CHAPTER 1

5.9K 378 40
                                    

Jangan lupa votenya sama komenannya kakak.

SELAMAT READ

***
‘aku tidak seberuntung mereka’

***‘aku tidak seberuntung mereka’

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




***

*ELGAR FOR KENAN

"Masuk, pesawat Asia air line rute penerbangan Jakarta-Surabaya meminta bantuan!"ucap sang captain yang sedang di landa kepanikan karena pesawat yang dia bawa mengalami kerusakan di bagian sayap kiri.

Sudah beberapa pilot mencoba meminta bantuan kepada bandara terdekat namun tak ada respon,sang pilot semakin di landa kepanikan karena dia membawa seratus dua puluh empat nyawa dan satu ibu hamil.sedangkan di kursi penumpang banyak yang merapalkan doa untuk keselamatan tak terkecuali keluarga kecil disana.

"Fii!!!aku takut!"ucap sang istri menatap suaminya yang sedang memeluk anak mereka.dia ARASYA GRALIEN.

"shuttt tenangin diri kamu,liat Elgar juga ketakutan!"balas sang suami terus memeluk istri serta anaknya semakin kuat,namun tak ayal dia juga sangat takut sekarang,laki laki itu adalah KAFI DEWANGGA.

"Mama Elgal Ndak bica nafashh! Huhh"ucap balita mungil dengan nada cadelnya.

"Hey jagoan papa harus janji sama papa bisa?"ucap kafi kala merasa dia akan segera pergi.

"Apa papa?"balita itu terus mencoba mengambil nafas sekuat tenaga.

"Elgar harus hidup oke?"ucap asya.

"Elgal ja-janji bica idup!"ucap balita itu penuh keyakinan kedua orang tuanya tersenyum dan memasangkan balita itu tiga pasang jaket sekaligus beserta menyelipkan sebuah kertas pada jaket itu.

Sedangkan disisi lain tepatnya di kota Jakarta pemuda yang sedang berkumpul disalah satu cafe ternama yang baru saja di buka.

"Woi kok gue kangen sama kecebong kafi ya?"ucap salah satu pemuda disana,dia AXELO RAVINDRA.

"iye jug-"ucapan pemuda bertindik itu terpotong oleh suara televisi yang menayangkan tentang berita terkini.

"Pesawat air Asia line rute penerbangan Jakarta-Surabaya dikabarkan hilang kontak dari sekitar jam setengah delapan pagi, pesawat yang membawa seratus dua belas nyawa beserta sembilan awak kabin dengan dua co pilot    satu asisten pilot dan kapten Wira harsana"

"Berikut adalah nama penumpang Air A—"

"KAFI SAMA ASYA NAIK PESAWAT ITU TADI PAGI!!!"teriak Damian dan langsung pergi di ikuti yang lain.

Saat sampai di bandara Soekarno-Hatta mereka melihat sudah banyak keluarga yang berdesakan di pusat informasi mereka tak memperdulikannya,mereka langsung melihat list penumpang.

"Astaghfirullah fi!!"ucap arsen frustasi karena sahabatnya berada dalam pesawat tersebut.

"Cari informasi kalau belum juga ada kita cari di tempat terakhir sinyal pesawat hilang!"ucap Kenan tak kala dia juga khawatir pada sahabatnya itu apalagi kafi membawa istri dan anaknya yang masih amat kecil.

Mereka berpencar mencari informasi sedangkan Kenan,Dikta dan arsen mencoba menghubungi ponsel kafi dan asya walau mereka tau itu percuma

"Gue udah bilang firasat gue gak enak dari semalem kafi ogeb Lo malah keukeuh mau ke Surabaya!!"omel arsen sambil terus mencoba mengubungi ponsel kafi.

***
________

Kenan beserta sahabatnya telah berada di Surabaya,tadi malam tepatnya pukul tiga pagi puing puing sisa pesawat kafi di temukan.

"Elgar gimana?!udah di temuin belum?!"pertanyaan yang sama yang di tanyakan oleh Damian dan Axel dari sejak jenazah kafi dan Asya di temukan,kini jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang tapi mereka tak juga dapat menemukan anak dari kafi.

Saat Kenan menatap kearah pintu masuk UGD dia dapat melihat seorang perawat menggendong balita yang di baluti jaket kulit tebal,Kenan tau siapa itu dia langsung menghampirinya dan mengambil alih tubuh lemah sang balita .

"PERIKSA CEPAT!!"titah Kenan saat dokter itu tiba.

"Elgar sayang bangun yuk,om Ian disini!"ucap Damian mengelus rambut lembut itu.

"Bagaimana?!"ucap Kenan saat dokter itu selesai memeriksa.

"Tolong ambilkan oksigen yang baru,"

"Pasien hanya kekurangan oksigen tidak ada luka serius ditubuh korban"ujar sang dokter memberitahukan.

Axel langsung mencium seluruh wajah balita itu dengan tangis harunya.

"Ponakan om anak kuat!"ujar Dikta mengecup kening balita itu.

"Anak pinter,anak baik,anak Sholeh,Elgar anak kuat!!"ujar arsen dengan tangisnya.

Mereka bersyukur anak kafi dan asya masih selamat dari sekian banyak penumpang,tapi juga sedih karena kafi dan asya tewas.

"Oh iya tuan,ini kertas yang kami temukan di jaket anak itu"ujar suster memberikan selembar kertas yang masih rapi karena tidak terkena ledakan kenan mengambilnya dan membukanya..

'tolong bagi siapapun yang menemukan anak saya,antarkan di ke alamat jln,merdeka no.03, perumahan Puri indah.'

Ken...kalau Lo udah liat ini tolong jaga Elgar. gue sama asya pamit,cuma Lo harapan gue bunda gue udah meninggal sedangkan asya anak panti asuhan,gue mohon gue gak mau anak gue tinggal di panti asuhan,untuk biaya hidup Lo gak usah khawatir Lo bisa ambil rumah bunda gue dan semua asetnya...

Gue pamit..

Tanpa sadar Kenan menitikkan air matanya setelah membaca surat yang kafi tulis dengan tergesa-gesa terlihat dari tulisan yang sedikit berantakan.

"Urus rujukan anak saya menuju Singapore!"ujar Kenan pada dokter yang masih setia menunggu kesadaran balita mungil dan menggemaskan itu.

"Anak?"beo semua sahabatnya,kenan memberikan selembar kertas itu.

"Tapi Ken,Lo aja belum nikah dan tanpa Lo pikir panjang Lo bakal jaga Elgar?!Lo yakin?!"bukanya tidak yakin hanya saja Damian terlalu ragu.

"Gue yakin!gue bakal besarin El tanpa figur seorang istri!"ucap Kenan penuh ambisi.

Sahabatnya hanya mengiyakan toh juga Kenan keras kepala sejak kepergian seorang ANNABELLE.

"Maaf tuan bisa kita bicara diruangan saya?"ucap sang dokter pada Kenan.

TBC

huwaaaaa Elga kasihan😭😭
Kafinya pergi...

Jangan lupa vote dan komen!

Jika ada kesalahan mohon maaf kan

Sedikit perbaikan maaf

AGASKAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang